Banjarmasin – Dalam rangka memeriahkan Hari Pers Nasional tahun 2020 yang digelar di Provinsi Kalimantan Selatan, pihak panitia pelaksana peringatan HPN menyelenggarakan seminar atau dialog anugerah kebudayaan PWI Pusat untuk Bupati/Walikota se Indonesia di Hotel Mercure, Banjarmasin Timur, Jumat 7/2/2020.
Dari 10 kepala daerah tingkat II yang mendapat penghargaan tersebut, Banjarmasin menjadi salah satu kota di Kalimantan Selatan yang ada di dalam daftar penerima penghargaan, tentunya penghargaan ini diraih oleh Walikota Banjarmasin, H ibnu Sina.
Menurut H Ibnu Sina, sebagai kota tua yang memiliki beragam kebudayaan, ia senantiasa berusaha menghapuskan kebiasaan warganya yang bertentangan dengan nilai nilai dalam budaya seperti menjaga kebersihan sampah di sungai dengan program water front city atau menjadikan sungai sebagai beranda tempat tinggal.
“Kami selalu tak henti-hentinya menggalakkan budaya sungai, bahkan dalam pembangunan yang dilakukan juga kami berikan subsidi kepada masyarakat agar menjadikan sungai yang asalnya tadi dibelakang rumah, kini berubah menjadi halaman depan rumah,” katanya disela seminar tersebut.
“Kalau ini sudah diterapkan semuanya, saya yakin sungai kita pasti menjadi lebih indah, saya rasa tidak ada yang mau membuang sampah ke depan halaman rumahnya,” tambahnya.
Selain water front city, Ibnu juga membeberkan pihak pemerintah kota Banjarmasin saat ini sedang gencar gencarnya menghidupkan kembali pasar terapung, disebutkannya, pasar terapung merupakan unsur dari salah satu kebudayaan kota Banjarmasin.
“Masih ingat nggak dengan slogannya RCTI di tahun 1990an, itu ada perempuan yang ngangkat jempol dan bilang oke, saat itu RCTI oke, itu para penjual pasar terapung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, H Ibnu Sina memaparkan kondisi kesukuan dan etnis di Banjarmasin, menurutnya dari sekian banyak suku yang tinggal di Banjarmasin, masih belum ada perang etnis antar suku, hal ini ujarnya karena masyarakat kota Banjarmasin yang sama sama memiliki filosopi kota kita bersama.
“di kota Banjarmasin damai, karena sama sama memiliki filosopi kota Banjarmasin kota kita, jadi harus dijaga bersama agar senantiasa dalam keadaan kondusif dan damai,” pungkasnya.
Sementara itu, pada kegiatan seminar atau dialog tersebut, turut hadir sebagai pemateri, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, Ketua Dewan Pers, Muhammad Noeh, Ketua PWI Pusat Atal S Defari, serta para peraih penghargaan anugerah kebudayaan.(Diskominfotik)
Posting Komentar