Pada kegiatan ini menampilkan berbagai hasil desain motif sasirangan dengan kategori yakni kategori pewarna alam dan pewarna kimia yang dihadiri langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah yang digelar, di Plaza Rumah Anno, Kota Banjarmasin, Kamis (05/03).
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pelatihan pengelolaan limbah pewarna sasirangan kepada para peserta lomba agar pada saat pembuatan sasirangan, agar air yang di buang tidak mencemari air sungai.
Air pembuangan dapat bersih secara fisik dan tidak hitam lagi setelah melewati alat ini. Kemudian secara PH juga bisa di turunkan, yang asalnya dengan PH 14 kemudian dengan menggunakan alat seperti ini bisa turun sampai dengan PH 7 bahkan mendekati netral.
Pada saat mencoba alat tersebut Walikota Bajarmasin H Ibnu Sina mengatakan, akan mencoba skala kecil untuk bisa di terapkan kepada 21 lebih pengrajin sasirangan di Kota Banjarmasin. “Saya mengharapkan dengan alat ini para pengrajin dapat memiliki kesadaran bahwa, limbah buangan itu tidak boleh di buang langsung ke sungai itu yang harus di tanamkan,” katanya pada saat pelatihan tersebut.
Terlebih alat ini dapat mengurangi pencemaran di badan air, melalui alat penyaring sederhana ini dengan kapasitas 200 lembar kain bisa bekerja dengan baik, sehingga kemudian air yang keluar bisa bersih secara fisik. “Saya mengusulkan kepada Dekranasda Kota Banjarmasin agar dapat menggandeng para pengrajin untuk memperbanyak pengadaan alat tersebut yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin,” ucapnya.
Untuk memiliki alat pengelolaan limbah ini juga terjangkau murah hanya 500 ribu rupiah.(prokom-bjm)
Posting Komentar