BANJARMASIN – Dukungan terhadap Pemko Banjarmasin kembali ditunjukan Yayasan Kota Kita.
Para penggiat organisasi nirlaba Indonesia ini, telah membuat sebuah peta untuk Kota Banjarmasin.
Peta interaktif berbentuk choropleth itu, berbeda dengan peta kebanyakannya.
Sebab, di dalam peta bergambar 3 dimensi tersebut terhubung dengan data-data sosial dan demografi, salah satunya data tentang kependudukan.
Menariknya lagi, selain dibuat dalam bentuk on line, peta tersebut juga telah dibuat secara of line dan mini atlas.
Tak hanya itu, peta yang dibuat secara on line ternyata juga bisa dicetak per kelurahan, atau sesuai dengan kebutuhan data yang diinginkan penggunannya.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat menerima rombongan Yayasan Kota Kita, Solo yang dipimpin Fuad Jamil menyatakan apresiasinya atas dukungan yang telah diberikan Kota Kita. “Akhirnya sebagian yang saya inginkan dijawab oleh Yayasan Kota Kita. Dengan Peta ini, saya dapat melihat perkembangan kota, hingga kondisi sosial kemasyarakatannya,” ujarnya, Minggu (15/04)
Orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini berharap, data-data yang ada di dalam Peta Choropleth agar terus dikembangkan.
Bila saat ini tersedia enam indikator data, maka ke depannya data tersebut dapat dimaksimalkan, sehingga seluruh masyarakat dapat menggunakannya.
Dalam pertemuan di rumah dinas Walikota Banjarmasin yang dihadiri Kepala Bappeda Kota Banjarmasin, Kepala Dinas PU Kota Banjarmasin dan Kabag Pemerintahan Setda Kota Banjarmasin, Fuad Jamil menerangkan, pengerjaan peta tersebut dilakukannya selama satu tahun.
Data dalam peta tersebut, lanjutnya, selain bisa diambil seluruh lapisan masyarakat, juga bisa diupdate sesuai dengan keperluan. “Saat ini yang memiliki Peta Choropleth ini hanya dua kota yakni Kota Surakarta dan Kota Banjarmasin. Kalau Kota Surakarta dibuatnya sejak tahun 2009 lalu, namun gambar masih sangat sederhana,” katanya.
Rencananya, launching Peta Choropleth Kota Banjarmasin itu akan dilaksanakan tanggal 26 April ini, dengan mengundang seluruh Camat dan Lurah di lingkup Kota Banjarmasin.
Pria asli kota Solo ini kembali menjelaskan, Peta Choropleth Kota Banjarmasin ini dibuat untuk mengapresiasi Pemko Banjarmasin, yang telah memberikan dukungan terkait data-data keperluan pembuatan peta tersebut. “Pemko Banjarmasin sangat sportif dan mendukung dalam hal pembuatan peta ini, pihak Bappeda dan Kotaku serta Dinas terkait lainya, selalu membantu jika kita membutuhkan data yang diperlukan,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Para penggiat organisasi nirlaba Indonesia ini, telah membuat sebuah peta untuk Kota Banjarmasin.
Peta interaktif berbentuk choropleth itu, berbeda dengan peta kebanyakannya.
Sebab, di dalam peta bergambar 3 dimensi tersebut terhubung dengan data-data sosial dan demografi, salah satunya data tentang kependudukan.
Menariknya lagi, selain dibuat dalam bentuk on line, peta tersebut juga telah dibuat secara of line dan mini atlas.
Tak hanya itu, peta yang dibuat secara on line ternyata juga bisa dicetak per kelurahan, atau sesuai dengan kebutuhan data yang diinginkan penggunannya.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat menerima rombongan Yayasan Kota Kita, Solo yang dipimpin Fuad Jamil menyatakan apresiasinya atas dukungan yang telah diberikan Kota Kita. “Akhirnya sebagian yang saya inginkan dijawab oleh Yayasan Kota Kita. Dengan Peta ini, saya dapat melihat perkembangan kota, hingga kondisi sosial kemasyarakatannya,” ujarnya, Minggu (15/04)
Orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini berharap, data-data yang ada di dalam Peta Choropleth agar terus dikembangkan.
Bila saat ini tersedia enam indikator data, maka ke depannya data tersebut dapat dimaksimalkan, sehingga seluruh masyarakat dapat menggunakannya.
Dalam pertemuan di rumah dinas Walikota Banjarmasin yang dihadiri Kepala Bappeda Kota Banjarmasin, Kepala Dinas PU Kota Banjarmasin dan Kabag Pemerintahan Setda Kota Banjarmasin, Fuad Jamil menerangkan, pengerjaan peta tersebut dilakukannya selama satu tahun.
Data dalam peta tersebut, lanjutnya, selain bisa diambil seluruh lapisan masyarakat, juga bisa diupdate sesuai dengan keperluan. “Saat ini yang memiliki Peta Choropleth ini hanya dua kota yakni Kota Surakarta dan Kota Banjarmasin. Kalau Kota Surakarta dibuatnya sejak tahun 2009 lalu, namun gambar masih sangat sederhana,” katanya.
Rencananya, launching Peta Choropleth Kota Banjarmasin itu akan dilaksanakan tanggal 26 April ini, dengan mengundang seluruh Camat dan Lurah di lingkup Kota Banjarmasin.
Pria asli kota Solo ini kembali menjelaskan, Peta Choropleth Kota Banjarmasin ini dibuat untuk mengapresiasi Pemko Banjarmasin, yang telah memberikan dukungan terkait data-data keperluan pembuatan peta tersebut. “Pemko Banjarmasin sangat sportif dan mendukung dalam hal pembuatan peta ini, pihak Bappeda dan Kotaku serta Dinas terkait lainya, selalu membantu jika kita membutuhkan data yang diperlukan,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar