BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, menggelar Pelatihan Pengendalian Limbah Sasirangan, kepada pengrajin sasirangan yang ada di Banjarmasin.
Kegiatan pelatihan selama tiga hari yang dimulai sejak tanggal 3 - 5 Maret ini adalah salah satu rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2020 yang akan digelar pada tanggal 4 - 8 Maret. "Ini bisa disebut acara pra event BSF," ucap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah saat membuka acara pelatihan secara resmi di Rumah Anno 1925 Siring Menara Pandang, Selasa (3/3/20).
Ia berharap kepada pengrajin yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, benar-benar dapat bisa mengaplikasikannya. "Semoga dari hasil pelatihan bisa langsung di realisasikan. Dari bagaimana nantinya cara instalasi sederhana yang bisa digunakan dirumahnya atau tempat pengolahan sasirangan. Khususnya yang di pinggir sungai," harapnya.
Selain itu, Hj Siti Wasilah juga mengatakan, selain dengan cara pelatihan seperti ini, Pemko juga mempunyai cara untuk mengurangi limbah sasirangan, seperti menghimbau ASN di lingkup Pemko Banjarmasin memakai sasirangan pewarna alam.
"Seluruh ASN di wajibkan memakai sasirangan pewarna alam satu kali minimal dalam satu bulan. Sesuai edaran dari walikota Banjarmasin," terangnya.
Hal senada juga disampaikan, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin H Norbiansyah. Dengan adanya pelatihan ini diharapkannya bisa memberikan kesadaran kepada pengrajin sasirangan, untuk memperhatikan limbah dari pengolahan kain sasirangan.
"Rencana juga kita akan kembali koordinasikan dengan PD Pal untuk bisa kembali menghidupkan instalasi kepada pengrajin sasirangan, agar limbahnya bisa disalurkan dengan aman tidak mencemari lingkungan," tukasnya.
Eko Harianto selaku narasumber pengendalian limbah sasirangan, yang juga sebagai pegiat UMKM dan juga pengurus aktif Dekranasda Kota Semarang menjelaskan ada tiga tahap dalam pelatihan ini. Dijelaskannya pada tanggal 3 para pengrajin khusus diberikan materi cara pengendalian limbah pengolahan kain sasirangan.
"Tanggal 4 prakteknya, dan terakhir pada tanggal 5 akan didemokan hasil dari praktek itu," jelasnya.
Tutupnya ia juga berharap bahwa semua pengrajin bisa dapat sadar akan bahayanya seni kerajinan tekstil ini. Pasalnya limbah dari bahan pewarna itu jika tidak dikelola dengan baik akan sangat berbahaya menurutnya.
"Oleh sebab itu saya akan memberikan pelatihan kepada pengrajin teknik untuk membuat akuarium sederhana agar limbah sasirangan bisa dikelola dengan baik," pungkasnya. (Diskominfotik-bjm)
Foto by Prokom Banjarmasin
Posting Komentar