BANJARMASIN –Pemko Banjarmasin masih berupaya mengejar target cakupan
angka imunisasi Measles Rubella (MR) agar sesuai dengan target nasional.
Makanya, selain gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mereka juga mengunjungi Balai Kota Makasar.
Tujuannya, untuk melakukan kajian banding dalam upaya percepatan peningkatan cakupan Kampanye Imunisasi MR Tahun 2018.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Makasar, kedatangan ASN dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin beserta Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Asisten Bidang Perekonomian Setda Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, dan Ketua TP PKK Kota Bnajarmasin Hj Siti Wasilah itu, diterima langsung Asisten Bidang Perekonomian,Pembangunan dan Sosial, Setda Kota Makasar, Irwan Bangsawan.
Dalam keterangannya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Makassar Hadarati Razak, capaian sasaran imunisasi Measles Rubella (MR) di Kota Makassar mencapai angka 89.73 persen. “Berdasarkan data periode 1 Agustus sampai 15 Desember 2018 capaian imunisasi MR kami sekira 89.73 persen dengan jumlah 32.3704 anak,” ujarnya, Senin (17/12).
Memang, lanjutnya, pelaksanaan imunisasi MR banyak mendapat kendal, terlebih setelah keluarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan imunisasi tersebut haram.
Meski begitu, Pemerintah Kota Makassar terus berusaha melakukan upaya percepatan imunisasi Rubella sesuai target nasional yakni 95 persen.
Lebihlanjut Hadarati mengatakan, untuk mencapai angka 95 persen, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sempat mengumpulkan seluruh Walikota dan Bupati agar percepatan imunisasi MR dapat tercapai. Dan Walikota Makassar juga sempat mengeluarkan instruksi kepada setiap ASN dan kader kesehatan di Puskesmas untuk mendukung program tersebut. “Instruksi walikota itu adalah setiap ASN membawa dua anak yang belum imunisasi setiap hari ke Puskesmas, begitupun dengan kader kesehatan membawa lima anak yang belum diimunisasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina Walikota Banjarmasin mengatakan apa yang sudah di capai Kota Makassar sangat luar biasa. “Problem kita sama, kendalanya di masyarakatnya juga di faktor halal dan haram. Kemudian tantangan lainnya dari anak-anak kemudian dari guru maupun dari sekolah-sekolah. Di sini bisa diatas 95 persen, sementara kami terus terang baru 55,9 persen,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, terangnya, banyak masukan yang didapatkan untukmeningkatkan capaian target imunisasi MR di Kota Banjarmasin. “Banyak sekali pembelajaran yang kami dapatkan, diantaranya adalah kita harus kerja bersama-sama dan juga harus ada keberanian dan ini untuk masa depan kita juga,” pungkasnya.
Kegiatan lain yang dilaksanakan di kota tersebut diantaranya, memantau ruang coment center, dan mengunjungi Puskesmas Minasa UPA.(humpro-bjm)
Makanya, selain gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mereka juga mengunjungi Balai Kota Makasar.
Tujuannya, untuk melakukan kajian banding dalam upaya percepatan peningkatan cakupan Kampanye Imunisasi MR Tahun 2018.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Makasar, kedatangan ASN dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin beserta Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Asisten Bidang Perekonomian Setda Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, dan Ketua TP PKK Kota Bnajarmasin Hj Siti Wasilah itu, diterima langsung Asisten Bidang Perekonomian,Pembangunan dan Sosial, Setda Kota Makasar, Irwan Bangsawan.
Dalam keterangannya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Makassar Hadarati Razak, capaian sasaran imunisasi Measles Rubella (MR) di Kota Makassar mencapai angka 89.73 persen. “Berdasarkan data periode 1 Agustus sampai 15 Desember 2018 capaian imunisasi MR kami sekira 89.73 persen dengan jumlah 32.3704 anak,” ujarnya, Senin (17/12).
Memang, lanjutnya, pelaksanaan imunisasi MR banyak mendapat kendal, terlebih setelah keluarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan imunisasi tersebut haram.
Meski begitu, Pemerintah Kota Makassar terus berusaha melakukan upaya percepatan imunisasi Rubella sesuai target nasional yakni 95 persen.
Lebihlanjut Hadarati mengatakan, untuk mencapai angka 95 persen, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sempat mengumpulkan seluruh Walikota dan Bupati agar percepatan imunisasi MR dapat tercapai. Dan Walikota Makassar juga sempat mengeluarkan instruksi kepada setiap ASN dan kader kesehatan di Puskesmas untuk mendukung program tersebut. “Instruksi walikota itu adalah setiap ASN membawa dua anak yang belum imunisasi setiap hari ke Puskesmas, begitupun dengan kader kesehatan membawa lima anak yang belum diimunisasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina Walikota Banjarmasin mengatakan apa yang sudah di capai Kota Makassar sangat luar biasa. “Problem kita sama, kendalanya di masyarakatnya juga di faktor halal dan haram. Kemudian tantangan lainnya dari anak-anak kemudian dari guru maupun dari sekolah-sekolah. Di sini bisa diatas 95 persen, sementara kami terus terang baru 55,9 persen,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, terangnya, banyak masukan yang didapatkan untukmeningkatkan capaian target imunisasi MR di Kota Banjarmasin. “Banyak sekali pembelajaran yang kami dapatkan, diantaranya adalah kita harus kerja bersama-sama dan juga harus ada keberanian dan ini untuk masa depan kita juga,” pungkasnya.
Kegiatan lain yang dilaksanakan di kota tersebut diantaranya, memantau ruang coment center, dan mengunjungi Puskesmas Minasa UPA.(humpro-bjm)
Posting Komentar