Jakarta – Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina hadiri Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional yang didampingi Kepala Barenlitbangda H. Gito Said, dan Kepala Dinas Perkim Ir, H. Fanani Saefudin yang bertempat di Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Senin (2/12/2019). Sambutan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas mengawali dimulainya perhelatan pada KSAN 2019, dilanjutkan Talkshow Knowledge Exchange, yang dipandu Duta Sanitasi Ikke Nurjannah. Untuk pembukaan KSAN dibuka secara langsung Wapres KH. Ma’ruf Amin sekaligus menjadi Keynote Speaker pada konferensi tersebut. Dalam penyampaiannya, KH. Ma’ruf Amin mengatakan akses air minum aman melalui perpipaan di Indonesia harus ditingkatkan sehingga setidaknya dapat sejajar dengan negara-negara anggota G-20. "Indonesia adalah anggota negara G-20, jadi kita harus berusaha keras agar akses terhadap air minum yang aman melalui perpipaan itu harus menjadi tujuan kita, agar paling tidak sejajar dengan negara tetangga kita," tutur Wapres. Dan juga ingin pembangunan jaringan pipa air minum di berbagai daerah dipercepat. "Pemerintah mendorong supaya penyediaan air minum perpipaan ini terus digalakkan," katanya. Ia berharap KSAN bisa merumuskan strategi percepatan penyediaan jaringan pipa air minum. "Saya kira Pak (Kepala) Bappenas, Beliau ini nanti yang menyiapkan," katanya. Wakil Presiden juga mengatakan bahwa daerah-daerah yang belum memiliki jaringan pipa air minum menjadi prioritas pemerintah. "Jadi saya lihat programnya sudah, perencanaannya sudah, tinggal bagaimana mempercepat prosesnya," katanya. "Itu yang sekarang sedang dirumuskan Bappenas, untuk dibuat perencanaannya," ia menambahkan. "Supaya bukan saja penyediaan sanitasi, air bersih, bahkan juga pengelolaan limbah sesudahnya itu juga sudah harus kita pikirkan," katanya. Wakil Presiden juga mendorong masyarakat mendukung upaya pemerintah meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi dan air bersih. Untuk diketahui, KSAN merupakan ajang komunikasi dan advokasi terbesar di sektor Sanitasi dan Air Minum yang dirancang untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan untuk mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah "Menuju Layanan Sanitasi dan Air Minum Yang Aman, Inovatif dan Berkelanjutan Untuk Semua", dengan fokus pada pendanaan pembangunan sanitasi dan air minum. KSAN memiliki peran strategis dalam advokasi dan langkah kolaborasi untuk menjadikan pembangunan infrastruktur sanitasi dan air minum sebagai modal dasar pembangunan manusia yang berkualitas, diadakan selama 2 hari dan diisi dengan Dialog dan Seminar terkait Sanitasi dan Air Minum. Banjarmasin dalam keseriusan menangani air minum dan sanitasi dengan bergabung dalam AKKOPSI (Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi) yang mana selain penyediaan air minum juga menuntaskan program 100 – 0 – 100, yang mana di akhir tahun 2019 ini Banjarmasin kota yang menuntaskan 0 Persen Kawasan Kumuh, alias Kota Bebas Kumuh, selain itu 99.9 persen dalam penanganan air bersih di Kota Banjarmasin sejalan dengan Visi Misi Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina yaitu mewujudkan Banjarmasin Baiman, Banjarmasin Barasih Wan Nyaman. (humprobjm)
Posting Komentar