BANJARMASIN – Gong tanda dimulainya penerapan penggunaan bakul purun sebagai pengganti kantong plastik sudah dibunyikan.
Seluruh pasar di kota berjuluk seribu sungai diminta bersiap untuk mulai membiasakan penggunaan bakul purun sebagai gantinya.
Untuk tahap pertama, ada dua pasar yang langsung menerapkan aturan tersebut yakni, Pasar Teluk Dalam dan Pasar Pandu, Banjarmasin.
Sekira empat ribu buah bakul purun dibagikan ke pasar tradisional yang ada di lima kecamatan.
Dalam kegiatan launching penerapan aturan tersebut di kawasan Pasar Teluk Dalam Banjarmasin, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menjelaskan, pelarangan kantong plastik itu sudah 2 tahun diberlakukan, dan pemberlakuannya awalnya hanya di Mini market, di toko ritel, dan pasar pasar modern. “Alhamdulillah boleh dikatakan berhasil dengan baik. seluruh mini market dan ritel modern di Kota Banjarmasin sudah menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik dan menggantinya dengan bakul purun,” ujarnya, saat menyampaikan sambutannya
Program pelarangan penggunaan kantong plastik yang dilaksanakan Pemko Banjarmasin ini, katanya, dimaksudkan untuk mengurangi sampah plastik.
Dijelaskannya, lima belas persen sampah yang masuk ke TPA basirih berasal dari sampah plastik.
Sedangkan jumlah seluruh sampah yang masuk ke TPA dalam perharinya, sekira 600 ton atau 100 truk perhari, dengan asumsi 1 orang menghasilkan 70 gram sampah minimalnya dalam satu hari. “Itu yang menjadi beban bagi kota kita, nah 15 persennya itu adalah sampah plastik. Dengan penerapan Perwali ini kita bisa kurangi antara 3 sampai 5 persen perhari sampah plastik,” jelasnya.
Atas usaha pengurangan sampah yang telah dilakukan, selain meraih penghargaan adipura untuk ke empat kali, Kota Banjarmasin juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat atas usaha mengurangi volume sampah khususnya sampah plastik. “Penghargaan ini diberikan kepada 11 kota dengan kinerja terbaik untuk pengurangan sampah, salah satunya adalah kota Banjarmasin,” ucapnya.
Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan 3 tahun kepemimpinan Ibnu-Herman dan dihadiri Sekda KOta Banjarmasin H Hamli Kursani, seluruh kepala SKPD, Forkopimda dan Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah itu, ia berpesan, agar para pedagang di Pasar Teluk Dalam dan Pasar Pandu bisa ikut mensosialisasikan program penggunaan bakul purun ini kepada para pembeli atau pengunjung pasar. “Tolong disampaikan dengan para pembeli bahwa di Pasar Teluk Dalam sudah menggunakan bakul purun untuk mengurangi kantong plastik dalam berbelanja,” katanya.
Dikesempatan itu, mantan anggota DPRD Kalsel ini juga mensosialisasikan program 1000 sungai 1000 tumbler yang kini juga gencar dilakukan Pemko Banjarmasin. Program tersebut tujuan juga untuk mengurangi penggunaan plastik. “Jadi kita tidak lagi menggunakan air dalam kemasan, dan sudah kita launching hingga ke sekolah-sekolah, dan alhamdulillah anak didik kita sekarang bersemangat menggunakan botol minum sendiri yang mereka bawa dari rumah, untuk mengurangi penggunaan bahan bahan palstik di sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah yang hadir bersama Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Fatimah saat launching penerapan penggunaan bakul purun di Pasar Pandu menghimbau, agar seluruh lapisan masyarakat kota ini untuk merubah pola pikirnya dari menggunakan kantong plastik menjadi bakul purun. “Jadi setiap berbelanja ke pasar itu harus membawa bakul purun,” ujarnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar