BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menyetujui pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah Banjarmasin pada Bulan September 2019 ini. Untuk tahap awal, ada lima pelayanan kesehatan yang akan beroperasi diantaranya, poliklinik rawat jalan, farmasi, laboratorium, radiologi dan IGD. Launching pengoperasian rumah sakit milik Pemko Banjarmasin itu, akan dilaksanakan pada tanggal 24 Sptember 2019 bertepatan dengan Harijadi Kota Banjarmasin ke 493. “Kita sudah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan Provinsi untuk mempromosikan klinik dulu, jadi kita oprasionalkan dulu sambil menunggu bangunan yang diselesaikan,” ujar Plt Kadis Kesehatan Kota Banjarmasin Lukman, saat memberikan penjelasan dalam rapat Percepatan Operasional RUSD, Rabu (20/02). Lebih jelas, ia mengatakan persiapan lain yang saat ini dilakukan jajaran Dinkes Kesehatan dalam rangkaian grand opening rumah sakit tersebut adalah pengadaan alat kesehatan. Untuk kegiatan pengadaan alat penunjang medis itu, Dinkes Kota Banjarmasin telah menyiapkan anggaran sebersar Rp23 miliar. “Pengadaan akan kita mulai pada Bulan Juli tahun 2019. Mudah-mudahan keinginan kita ini bisa menjadi kenyataan,” ucapnya. Rapat yang dilaksanakan di Aula RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dan dihadiri Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah dan para kepala SKPD terkait lingkup Pemko Banjarmasin. Menurut H Hermansyah, pengoperasian rumah sakit tersebut ditahun 2019 ini merupakan hasil kesepatannya dengan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. Sehingga syarat umum berdirinya rumah sakit tersebut akan sesegera mungkin dipenuhi, termasuk mengangkat Kadis Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit tersebut. Berkaitan dengan lahan rumah sakit, Hermansyah meminta agar pihak pelaksana pembangunan segera menyelesaikannya pada pertengahan Bulan Maret ini. Sehingga pelaksanaan pembangunan lanjutan rumah sakit tersebut dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. “Saya harap paling lama pertengahan Bulan Maret ini harus selesai,” ujarnya, Hal lain yang dikoordinasikan dalam rapat tersebut tentang alat transportasi pendukung pelayanan rumah sakit. Masih menurut Hermansyah, alat transportasi yang disediakan pihak rumah sakit diharapkan tidak hanya alat transportasi darat, tetapi juga alat transportasi sungai. Tujuannya, agar seluruh lapisan masyarakat terutama yang berada di pinggir kota bisa merasakan semua fasilitas pelayanan yang tersedia di rumah sakit tersebut. “Saya harap pada tanggal 24 September sudah bisa kita resmikan, kapalnya maupun juga rancangan dermaganya. Kalau tidak ada anggaranya, kita anggarkan nanti di tahun 2020. Karena nantinya kita akan melayani kalangan masyarakat yang jauh dari kota seperti di Antasan Bromo, itu yang kita prioritaskan,” harapnya. Usai kegiatan rapat tersebut, H Hermansyah bersama para kepala SKPD terkait melakukan pemantauan bangunan rumah sakit. Beberapa bagian rumah sakit tersebut diminta untuk dilakukan perbaikan seperti halaman rumah sakit, pembuatan taman, dan lampu taman.(humpro-bjm)
Posting Komentar