BANJARMASIN – Upaya Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel untuk
menjadikan kain motif sasirangan terkenal dan disukai oleh masyarakat
Indonesia tak sia-sia.
Buktinya, dalam pameran bertajuk expo nusantara yang digelar di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, ternyata stand milik Pemko Banjarmasin “diserbu” para pengunjung.
Tak hanya sekedar cuci mata, para pengunjung yang bertandang ke stand tersebut juga tak segan-segan meronggoh dompet mereka untuk membeli kain pakaian khas raja Banjar itu. “Karena tema pameran HUT TMII yang ke 43 ini adalah produk textile khas daerah, maka Pemko Banjarmasin berpartisipasi dengan memamerkan produk sasirangan warna alam dengan desain sasirangan dari Orie dan Uniq sasirangan bertema seribu sungai, dan alhamdulillah pengunjung stand banyak yang berkunjung dan membeli kain sasirangan,” Kabag Perekonomian Setdako Banjarmasin, Lily, Jumat (20/04).
Selain produk textile, dalam pameran yang diikuti 13 kabupaten kota se Kalsel dan seluruh Provinsi di Indonesia itu, stand Pemko Banjarmasin juga memamerkan produk lain, yakni sepatu dan tas sasirangan serta makanan ringan seperti amplang, kacang jaruk, sambal acan radja banjar, ikan rabuk haruan dan lempok durian.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah yang mengujungi stand tersebut juga menyatakan apresiasinya atas usaha jajaran Pemko Banjarmasin yang ikut serta memperkenalkan kain motif sasirangan khas Banjar kepada masyarakat Ibukota Negara.
HUT TMII kali ini memang terasa sangat istimewa bagi Provinsi Kalsel. Sebab, yang dinobatkan sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut adalah Pemprov Kalsel. Tak hanya menggelar pameran, Pemprov Kalsel juga membagikan kain sasirangan sebanyak 3000 lembar kepada para undangan yang hadir dalam acara puncak HUT TMII yang dipusatkan di Theater Garuda.
Di acara puncak, yang dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor, Staf Ahli Menristek RI bidang infrastruktur Heri Purwanto serta seluruh kepala daerah lingkup Pemprov Kalsel itu, digelar juga pementasan sandratari dengan judul Manjalung (mengobarkan semangat) Ratu Zaleha.
Untuk diketahui, Ratu Zaleha merupakan tokoh emansipasi wanita Kalimatan. Ia puteri dari Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari yang gigih berjuang mengusir Belanda dalam Perang Banjar melanjutkan perjuangan Pangeran Antasari.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang disela-sela sambutannya sempat membacakan puisi berjudul Rindu Yang Direliefkan Ibu Pertiwi mengatakan, dipilihnya Kalsel sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut merupakan sebuah kebanggaan yang tidak ternilai harganya. “Sebagai ikon dalam kegiatan ini kami memiliki keleluasan menampilkan ragam budaya dan suku di Kalsel. Dan bila ingin melihat keberagaman itu, tengoklah Kalsel,” ucapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menristek RI bidang infrastruktur Heri Purwanto,dengan merawat budaya dan intelektual Indonesia bisa jadi bangsa besar di dunia. “Semoga dengan menghargai budaya kita juga ikut mengembangkan IPTEK, tahun 2025 kita bisa jadi bangsa besar ke 5 asal kita berani belajar,”katanya.
Dalam kegiatan bertemakan TMII Wajah Budaya Indonesia dan Sub Tema Seni Diusung, Budaya Dijunjung, Banua Bauntung itu, juga dilakukan penandatangan kesepahaman (MoU) antara Direktur TMII dengam Direktur Taman Safari tentang Pemeliharaan Satwa Jenis Komodo.(humpro-bjm)
Buktinya, dalam pameran bertajuk expo nusantara yang digelar di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, ternyata stand milik Pemko Banjarmasin “diserbu” para pengunjung.
Tak hanya sekedar cuci mata, para pengunjung yang bertandang ke stand tersebut juga tak segan-segan meronggoh dompet mereka untuk membeli kain pakaian khas raja Banjar itu. “Karena tema pameran HUT TMII yang ke 43 ini adalah produk textile khas daerah, maka Pemko Banjarmasin berpartisipasi dengan memamerkan produk sasirangan warna alam dengan desain sasirangan dari Orie dan Uniq sasirangan bertema seribu sungai, dan alhamdulillah pengunjung stand banyak yang berkunjung dan membeli kain sasirangan,” Kabag Perekonomian Setdako Banjarmasin, Lily, Jumat (20/04).
Selain produk textile, dalam pameran yang diikuti 13 kabupaten kota se Kalsel dan seluruh Provinsi di Indonesia itu, stand Pemko Banjarmasin juga memamerkan produk lain, yakni sepatu dan tas sasirangan serta makanan ringan seperti amplang, kacang jaruk, sambal acan radja banjar, ikan rabuk haruan dan lempok durian.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah yang mengujungi stand tersebut juga menyatakan apresiasinya atas usaha jajaran Pemko Banjarmasin yang ikut serta memperkenalkan kain motif sasirangan khas Banjar kepada masyarakat Ibukota Negara.
HUT TMII kali ini memang terasa sangat istimewa bagi Provinsi Kalsel. Sebab, yang dinobatkan sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut adalah Pemprov Kalsel. Tak hanya menggelar pameran, Pemprov Kalsel juga membagikan kain sasirangan sebanyak 3000 lembar kepada para undangan yang hadir dalam acara puncak HUT TMII yang dipusatkan di Theater Garuda.
Di acara puncak, yang dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor, Staf Ahli Menristek RI bidang infrastruktur Heri Purwanto serta seluruh kepala daerah lingkup Pemprov Kalsel itu, digelar juga pementasan sandratari dengan judul Manjalung (mengobarkan semangat) Ratu Zaleha.
Untuk diketahui, Ratu Zaleha merupakan tokoh emansipasi wanita Kalimatan. Ia puteri dari Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari yang gigih berjuang mengusir Belanda dalam Perang Banjar melanjutkan perjuangan Pangeran Antasari.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang disela-sela sambutannya sempat membacakan puisi berjudul Rindu Yang Direliefkan Ibu Pertiwi mengatakan, dipilihnya Kalsel sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut merupakan sebuah kebanggaan yang tidak ternilai harganya. “Sebagai ikon dalam kegiatan ini kami memiliki keleluasan menampilkan ragam budaya dan suku di Kalsel. Dan bila ingin melihat keberagaman itu, tengoklah Kalsel,” ucapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menristek RI bidang infrastruktur Heri Purwanto,dengan merawat budaya dan intelektual Indonesia bisa jadi bangsa besar di dunia. “Semoga dengan menghargai budaya kita juga ikut mengembangkan IPTEK, tahun 2025 kita bisa jadi bangsa besar ke 5 asal kita berani belajar,”katanya.
Dalam kegiatan bertemakan TMII Wajah Budaya Indonesia dan Sub Tema Seni Diusung, Budaya Dijunjung, Banua Bauntung itu, juga dilakukan penandatangan kesepahaman (MoU) antara Direktur TMII dengam Direktur Taman Safari tentang Pemeliharaan Satwa Jenis Komodo.(humpro-bjm)
Posting Komentar