BANJARMASIN – Langkah Pemko Banjarmasin mendidik generasi Kota Baiman,
agar menjadi generasi yang cerdas dan terampil harus diacungkan jempol.
Betapa tidak, walau tanpa didukung dengan anggaran memadai, sebuah sekolah khusus bagi anak-anak kurang mampu, seperti gepeng, korban kehancuran rumah tangga, dan pemuda usia produktif yang salah dalam pergaulan, berhasil dibentuk.
Dan sekolah khusus yang berlokasi di kawasan Jalan Kelayan B, Banjarmasin Selatan itu, hari Selasa (03/04) diresmikan oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Sekolah yang meminjam ruang kelas di SD Kelayan Tengah 2, Banjarmasin Selatan itu, memiliki sekira 138 siswa dari beragam latar belakang.
Hebatnya, mereka yang lulus di sekolah tersebut, nantinya akan memiliki ijazah formal yang dikeluarkan langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Dari data yang berhasil dihimpun, dari 138 orang siswa di sekolah tersebut, 34 orang berasal dari anak putus sekolah lantaran faktor ekonomi dan kasus perceraian orang tua, 59 orang berasal dari mereka yang sudah berhenti melakukan aktifitas menghirup lem fox, kemudian 26 orang berasal dari anak-anak yang pernah kecanduan pil zinet, dan 19 orang lainnya berasal dari anak-anak korban perkawinan dini.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina sangat mengapresiasi dibentuknya sekolah tersebut.
Katanya, selain untuk membawa anak-anak tersebut kearah kebaikan, mudah-mudahan nantinya mereka yang bersekolah di tempat tersebut, bisa menjadi generasi terbaik Kota Banjarmasin. “Ini sejarah baru bagi dunia pendidikan di kota ini. Mudah-mudahan gaungnya, sampai ke tingkat provinsi dan nasional,” ucapnya, saat memberikan sambutannya.
Lebih lanjut orang nomor satu di kota seribu sungai ini juga menjelaskan, pembentukan sekolah ini merupakan usaha maksimal yang dapat dilakukan jajaran Pemko Banjarmasin untuk memberikan pembinaan, kepada generasi muda yang kota ini. “Mudah-mudahan sekolah ini nantinya dapat menghasilkan anak didik yang setara dengan sekolah formal lainnya. Walaupun gambaran anak didiknya berasal dari beragam latar belakang, tapi mudahan kita berhasil dalam mendidiknya,” katanya.
Tak cukup hanya sampai di situ, saat itu mantan anggota DPRD Kalsel ini juga menginstruksikan, para asisten Setda Kota Banjarmasin, para SKPD terkait terutama dinas kesehatan, dinas sosial dan instansi terkait lainnya, agar berkolaborasi untuk membantu anak-anak yang bersekolah di sekolah khusus tersebut, sehingga lulusan yang dihasilkan dapat baik. “Disinilah bentuk Kayuh Baimbai ya, ini bentuk kolaborasi seperti yang sering saya katakan, ini belum ada anggarannya tapi dibentuk karena ini cukup mendesak. Saya harap ini bisa wujudkan generasi terbaik kita Banjarmasin,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Masriah mengatakan, sekolah khusus tersebut merupakan sekolah non formal dengan nama Sekolah Anak Baiman. Dan para siswanya, lanjutnya, memiliki cita-cita sangat luar biasa yang tidak kalah dengan anak-anak belajar disekolah formal. “Bapak Walikota, dapat saya informasinya, bahwa anak-anak sekolah di sini memiliki cita-cita yang luar biasa, ada yang ingin jadi dokter, ada juga yang ingin jadi Presiden, mudah-mudahan dengan adanya sekolah ini, apa yang diinginkan anak-anak ini dapat tercapai,” katanya.
Salah seorang mantan anak putus sekolah yang ditemui usai peresmian sekolah tersebut mengatakan, ia dan teman-temannya sangat berterima kasih dengan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang telah menyediakan sarana dan prasarana untuk mereka melanjutkan pendidikannya. “Ulun sangat berterima kasih lawan pak Walikota. Dengan adanya sekolah ini, mudahan ulun dan kawan-kawan yang lain nantinya dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi,” harap perempuan muda yang tidak ingin menyebutkan namanya ini.(humpro-bjm)
Betapa tidak, walau tanpa didukung dengan anggaran memadai, sebuah sekolah khusus bagi anak-anak kurang mampu, seperti gepeng, korban kehancuran rumah tangga, dan pemuda usia produktif yang salah dalam pergaulan, berhasil dibentuk.
