Ibnu Sina : Kemenpar Akan Ikut Promosikan BSF
BANJARMASIN –
Niat Pemko Banjarmasin menjadikan event Banjarmasin Sasirangan Festival
(BSF) masuk dalam agenda pariwisata nasional di tahun 2019, sepertinya
tak lama lagi bakal terwujud.
Betapa tidak, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama Plt Asisten Bidang Perekonomian Setda Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin Ihksan Alhaq, hari Jumat (14/12) bertemu dengan Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Ir Rizki Handayani beserta jajaran Bidang Promosi, Kementerian Pariwisata RI.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Sapta Pesona Kemenpar RI, lantai 11 itu, H Ibnu Sina memaparkan rencana pelaksanaan kegiatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke tiga yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 19 maret 2019 nanti. “Kemenpar akan ikut mempromosikan kegiatan BSF ini agar masuk agenda pariwisata nasional di 2019, mengingat BSF sudah kita dilaksanakan untuk ke 3 kalinya,” jelas H Ibnu Sina usai pertemuan tersebut.
Selain itu, di kesempatan tersebut, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga mengundang secara langsung Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk berhadir di acara BSF nanti.
Sekedar mengingatkan, saat kegiatan BSF tahun 2017 lalu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah menerangkan, BSF ditujukan sebagai ajang promosi kerajinan kain sasirangan, sehingga produk unggulan Kota Banjarmasin itu tidak hanya dikenal di Kalsel saja, tetapi juga dikenal hingga tingkat nasional.
untuk itu, istri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini berharap, dengan kegiatan BSF semua pengrajin, designer dan seluruh unsur terkait mempunyai wadah untuk berkreatifitas. “Kami mendorong BSF menjadi event tahunan yang masuk dalam kalender Pariwisata Nasional, sehingga diharapkan bisa mewujudkan visi dan misi kepala daerah untuk mendorong geliat pariwisata di Kota Banjarmasin,” ujarnya, saat menyampaikan sambutannya.
Sementara itu, dalam kegiatan BSF kedua yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2018 lalu, berbagai rangkaian acara disuguhkan diantaranya, menyirang oleh 150 pelajar dan 100 komunitas, lomba motif sasirangan, parade massal 4000 peserta mengambil star dari Balaikota, kemudian Fashion show, penobatan ambasador, pemilihan putri muslimah dan pemuda pelopor, bazar dan ekspo yang diikuti 50 stand dari seluruh kabupaten, kota se Kalsel, serta forum diskusi sasirangan.
Saat pembukaan kegiatan BSF II tahun 2018, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, motif kain sasirangan yang diangkat menjadi tema adalah daun kalakay dengan pewarna alami. “Setiap tahun kita menggelar BSF dengan motif kain sasirangan yang baru dan untuk motif tahun ini adalah daun kalakay dengan mengangkat tema motif asli dan pewarna alam,” ujarnya, kala menyampaikan sambutannya.
ia berharap, event BSF tersebut nantinya dapat melahirkan perancang-perancang motif sasirangan yang baru. “Mari jadikan kain sasirangan sebagai salah satu kain yang selalu digunakan oleh semua dinas dalam setiap kegiatan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah, dalam sambutannya saat penutupan kegiatan BSF kedua tahun 2018 mengatakan, selain mengangkat derajat kain sasirangan, selama event BSF berlangsung, perputaran rupiah yang dihasilkan dalam penjualan kain sasirangan di 42 stand pamaren BSF tercatat sekira Rp308.443.000. “Mudahan dengan rangkaian kegiatan BSF ini dapat mendorong ekonomi para pengrajin kain sasirangan di kota ini, dan kain sasirangan lebih dikenal hingga mendunia sesuai dengan tema kegiatan ini yakni sasirangan to the word,” ucapnya.(humpro-bjm)
Betapa tidak, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama Plt Asisten Bidang Perekonomian Setda Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin Ihksan Alhaq, hari Jumat (14/12) bertemu dengan Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Ir Rizki Handayani beserta jajaran Bidang Promosi, Kementerian Pariwisata RI.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Sapta Pesona Kemenpar RI, lantai 11 itu, H Ibnu Sina memaparkan rencana pelaksanaan kegiatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke tiga yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 19 maret 2019 nanti. “Kemenpar akan ikut mempromosikan kegiatan BSF ini agar masuk agenda pariwisata nasional di 2019, mengingat BSF sudah kita dilaksanakan untuk ke 3 kalinya,” jelas H Ibnu Sina usai pertemuan tersebut.
Selain itu, di kesempatan tersebut, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga mengundang secara langsung Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk berhadir di acara BSF nanti.
Sekedar mengingatkan, saat kegiatan BSF tahun 2017 lalu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah menerangkan, BSF ditujukan sebagai ajang promosi kerajinan kain sasirangan, sehingga produk unggulan Kota Banjarmasin itu tidak hanya dikenal di Kalsel saja, tetapi juga dikenal hingga tingkat nasional.
untuk itu, istri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini berharap, dengan kegiatan BSF semua pengrajin, designer dan seluruh unsur terkait mempunyai wadah untuk berkreatifitas. “Kami mendorong BSF menjadi event tahunan yang masuk dalam kalender Pariwisata Nasional, sehingga diharapkan bisa mewujudkan visi dan misi kepala daerah untuk mendorong geliat pariwisata di Kota Banjarmasin,” ujarnya, saat menyampaikan sambutannya.
Sementara itu, dalam kegiatan BSF kedua yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2018 lalu, berbagai rangkaian acara disuguhkan diantaranya, menyirang oleh 150 pelajar dan 100 komunitas, lomba motif sasirangan, parade massal 4000 peserta mengambil star dari Balaikota, kemudian Fashion show, penobatan ambasador, pemilihan putri muslimah dan pemuda pelopor, bazar dan ekspo yang diikuti 50 stand dari seluruh kabupaten, kota se Kalsel, serta forum diskusi sasirangan.
Saat pembukaan kegiatan BSF II tahun 2018, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, motif kain sasirangan yang diangkat menjadi tema adalah daun kalakay dengan pewarna alami. “Setiap tahun kita menggelar BSF dengan motif kain sasirangan yang baru dan untuk motif tahun ini adalah daun kalakay dengan mengangkat tema motif asli dan pewarna alam,” ujarnya, kala menyampaikan sambutannya.
ia berharap, event BSF tersebut nantinya dapat melahirkan perancang-perancang motif sasirangan yang baru. “Mari jadikan kain sasirangan sebagai salah satu kain yang selalu digunakan oleh semua dinas dalam setiap kegiatan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah, dalam sambutannya saat penutupan kegiatan BSF kedua tahun 2018 mengatakan, selain mengangkat derajat kain sasirangan, selama event BSF berlangsung, perputaran rupiah yang dihasilkan dalam penjualan kain sasirangan di 42 stand pamaren BSF tercatat sekira Rp308.443.000. “Mudahan dengan rangkaian kegiatan BSF ini dapat mendorong ekonomi para pengrajin kain sasirangan di kota ini, dan kain sasirangan lebih dikenal hingga mendunia sesuai dengan tema kegiatan ini yakni sasirangan to the word,” ucapnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar