BANJARMASIN - Debat antar siswa dalam kegiatan Baiman Show di SMA Negeri 5 Banjarmasin berlangsung seru. Topik yang mereka angkat dalam debat yang telah menjadi salah satu program ekstrakurikuler itu cukup membuat urat kening penontonnya berkerut yakni, Perda Nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik di Ritel dan Toko Modern, disanding dengan gerakan kaum milenial yang dalam diskusi itu dikatakan sangat minim paham dengan ajakan tersebut. Dalam diskusi hangat yang digelar di lapangan tengah sekolah tersebut, para siswa terbagi dalam dua kelompok. Satu kelompok menamakan pro pemerintah dan satu kelompok menamakan diri kontra pemerintah. Tentunya, saling lempar argument pun terjadi. Kedua kubu pun saling mempertahankan pendapat mereka masing-masing. Tepuk tangan dan sorak sorai membahana, saat salah satu kubu dianggap berhasil mematahkan argument lawannya. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama kepala sekolah dan dewan guru yang hadir dalam kegiatan tersebut terlihat tersenyum melihat keberanian para siswa SMA dalam berargumentasi dan mempertahankan argumentnya. Dan ia pun menjelaskan, bahwasannya, program pengurangan sampah plastik itu pertama kali yang melaksanakannya adalah Pemko Banjarmasin. Hal tersebut dilakukan, agar timbunan sampah plastik dapat dikurangi. “Saat ini jumlah tumpukan sampah yang masuk di TPS Basirih mencapai 600 ton perhari, dengan adanya Perda tersebut, maka timbunan sampah tersebut dapat dikurangi,” ujar H Ibnu Sina. Selain berhasil mengurangi sampah, dengan adanya program tersebut, jelasnya lagi, Pemko Banjarmasin di tahun 2018 lalu kembali berhasil mendapatkan penghargaan adipura kategori kota besar. Hal lain yang dikatakannya dalam kesempatan tersebut tentang program Banjarmasin Barasih wan Nyaman (Baiman). Dikatakannya, Program Baiman dibuat untuk menjadikan kota ini, barasih dari sisi lingkungan , barasih di sekolahan, barasih di sungai-sungai, barasih sampai kehati , kemudian Nyaman itu dimaksudkan untuk nyaman beurusan, nyaman bersekolah, nyaman beobat, nyaman beusaha dalam program wirausaha baru yang setiap tahun dibentuk 500 orang. Iapun mengingatkan agar para pelajar (generasi milenial) untuk memperkuat pengetahuannya dengan berbagai keahlian terutama keahlian dibidang komputer dan IT. Hal tersebut dilakukan mengingat tahun 2030 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dimana usia produktif Indonesia lebih besar dibandingkan dengan usia tidak produktif. “Kalo tidak punya keahlian, tidak punya kompetensi maka nanti bonus di demokrafi justru ini jadi beban bagi negara, makanya itu miliki keahlian, miliki kompotensi, belajar yang rajin, kemudian belajar dengan sungguh-sungguh dan jangan hanya melihat peluang pekerjaan dari pegawai negeri saja,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap, agar para siswa khususnya masyarakat Kota Banjarmasih bila melihat dan mengetahui ada permasalahan yang berkaitan pembangunan kota, untuk bisa menggunakan aplikasi Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakat (LAPOR) sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi. “Bila ada permasalahan terkait dengan pembangunan kota bisa disalurkan melalui kanal LAPOR dengan membuka www.Lapor.go.id atau SMS ke 1708 (format SMS BANJARMASIN ISI ADUAN),” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga membagikan botol tumbler kepada para siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkannya. Setidaknya, ada 10 orang siswa yang berhasil menjawab pertanyaannya dengan baik. Untuk diketahui, kegiatan Baiman Show merupakan program rutin yang dimotori Subag Pengaduan Masyarakat, Bagian Humpro, Setda Kota Banjarmasin. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan program pengurangan sampah terutama sampah plastik dan kanal pengaduan masyarakat yang dimiliki Pemko Banjarmasin yakni LAPOR. Program kegiatan tersebut telah berjalan sejak pertengahan tahun 2019 lalu, dan hingga saat ini setidaknya sudah empat sekolah yang dikunjungi yaitu SMA Negeri 3, SMA Negeri 2, SMA negeri 4, dan SMA Negeri 5 Banjarmasin.(humpro-bjm)
Posting Komentar