BANJARMASIN – Tahun ini Kota Banjarmasin menargetkan kembali mendapat penghargaan Kota Layak Anak (KLA).
Bila dua tahun sebelumnya kategori yang diraih kota berjuluk seribu sungai adalah Madya, maka tahun ini diusahakan bisa meraih predikat Nindya.
Bahkan, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, apabila memungkinkan kota ini bisa mendapatkan penghargaan setingkat lebih tinggi dari Nindya yakni kategori Utama, maka ia berharap kota ini bisa meraihnya.
Keinginan pemimpin Bumi Kayuh Baimbai itu sepertinya tidaklah berlebihan. Pasalnya, jumlah angka capaian untuk mendapat kategori Utama telah diraih Pemko Banjarmasin yakni sekira 800 point.
Karena itu, H Ibnu Sina menghendaki semua unsur yang ada di dalam gugus tugas pencapaian target tersebut, dapat bekerja maksimal. “Gugus tugas ini bukan untuk rapat sebetulnya, tapi untuk aksi di lapangan, jadi saya rasa jangan terlalu sering rapatnya, tapi aksinya yang penting,” ucapnya, Selasa (12/02).
Sekedar diketahui, untuk meraih penghargaan sebagai KLA, sebuah kota harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan dan dinilai pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Penghargaan KLA dengan kategori Madya, nilai yang harus dimiliki sebuah kota sekira 600 sampai 700 point. Sedangkan untuk mendapatkan penghargaan kategori Nindya, point yang diperlukan sekira 700 sampai 800, dan untuk mendapatkan utama sebuah kota harus memiliki point antara 800 sampai 900.
Lebih lanjut, H Ibnu Sina mengatakan, Kota Banjarmasin telah dua kali mendapatkan penghargaan KLA kategori Madya.
Tentunya, selain harus disyukuri, juga bisa dijadikan pemacu untuk menciptakan kota yang betul-betul layak anak.
Dan ia berharap, penghargaan lain yang memiliki hubungan dengan proses meraih penghargaan KLA juga bisa diraih SKPD lain, seperti penghargaan Kota Layak Pemuda, Kota Layak HAM, dan Kota Layak Huni. “Jadi semuanya saling mensuport, makanya mungkin ada suatu sesi nanti, bisa dijadwalkan sharing atau berbagi dengan yang lain sehingga bisa bersinergi,” ujarnya.
Dengan diraihnya penghargaan KLA sebanyak dua kali, lanjutnya lagi, ia merasa yakin Dinas P3A bisa menjadi leading sector dan penggerak instansi lain agar bisa bersinergi, dan bisa menghasilkan sebuah output yang betul-betul maksimal. “Saya berharap walaupun ada ukuran-ukuran ditunjangan kinerja, tetapi yang menjadi tupoksi kita itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, jangan misalnya karena sudah tercapai, kemudian cukup, sehingga tidak bekerja lagi, saya kira ini yang paling penting dan perlu kebersamaan kita semua, dan kehadiran bapak dan ibu merupakan wujud dari kebersamaan kita untuk membangun Kota Banjarmasin sebagai Kota Layak Anak, mudah-mudahan bisa dengan mudah kita raih,” pungkasnya.
Rangkaian lain kegiatan tersebut adalah penandatangan komitmen bersama mencapai Predikat Kota Layak Anak.(humpro-bjm)
Posting Komentar