BANJARMASIN – Hampir setiap tahun Kota Banjarmasin mendapat kunjungan kehormatan dari Kapal TNI Angkatan laut RI.
Mengawali tahun 2019 ini, sebuah kapal perang bernomor lambung 361 dengan nama KRI Fatahillah mampir di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Dengan membawa perlengkapan senjata tempur canggih dan dikomandani seorang perwira bernama Letkol Laut (P) Sandy Kurniawan, kapal berumur 40 tahun ini untuk pertama kalinya singgah di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Kapal yang datang bersama prajurit TNI AL sebanyak 80 orang ini, berangkat dari Surabaya kemudian tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada tanggal 7 Februari 2019.
Selama berada di kota berjuluk seribu sungai ini, kapal tersebut terbuka untuk masyarakat umum yang ingin melihat dari dekat seluruh alusista di dalamnya.
Tentunya, kedatangan kapal tersebut juga disambut oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Dan dalam kunjungan ke dalam ke kapal tersebut, pemimpin Bumi Kayuh Baimbai ini tak lupa memberikan kenang-kenangan kepada komandan kapal berupa, kain sasirangan, plakat, buku tentang berjudul Banjarmasin Tempo Dulu, yang dikemas dalam bakul purun.
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan tentang keberadaan Bakul Purun yang digunakan masyarakat kota ini sebagai pengganti kantong plastik. “Kota Banjarmasin adalah kota pertama di Indonesia yang menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik, kemudian diikuti kota lain di Indonesia. Sebagai gantinya, kami mempergunakan bakul purun untuk menampung barang belanjaan. Dan keberadaan bakul purun sebagai pengganti alternatif kantong plastik, telah diakui oleh Kementerian LHK,” ujarnya.
Dijelaskannya lagi, Bakul Purun terbuat dari tanaman purun yang mudah ditemui di sepanjang perairan sungai yang ada di kota Banjarmasin.
KRI Fatahillah berada di kota ini sampai hari Jumat (08/02) sekira pukul 15.00 wita.
Seluruh prajurit yang berada di dalam kapal tersebut akan melanjutkan perjalananya menuju Kota makasar untuk selanjutnya berjaga di sekitar perbatasan Indonesia dengan Negara Filiphina. “Selamat jalan selamat bertugas,” ucap H Ibnu Sina kepada Letkol Laut (P) Sandy Kurniawan.
Untuk diketahui, KRI Fatahilah-361 adalah salah satu kapal perang kebanggaan Bangsa Indonesia.
Kapal tersebut dibuat di Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda, tahun 1979, kemudian diserah terimakan ke Angkatan Laut RI.
Sepak terjang KRI Fatahillah dalam menjaga kedaulatan NKRI tak perlu diragukan lagi. Kapal jenis perusak ini dilengkapi dengan 4 peluru kendali, 1 meriam Bofors, 2 kanon penangkis serangan udara rheinmetall, kemudian senjata 2x3 torpedo Honeywell Mk 46, dan mortir anti kapal selam Bofors ASR 375mm laras ganda.
Tugas utama KRI Fatahillah sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Sekedar mengingatkan, sejak tahun 2017 lalu, tercatat 4 armada tempur milik TNI AL pernah singgah di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Ttahun 2017 lalu tepatnya Bulan Juli, KRI Banjarmasin singgah di Pelabuhan Trisaksi, selanjutnya pada tahun 2018 Kota Banjarmasin kembali dikunjungi kapal perang bernama KRI dr Soeharso dan KRI Dewa Ruci, dan di awal tahun ini kembali kedatangan KRI Fatahillah.(humpro-bjm)
Posting Komentar