BANJARMASIN - Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina berpesan kepada seluruh generasi muda Bumi Kayuh Baimbai, agar sejak saat ini mulai menggali potensi yang ada dalam diri masing-masing, serta membekali diri dengan berbagai keterampilan. Hal tersebut dikatakannya mengingat tantangan ke depan yang akan dihadapi generasi muda kota berjuluk seribu sungai semakin berat. Terlebih, di tahun 2030 nanti, Indonesia akan menerima bonus demografi yang artinya usia produktif dari masing-masing individu akan semakin meningkat, sehingga generasi milenial harus mampu bersaing. “Kalo hari ini generasi yang ada ini adalah generasi yang tidak punya keyakinan, dan tidak mencoba meningkatkan potensi dirinya, saya kira inilah beban bagi bonus demografi bahkan akan jadi beban,” ujar H IBnu Sina saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Peningkatan Kepedulian Pemuda di Hotel Swiss Bell Banjarmasin, Senin (07/10).
Di era revolusi industri 4.0 ini akan menghilangkan 23 juta peluang pekerjaan. Meski begitu, kata orang nomor satu di Kota Banjarmasin ini lagi, para generasi muda kota ini harus optimis, sebab walaupun hilang 23 juta pekerjaan tapi akan tercipta 40 juta pekerjaan yang dilakukan dengan kreatifitas dan inovasi yang telah dipersiapkan sejak saat ini. “Kalo melihat wajah- wajah kalian ini saya optimis, wajah -wajah pertama wajah-wajah ahli surga semua, kemudian yang ke 2 ada optimisme menghadapi masa depan. Model model beginilah yang menjadi penompang yang akan membanggakan Indonesia ke depan, ketika Indonesia memasuki bonus geografi 2030, dan saya yakin,” ucapnya.
Dihadapan ratusan peserta yang terdiri dari para pelajar se Kota Banjarmasin itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin, M Taufik Rifani mengajak generasi muda kota ini untuk terus mengukuhkan kemampuan, kapasitas, dan kapabilitas dalam rangka menghadapi tantangan ke depan. Selain itu, ia juga mengajak para pemuda untuk bersama-sama mengentaskan semua permasalahan yang ada di Kota Banjarmasin, baik itu menyangkut masalah pendidikan, masalah di era teknologi itu sendiri , masalah kapabilitas, hingga permasalahan kemasyarakan dan lingkungan. “Pemuda harus jadi entrepreneur, pemuda harus bisa menjadi yang diharapka, pemuda harus bisa berkembang, pemuda tidak bergantung dengan siapapun,” katanya.
Ia berharap, apa yang telah didapatkan para pemuda dalam kegiatan tersebut, nantinya bisa ditularkan kepada pemuda-pemuda lain yang ada di kota ini.(humpro-bjm)
Posting Komentar