BANJARMASIN – Memperingati 157 tahun wafatnya Pangeran Antasari, jajaran
Pemprov Kalimantan Selatan dan Pemko Banjarmasin beserta Forkopimda
Provinsi Kalimantan Selatan dan Banjarmasin menggelar upacara peringatan
di Makam Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, Jumat (11/10).
Upacara peringatan yang diikuti Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu mengusung tema Lamun Kita Sepakat Membangun Banua, Bergerak Sabarataan Untuk Mewujudkan Cita-Cita Para Pejuang Menuju Maayarakat Adil Dan Berkemakmuran Untuk Banua. Selepas upacara peringatan, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Sekdaprov Kalimantan Selatan H Abdul Haris Makkie bersama rombognan menabur bunga ke makam Pangeran Antasari dan makam pahlawan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di bumi kayuh baimbai itu berpesan kepada seluruh generasi muda penerus Kota Banjarmasin untuk tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan. “Hari ini kita memperingati wafatnya, mudah-mudahan ini senantiasa kita kenang dan generasi penerus kita tidak melupakan jasa-jasa perjuangan pahlawan Pangeran Antasari,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap semangat juang Pangeran Antasari senantiasa bergelora di darah warga terutama generasi muda penerus Kota Banjarmasin. Sekedar mengingatkan riwayat singkat dari Pangeran Antasari, ia adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan, nama kecilnya adalah Gusti Inu Kartapati yang lahir pada tahun 1809 di Desa Kayu Tangi, Kesultanan Banjar. Pada tanggal 14 Maret 1862 Pangeran Antasari mulai memerintah di Kesultanan Banjar menggantikan Sultan Hidayatullah yang ditangkap Belanda dan diasingkan ke Cianjur, beliau dinobatkan menjadi raja dengan gelar-gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin, beliau juga diyakini memimpin masyarakat Ngaju, Muru, Bakumpai sampai Kutai. Pangeran Antasari mendapat gelar dari Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 06/TK/Tahun 1968 Tanggal 27 Maret 1968, dan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, Pemerintah melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal dua ribu rupiah. Namanya juga diabadikan dalam berbagai hal, seperti Korem 101 Antasari, Jalan Pangeran Antasari, Universitas Islam Antasari, dan menjadi julukan kepada Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari.(humpro-bjm)
Upacara peringatan yang diikuti Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu mengusung tema Lamun Kita Sepakat Membangun Banua, Bergerak Sabarataan Untuk Mewujudkan Cita-Cita Para Pejuang Menuju Maayarakat Adil Dan Berkemakmuran Untuk Banua. Selepas upacara peringatan, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Sekdaprov Kalimantan Selatan H Abdul Haris Makkie bersama rombognan menabur bunga ke makam Pangeran Antasari dan makam pahlawan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di bumi kayuh baimbai itu berpesan kepada seluruh generasi muda penerus Kota Banjarmasin untuk tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan. “Hari ini kita memperingati wafatnya, mudah-mudahan ini senantiasa kita kenang dan generasi penerus kita tidak melupakan jasa-jasa perjuangan pahlawan Pangeran Antasari,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap semangat juang Pangeran Antasari senantiasa bergelora di darah warga terutama generasi muda penerus Kota Banjarmasin. Sekedar mengingatkan riwayat singkat dari Pangeran Antasari, ia adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan, nama kecilnya adalah Gusti Inu Kartapati yang lahir pada tahun 1809 di Desa Kayu Tangi, Kesultanan Banjar. Pada tanggal 14 Maret 1862 Pangeran Antasari mulai memerintah di Kesultanan Banjar menggantikan Sultan Hidayatullah yang ditangkap Belanda dan diasingkan ke Cianjur, beliau dinobatkan menjadi raja dengan gelar-gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin, beliau juga diyakini memimpin masyarakat Ngaju, Muru, Bakumpai sampai Kutai. Pangeran Antasari mendapat gelar dari Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 06/TK/Tahun 1968 Tanggal 27 Maret 1968, dan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, Pemerintah melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal dua ribu rupiah. Namanya juga diabadikan dalam berbagai hal, seperti Korem 101 Antasari, Jalan Pangeran Antasari, Universitas Islam Antasari, dan menjadi julukan kepada Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari.(humpro-bjm)
Posting Komentar