BANJARMASIN – Tim Gowes Kayuh Baimbai bersama Walikota Banjarmasin H
Ibnu Sina kembali menjajal track di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten
Tanah Laut.
Kegiatan dalam rangka gowes menutup akhir tahun 2018, menempuh jarak sekira 16 km.
Track yang menjadi lintasan kali ini pun lebih menantang. Selain jalan beraspal, para goweser yang berjumlah sekira 100 orang itu harus melintasi jalan berkrikil dan berkubangan air untuk bisa sampai digaris finis.
Kegiatan yang dilaksanakan Hari Selasa (25/12) itu, mengambil lokasi star di sebuah kebun karet milik warga bernama Ishak, di Kecamatan Panyipatan.
Sekira puku 08.00 wita, Walikota bersama para goweser mulai mengayuh sepeda menuju pit stop yang berjarak sekira 8 km dari lokasi start. “Saat ini kita berada di Desa Kuringkit di Pulau Durian milik Pa H Ishak. Ini rute terbaik di akhir tahun. Jalan rayanya ok, jalan kampung nya juga ok, dan yang lebih paling ok adalah jalan kampung durian. Ini masih 8 KM lagi menuju garis finis,” ucap H Ibnu Sina.
Kondisi jalan yang ditempuh aspal dengan kondisi turunan dan tanjakan. Meski terlihat mudah, namun sejak start hingga sampai di pit stop pertama, sekira 3 orang goweser harus naik mobil evakuasi lantaran sepeda yang mereka tungangi mengalami kerusakan.
Usai beristirahat sambil menikmati pemandangan dan buah durian, para goweser kembali melanjutkan perjalannya menuju garis finis.
Namun, belum jauh perjalanan, lagi-lagi dua orang goweser harus ikut mobil evakuasi lantaran sepeda mereka mengalami kerusakan.
Uji aderenalin sebenarnya untuk para gosewer ternyata ada di track terakhir ini. Mereka, selain harus melintasi jalan yang dipenuhi kubangan air berlumpur, juga harus melewati jalan setapak di tengah kebun karet.
Tentunya, mengayuh sepeda di tengah kebun karet itu tidak semudah dibayangkan. Sebab, selain diwajikan mahir memainkan kemudi sepeda, mereka juga harus cekatan memainkan perpindahan rantai.
Tak sedikit dari para goweser yang melintasi jalan tersebut terpaksa harus turun dari sepedanya, lantaran terjebak jalan berlumpur.
Perjuangan para goweser untuk mencapai garis finis pun berakhir, sekira pukul 12.00, seluruh goweser akhirnya sampai digari finis.
Senyum puas terlihat mengembang di wajah mereka yang telah berhasil melibas beragam jenis track sepanjang tahun 2018.(humpro-bjm)
Kegiatan dalam rangka gowes menutup akhir tahun 2018, menempuh jarak sekira 16 km.
Track yang menjadi lintasan kali ini pun lebih menantang. Selain jalan beraspal, para goweser yang berjumlah sekira 100 orang itu harus melintasi jalan berkrikil dan berkubangan air untuk bisa sampai digaris finis.
Kegiatan yang dilaksanakan Hari Selasa (25/12) itu, mengambil lokasi star di sebuah kebun karet milik warga bernama Ishak, di Kecamatan Panyipatan.
Sekira puku 08.00 wita, Walikota bersama para goweser mulai mengayuh sepeda menuju pit stop yang berjarak sekira 8 km dari lokasi start. “Saat ini kita berada di Desa Kuringkit di Pulau Durian milik Pa H Ishak. Ini rute terbaik di akhir tahun. Jalan rayanya ok, jalan kampung nya juga ok, dan yang lebih paling ok adalah jalan kampung durian. Ini masih 8 KM lagi menuju garis finis,” ucap H Ibnu Sina.
Kondisi jalan yang ditempuh aspal dengan kondisi turunan dan tanjakan. Meski terlihat mudah, namun sejak start hingga sampai di pit stop pertama, sekira 3 orang goweser harus naik mobil evakuasi lantaran sepeda yang mereka tungangi mengalami kerusakan.
Usai beristirahat sambil menikmati pemandangan dan buah durian, para goweser kembali melanjutkan perjalannya menuju garis finis.
Namun, belum jauh perjalanan, lagi-lagi dua orang goweser harus ikut mobil evakuasi lantaran sepeda mereka mengalami kerusakan.
Uji aderenalin sebenarnya untuk para gosewer ternyata ada di track terakhir ini. Mereka, selain harus melintasi jalan yang dipenuhi kubangan air berlumpur, juga harus melewati jalan setapak di tengah kebun karet.
Tentunya, mengayuh sepeda di tengah kebun karet itu tidak semudah dibayangkan. Sebab, selain diwajikan mahir memainkan kemudi sepeda, mereka juga harus cekatan memainkan perpindahan rantai.
Tak sedikit dari para goweser yang melintasi jalan tersebut terpaksa harus turun dari sepedanya, lantaran terjebak jalan berlumpur.
Perjuangan para goweser untuk mencapai garis finis pun berakhir, sekira pukul 12.00, seluruh goweser akhirnya sampai digari finis.
Senyum puas terlihat mengembang di wajah mereka yang telah berhasil melibas beragam jenis track sepanjang tahun 2018.(humpro-bjm)
Posting Komentar