BADUNG - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin menggelar launcing Calender of Event (CoE) Banjarmasin 2020, pada hari Sabtu (22/2/20) di Pantai Double Six, Seminyak, Bali.
Langkah Pemko itupun dianggap pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI adalah sebuah langkah yang sangat tepat dan berani. Menurut Deputi Mice, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Maisaroh, yang juga berhadir mengatakan saat ini daerah lain di Indonesia belum ada yang mempromosikan destinasi dan calender pariwisatanya di jantung kota pariwisata Indonesia.
Bahkan ia sempat mengatakan bahwa Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mencuri star dan mengalahkan daerah-daerah lain karena sudah berani lebih dulu mengadakan launching event pariwisata di pusat jantungnya pariwisata Indonesia yakni di Bali.
"Kalau sudah ada dukungan dari bapak gubernur yang selama ini dukungannya sangat luar biasa terhadap pariwisata Indonesia, saya yakin apa yang dicita-citakan oleh bapak walikota untuk pengembangan Banjarmasin sebagai kota wisata favorit Indonesia, segera dapat terwujud," ucap Maisaroh.
Launcing tersebut juga dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Disampaikannya dalam sambutannya, ia menyatakan dukungan penuh terhadap dan berjanji akan turut ikut mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Banjarmasin langsung ke kementrian pariwisata.
"Saya akan ikut berbicara kepada Menteri Pariwisata RI, supaya Kota Banjarmasin dijadikan sebagai destinasi pariwisata setelah 10 destinasi pariwisata lainnya yang dikembangkan di Indonesia ini oleh pemerintah," tuturnya.
Orang nomor satu di Bali itu juga mengatakan, dari hasil riset yang pernah dilakukannya, pariwisata adalah sumber pendapatan asli diluar minyak dan gas di Indonesia ini. Tidak hanya itu, ia jua secara jelas menyampaikan bahwa saat ini pariwisata sudah berada di peringkat kedua setelah minyak dan gas. Padahal dulu masih diperingkat keempat. "Saya kira ke depan pariwisata akan menempati peringkat satu," tuturnya.
Mengapa ia bisa menyatakan hal demikian, dijelaskannya karena pariwisata merupakan sebuah kontribusi terhadap perekonomian daerah yang tidak akan pernah habis. Berbeda dengan sumber daya alam seperti minyak, gas, emas, tambang dan lainnya. "Dikeruk terus, lama-lama habis karena alam tidak menciptakan lagi," jelasnya.
Tambahnya, apalagi seperti pariwisata berbasis sungai yang ada di Banjarmasin yang terus bertambah dan diperkuat dengan budaya lokal. Jelas menurutnya itu akan menjadi sumber ekonomi yang akan terus ada selamanya, selagi terus dijaga.
"Kalau kita pelihara dengan baik, sebenarnya investasi untuk pariwisata itu tidak terlalu besar, yang terpenting adalah keramah tamahan masyarakatnya dibangun, budayanya dibangun, lingkungannya dibangun, infrastrukturnya dibangun, saya kira akan sangat cepat berkembang," imbuh I Wayan Koster.
Ia juga mengajak PHRI agar mulai membuat agenda pariwisata ke depan dengan memasukan Kota Banjarmasin sebagai bagian dari traveling pariwisata kedepannya. Tak cukup sampai disitu, ia juga menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemko Banjarmasin untuk sama-sama membangun destinasi wisata.
"Sinergi antar daerah itu harus dibangun, tidak ada satu daerah pun bisa maju sendiri dengan kekuatan sendiri, tanpa kita berkolaborasi dengan daerah-daerah lain. Jadi sikap kebersamaan, kebijakan bersama, saling mendukung, saya kira itu harus kita bangun secara bersama-sama ke depan," tukasnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina melihat antusias pegiat wisata yang berada di Bali saat launcing CoE pada saat itu, dirinya yakin Banjarmasin bisa mencapai impian menjadi Bali kesebelas. Apalagi saat ini menurutnya hal itu dimudahkan dengan jalur transportasi udara yang sangat mudah jika para wisatawan domestik maupun manca negara yang ingin berkunjung ke Kota Banjarmasin sudah terbuka lebar.
Mengingat saat ini Bandara Syamsudin Noor Kalsel, telah berstatus sebagai bandara internasional. Sehingga, hampir semua penerbangan domestik serta beberapa penerbangan internasional telah tersedia menuju Bumi Lambung Mangkurat.
Orang nomor satu di Banjarmasin itu mengajak seluruh wisatawan domestik maupun manca negara khususnya yang berada di acara launcing tersebut agar datang ke Banjarmasin. Karena saat ini dari seluruh kota-kota besar di Indonesia, penerbangan langsung menuju Kota Banjarmasin sudah ada.
"Dari Jakarta hanya 1,5 jam. Dari Surabaya hanya 40 menit. Dari Denpasar hanya 1 jam. Dari Jogja hanya 1 jam. Dari Semarang hanya 1 jam. Jadi ayo ke Banjarmasin," ucapnya.
Apalagi ditambahkannya, posisi Banjarmasin yang berada di tengah-tengah Indonesia. Sehingga dari seluruh penjuru sangat mudah untuk dikunjungi. "Sehingga dapat menjadi destinasi wisata pilihan utama berbasis sungai untuk ke depannya," terangnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Kalsel ini mengharapkan, dengan digelarnya promosi Calender Of Event Banjarmasin di tahun 2020 itu di jantung pariwisata Indonesia itu, nantinya Bumi Kayuh Baimbai bisa menjadi bagian kepastian pariwisata di Indonesia yang layak untuk menjadi pilihan pembangunan Indonesia ke depan.
Orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini pun berpesan kepada Deputi Mice, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Maisaroh, agar disampaikan kepada Presiden RI dan Menteri Pariwisata, bahwa sejak saat ini Kota Banjarmasin melamar menjadi Bali ke 11.
"Tolong sampaikan kepada Menteri Pariwisata dan Presiden yang sudah melaunching 10 destinasi wisata Bali baru Indonesia, berbasis pantai, gunung dan laut. Karena belum ada yang berbasis sungai, jadi tolong sampaikan Banjarmasin melamar menjadi Bali ke-11 untuk pengembangan Pariwisata Indonesia ke depan," pungkasnya.
Kegiatan launcing di Pantai Double Six, Seminyak, Bali, itu tak hanya dilihat para wisatawan domestik, tetapi para wisatawan mancanegara juga terlihat antusias menonton jalannya kegiatan tersebut. Apalagi Pemko Banjarmasin menyediakan berbagai stand pameran dari kerajinan khas daerah, souvenir khas Banjarmasin dan berbagai atraksi kesenian daerah yang ditampilkan di pantai dan membuat wisatawan datang ke acara launcing tersebut.
Terlihat wisatawan domestik maupun manca negara mengabadikan moment dengan berfoto di acara. Bahkan mereka juga sangat terlihat antusia memakai souvenir berupa topi dan syal bermotif kain sasirangan, yang sengaja dibagikan gratis oleh panitia kepada setiap pengunjung kawasan wisata tersebut. (Diskominfotik-bjm)
Posting Komentar