BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengajak masyarakat untuk selalu mencintai Nabi Muhammad SAW.
Memperingati perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, merupakan salah satu wujud dari kecintaan pada nabi Muhammad SAW. “Inti dari Isra dan Mi’raj itu adalah mengingatkan kita semua bagaimana solat lima waktu itu diperintahkan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha,” jelasnya, saat memberikan tausyiah dalam peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Barakah, Simpang Jangung, Kecamatan Banjarmasin Barat, Sabtu (24/03).
Lebihlanjut dikatakannya, peristiwa Isra dan Mi’raj itu terjadi ketika diri Nabi Muhammad SAW dalam keadaan bersedih, tepatnya setelah istri terncintanya Siti Khadijah wafat.
Peristiwa Isra dan Mi'raj, lanjutnya, merupakan ujian keimanan bagi kaum muslim. “Kalau tidak percaya dengan Isra dan Mi’raj, maka diragukan keimanannya,” katanya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Camat Banjarmasin Barat, dan jajaran Forkopimca Banjarmasin Barat itu, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga mengucapkan terima kasih, kepada seluruh warga setempat yang rutin melaksanakan kegiatan babarasih lingkungan setiap minggunya. “Jaga kebersihan. Setiap akhir pekan bersih lingkungan. Kebersihan sebagian iman. Percaya Isra dan Mi’raj berarti orang yang beriman. Orang suka kebersihan itu merupakan orang yang beriman. Syukuri kita hidup di Banjarmasin, dan jaga kebersihan dan kenyamanan,” pungkasnya.
Sementara itu, panitia pelaksana kegiatan Akhmad Mulyadi menjelaskan, dengan memperingati Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini diharapkan dapat menambah keimanan dan kecintaan umat muslim kepada nabi akhir zaman itu.(humpro-bjm)
Memperingati perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, merupakan salah satu wujud dari kecintaan pada nabi Muhammad SAW. “Inti dari Isra dan Mi’raj itu adalah mengingatkan kita semua bagaimana solat lima waktu itu diperintahkan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha,” jelasnya, saat memberikan tausyiah dalam peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Barakah, Simpang Jangung, Kecamatan Banjarmasin Barat, Sabtu (24/03).
Lebihlanjut dikatakannya, peristiwa Isra dan Mi’raj itu terjadi ketika diri Nabi Muhammad SAW dalam keadaan bersedih, tepatnya setelah istri terncintanya Siti Khadijah wafat.
Peristiwa Isra dan Mi'raj, lanjutnya, merupakan ujian keimanan bagi kaum muslim. “Kalau tidak percaya dengan Isra dan Mi’raj, maka diragukan keimanannya,” katanya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Camat Banjarmasin Barat, dan jajaran Forkopimca Banjarmasin Barat itu, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga mengucapkan terima kasih, kepada seluruh warga setempat yang rutin melaksanakan kegiatan babarasih lingkungan setiap minggunya. “Jaga kebersihan. Setiap akhir pekan bersih lingkungan. Kebersihan sebagian iman. Percaya Isra dan Mi’raj berarti orang yang beriman. Orang suka kebersihan itu merupakan orang yang beriman. Syukuri kita hidup di Banjarmasin, dan jaga kebersihan dan kenyamanan,” pungkasnya.
Sementara itu, panitia pelaksana kegiatan Akhmad Mulyadi menjelaskan, dengan memperingati Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini diharapkan dapat menambah keimanan dan kecintaan umat muslim kepada nabi akhir zaman itu.(humpro-bjm)
Posting Komentar