BANJARMASIN - Perayaan Tangyuan (kue bola ketan) atau onde atau akrabnya disebuat ronde, digelar masyarakat Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Banjarmasin, dalam bentuk Festival Onde-Onde atau Dong Zhi. Menurut salah seorang panitia kegiatan yang dilaksanakan di Siring Menara Pandang Kota Banjarmasin, untuk perayaan Tangyuan tahun 2019 ini, mereka telah menyiapkan sekira 1000 biji onde dengan berbagai warna. Penganan ringan yang sangat cocok disajikan malam hari itu, mereka bagikan secara cuma-cuma keseluruh warga yang berada di kawasan tersebut. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pun terlihat tak hanya berkesempatan mencicipi makanan tersebut, saat itu ia juga melihat langsung proses pembuatannya. “Saya kira kita harus menghargai budaya dan mudah-mudahan dengan persiapan yang lebih matang lagi, tahun depan festival ini bisa dilaksanakan,” ucapnya, saat menyampaikan sambutannya, Minggu (22/12).
Selain Perayaan Tangyuan, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga ingin, salah satu tradisi budaya tionghoa yang ada di Kota Banjarmasin kembali dilaksanakan untuk menambah destinasi wisata di kota ini, yakni tradisi Bacang. “Ada satu lagi nanti event yang memang mengangkat budaya Tionghoa namanya Bacang, dulu ramai dilaksanakan di bulan kelima,” katanya.
Perayaan kuliner ini dinegara asalnya yakni negeri tirai bambu dilakukan di saat musim dingin. Mereka berkumpul bersama keluarga sambil makan onde bersama. Kebersamaan dan ikatan antar keluarga ini tidak hanya disimbolkan dengan bentuk bulat dari onde saja, tetapi juga dari sifatnya yang lengket karena terbuat dari tepung ketan.Dengan begitu, diharapkan para anggota keluarga memiliki ikatan yang erat satu sama lainnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar