BANJARMASIN – Tak lama lagi satu kreasi pakaian pengantin adat banjar
terbaru akan segera dilaunching dan dikukuhkan sebagai pakaian resmi
adat Banjar.
Pakaian tersebut diberi nama Bajukun Galuh Pacinan.
Pakaian hasil kolaborasi budaya bangsa arab dan bangsa cina itu pun mendapatkan apresiasi dari Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah.
Tak hanya itu, istri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini juga mendukung jajaran DPD Himpunan Rias Penganten Indonesia (HARPI) Kalsel, untuk segera mematenkan pakaian tersebut sebagai pakaian penganten adat Banjar. “Saya sangat mengapresiasi rencana DPD HARPI Kalsel yang ingin mengukuhkan pakaian bajukun galuh pacinan sebagai pakaian adat khas Banjar. Pakaian tersebut, merupakan perpaduan unsur budaya arab dan budaya cina,” ujarnya, saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Pertemuan HARPI Melati se Kalsel di Rumah Ano, Banjarmasin, Rabu (14/03).
Dikatakannya, salah satu sektor yang dapat memberikan sumbangsih untuk peningkatan PAD kota seribu sungai adalah dengan menggalakan pariwisata.
Hal ini, terangnya, lantaran kota ini tidak memiliki sumber daya alam. “Sejak dahulu kota ini terkenal sebagai kota pelabuhan, jasa dan perdagangan. Makanya, kita harus menggalakan sektor pariwisata,” ajaknya.
Dengan menggalakan sektor kepariwisataan, bebernya lagi, artinya ikut menjaga nilai budaya dan adat istiadat Banjar.
Hj Siti Wasilah berharap, kegiatan yang telah dilakukan para pengurus DPD HARPI se Kalsel, untuk terus dikembangkan lebih baik lagi.
Sementara itu, Ketua DPD HARPI Kota Banjarmasin, Hanisa mengatakan, tema yang diangkat dalam kegiatan yang dirangkai dengan Seminar Baju Pengantin ini adalah begajah gamuling baular lulut.
Selain itu, jelasnya, rangkaian lain dalam kegiatan yang diikuti DPD HARPI se Kalsel ini adalah peragaan tata rias busana pengantin.(humpro-bjm)
Pakaian tersebut diberi nama Bajukun Galuh Pacinan.
Pakaian hasil kolaborasi budaya bangsa arab dan bangsa cina itu pun mendapatkan apresiasi dari Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah.
Tak hanya itu, istri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini juga mendukung jajaran DPD Himpunan Rias Penganten Indonesia (HARPI) Kalsel, untuk segera mematenkan pakaian tersebut sebagai pakaian penganten adat Banjar. “Saya sangat mengapresiasi rencana DPD HARPI Kalsel yang ingin mengukuhkan pakaian bajukun galuh pacinan sebagai pakaian adat khas Banjar. Pakaian tersebut, merupakan perpaduan unsur budaya arab dan budaya cina,” ujarnya, saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Pertemuan HARPI Melati se Kalsel di Rumah Ano, Banjarmasin, Rabu (14/03).
Dikatakannya, salah satu sektor yang dapat memberikan sumbangsih untuk peningkatan PAD kota seribu sungai adalah dengan menggalakan pariwisata.
Hal ini, terangnya, lantaran kota ini tidak memiliki sumber daya alam. “Sejak dahulu kota ini terkenal sebagai kota pelabuhan, jasa dan perdagangan. Makanya, kita harus menggalakan sektor pariwisata,” ajaknya.
Dengan menggalakan sektor kepariwisataan, bebernya lagi, artinya ikut menjaga nilai budaya dan adat istiadat Banjar.
Hj Siti Wasilah berharap, kegiatan yang telah dilakukan para pengurus DPD HARPI se Kalsel, untuk terus dikembangkan lebih baik lagi.
Sementara itu, Ketua DPD HARPI Kota Banjarmasin, Hanisa mengatakan, tema yang diangkat dalam kegiatan yang dirangkai dengan Seminar Baju Pengantin ini adalah begajah gamuling baular lulut.
Selain itu, jelasnya, rangkaian lain dalam kegiatan yang diikuti DPD HARPI se Kalsel ini adalah peragaan tata rias busana pengantin.(humpro-bjm)
Posting Komentar