BADUNG - Launching Calender of Event (CoE) Banjarmasin, di Pantai Double Six, Seminyak, Bali, yang dilakukan Pemko Banjarmasin, dinilai pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sebagai sebuah langkah yang sangat tepat dan berani.
Sebab, daerah lain di Indonesia saat ini belum ada yang mempromosikan destinasi dan calender pariwisatanya di jantung kota pariwisata Indonesia. “Rupaya bapak walikota ini mencuri star mengalahkan daerah-daerah lain, dengan mengadakan launching event pariwisata di pusat jantungnya pariwisata Indonesia di Bali. Kalau sudah ada dukungan dari bapak gubernur yang selama ini dukungannya sangat luar biasa terhadap pariwisata Indonesia, saya yakin apa yang dicita-citakan oleh bapak walikota untuk pengembangan Banjarmasin sebagai kota wisata favorit Indonesia, segera dapat terwujud,” ucap Deputi Mice, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Maisaroh, dalam acara launching calender of event Banjarmasin, Pantai Double Six, Seminyak, Bali, Sabtu (22/02).
Kegiatan sore itu, tak hanya dihadiri para pengiat wisata yang ada di Bali dan Banjarmasin saja, tetapi Gubernur Bali, I Wayan Koster juga terlihat turut hadir.
Bahkan, orang nomor satu di Pulau Dewata itu menyatakan dukungannya dan berjanji akan ikut mempromosi pariwisata yang ada di Kota Banjarmasin ke kementerian pariwisata. “Saya akan ikut berbicara kepada Menteri Pariwisata RI, supaya Kota Banjarmasin dijadikan sebagai destinasi pariwisata setelah 10 destinasi pariwisata lainnya yang dikembangkan di Indonesia ini oleh pemerintah.,” tuturnya.
Dijelaskan mantan anggota DPRD RI tiga periode ini kembali menyatakan, dari hasil riset yang pernah dilakukannya, hal yang paling berpengaruh terhadap pendapatan asli di luar minyak dan gas itu adalah pariwisata.
Bahkan, ucapnya lagi, ada kecenderungan kontribusi sumber daya alam seperti minyak, gas dan sumber daya alam lainnya, terjadi menurun terhadap kontribusi perekonomian.
Karena itu, ke depan, yang akan di dorong oleh pemerintah adalah kontribusi dari sektor pariwisata. “Sekarang pariwisata sudah berada di peringkat kedua setelah minyak dan gas. Dulu peringkat keempat, sekarang sudah peringkat kedua, saya kira ke depan pariwisata akan menempati peringkat satu,” bebernya
Kelebihan dari perioritas satu, jelansya, merupakan sebuah kontribusi terhadap perekonomian daerah yang tidak pernah habis. “Kalau sumber daya alam seperti minyak, gas, emas, tambang dan lainnya, karena dikeruk terus, lama-lama habis karena alam tidak menciptakan lagi,” katanya.
Apalagi bila pariwisata berbasis sungai seperti yang ada di Kota Banjarmasin diperkuat dengan budaya lokal, maka ia yakin selamanya bisa menjadi sumber ekonomi. “Kalau kita pelihara dengan baik, sebenarnya investasi untuk pariwisata itu tidak terlalu besar, yang terpenting adalah keramah tamahan masyarakatnya dibangun, budayanya dibangun, lingkungannya dibangun, infrastrukturnya dibangun, saya kira akan sangat cepat berkembang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, I Wayan Koster juga mengajak PHRI mulai membuat agenda pariwisata ke depan dengan memasukan Kota Banjarmasin sebagai bagian dari traveling pariwisata.
Tak cukup sampai disitu, ia juga menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemko Banjarmasin untuk sama-sama membangun destinasi wisata. “Sinergi antar daerah itu harus dibangun, tidak ada satu daerah pun bisa maju sendiri dengan kekuatan sendiri, tanpa kita berkolaborasi dengan daerah-daerah lain. Jadi sikap kebersamaan, kebijakan bersama, saling mendukung, saya kira itu harus kita bangun secara bersama-sama ke depan,” tungkasnya.(prokom-bjm)
Posting Komentar