Dan sekolah khusus yang berlokasi di kawasan Jalan Kelayan B, Banjarmasin Selatan itu, hari Selasa (03/04) diresmikan oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Sekolah yang meminjam ruang kelas di SD Kelayan Tengah 2, Banjarmasin Selatan itu, memiliki sekira 138 siswa dari beragam latar belakang.
Hebatnya, mereka yang lulus di sekolah tersebut, nantinya akan memiliki ijazah formal yang dikeluarkan langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Dari data yang berhasil dihimpun, dari 138 orang siswa di sekolah tersebut, 34 orang berasal dari anak putus sekolah lantaran faktor ekonomi dan kasus perceraian orang tua, 59 orang berasal dari mereka yang sudah berhenti melakukan aktifitas menghirup lem fox, kemudian 26 orang berasal dari anak-anak yang pernah kecanduan pil zinet, dan 19 orang lainnya berasal dari anak-anak korban perkawinan dini.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina sangat mengapresiasi dibentuknya sekolah tersebut.
Katanya, selain untuk membawa anak-anak tersebut kearah kebaikan, mudah-mudahan nantinya mereka yang bersekolah di tempat tersebut, bisa menjadi generasi terbaik Kota Banjarmasin. “Ini sejarah baru bagi dunia pendidikan di kota ini. Mudah-mudahan gaungnya, sampai ke tingkat provinsi dan nasional,” ucapnya, saat memberikan sambutannya.
Lebih lanjut orang nomor satu di kota seribu sungai ini juga menjelaskan, pembentukan sekolah ini merupakan usaha maksimal yang dapat dilakukan jajaran Pemko Banjarmasin untuk memberikan pembinaan, kepada generasi muda yang kota ini. “Mudah-mudahan sekolah ini nantinya dapat menghasilkan anak didik yang setara dengan sekolah formal lainnya. Walaupun gambaran anak didiknya berasal dari beragam latar belakang, tapi mudahan kita berhasil dalam mendidiknya,” katanya.
Tak cukup hanya sampai di situ, saat itu mantan anggota DPRD Kalsel ini juga menginstruksikan, para asisten Setda Kota Banjarmasin, para SKPD terkait terutama dinas kesehatan, dinas sosial dan instansi terkait lainnya, agar berkolaborasi untuk membantu anak-anak yang bersekolah di sekolah khusus tersebut, sehingga lulusan yang dihasilkan dapat baik. “Disinilah bentuk Kayuh Baimbai ya, ini bentuk kolaborasi seperti yang sering saya katakan, ini belum ada anggarannya tapi dibentuk karena ini cukup mendesak. Saya harap ini bisa wujudkan generasi terbaik kita Banjarmasin,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Masriah mengatakan, sekolah khusus tersebut merupakan sekolah non formal dengan nama Sekolah Anak Baiman. Dan para siswanya, lanjutnya, memiliki cita-cita sangat luar biasa yang tidak kalah dengan anak-anak belajar disekolah formal. “Bapak Walikota, dapat saya informasinya, bahwa anak-anak sekolah di sini memiliki cita-cita yang luar biasa, ada yang ingin jadi dokter, ada juga yang ingin jadi Presiden, mudah-mudahan dengan adanya sekolah ini, apa yang diinginkan anak-anak ini dapat tercapai,” katanya.
Salah seorang mantan anak putus sekolah yang ditemui usai peresmian sekolah tersebut mengatakan, ia dan teman-temannya sangat berterima kasih dengan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang telah menyediakan sarana dan prasarana untuk mereka melanjutkan pendidikannya. “Ulun sangat berterima kasih lawan pak Walikota. Dengan adanya sekolah ini, mudahan ulun dan kawan-kawan yang lain nantinya dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi,” harap perempuan muda yang tidak ingin menyebutkan namanya ini.(humpro-bjm)
Posting Komentar