BANJARMASIN – Usaha pemimpin Bumi Kayuh Baimbai untuk memajukan Kota Banjarmasin dalam bidang Hak Asasi Manusia (HAM) tak sia-sia. Buktinya, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina kembali mendapat kehormatan dari Komnas HAM Denmark, kemudian Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan Komnas HAM RI, agar berhadir dalam kegiatan Side Event yang akan dilaksanakan Bangkok, Thailand. Kegiatan pada tanggal 29 Maret 2019 itu, akan menobatkan orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini sebagai pembicara. Adapun tema yang akan diangkat mantan anggota DPRD Kalsel tiga periode ini nanti adalah, Bagaimana Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin Bekerja Dalam Tujuan ke 4, untuk SDGs yaitu Kualitas Pendidikan dalam Kontek Komitmen yang lebih luas, untuk menjadikan Kota Banjarmasin sebagai Kota Ramah HAM. Usai menerima undangan bernomor 021 /TUA / III/ 2019, tertanggal 14 Maret 2019 yang ditanda tangani langsung oleh Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik, H Ibnu Sina menyatakan kesediaannya untuk menghadiri kegiatan tersebut. “Insyaallah saya akan berhadir,” ucapnya singkat, Kamis (14/03).
Dijelaskannya, kegiatan Side Event itu merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Tujuan Pengembangan berkelanjutan (Substainable Development Goals (SDGs) di wilayah Asia Pasifik yang telah ditanda tanganinya, saat Festival HAM di Kabupaten Wonosobo tanggal 26 November 2018 lalu. Saat kegiatan Festival HAM 2018 di Wonosobo, selain melakukan penandatangan MoU dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Ahmad Taufan Damanik, ia juga dinobatkan sebagai narasumber dalam diskusi bertemakan Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas. Dalam diskusi tersebut, H Ibnu Sina mengatakan, inisiasi Pemerintah Kota Banjarmasin terkait dengan program pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas telah dilakukan seperti memberikan ruang dalam kegiatan perencanaan pembangunan kota, kemudian membangun trotoar ramah difabel. “Tahun ini Pemko Banjarmasin membangun trotoar yang ramah difabel sepanjang 4 kilometer dan akan dilanjut lagi 2019 agar warga penyandang disabilitas bisa mendapatkan akses dan terlibat dalam pembangunan” katanya.
Di Kota Banjarmasin, lanjutnya, penyandang disabilitas juga disediakan beberapa pelatihan untuk menunjang kehidupanya, serta menyediakan bantuan hukum dan job fair bagi mereka. “Tahun ini ada 15 kasus yang masuk dan itu dibantu oleh Kabag Hukum untuk pendampingan hukumnya, kemudian nanti dihadiri tanggal 1 Desember sekalian kita juga buka Job Fair untuk difabel,” jelasnya.
Usai pemaparan, salah seorang peserta diskusi yang juga penyandang disabilitas, Lasti dari LSM ISTI Wonosobo, menyebut H Ibnu Sina sebagai Walikota Care (Peduli-red) terhadap penyandang difabel. “Mudah-mudahan semua kepala daerah di Indonesia memiliki pemikiran yang care seperti bapak H Ibnu Sina,” ucapnya, dihadapan seluruh peserta diskusi.(humpro-bjm)
Posting Komentar