BANJARMASIN – Persiapan beroperasinya Rumah Sakit Sultan Suriansyah yang
rencanannya akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang, terus dilakukan
jajaran Pemko Banjarmasin.
Selain melakukan pembenahan fisik, Pemko Banjarmasin juga melakukan pembenahan administrasinya.
Salah satunya menerima masukan dari DPW PERSI Kalsel, Machli Riyadi, yang menyatakan, salah satu yang harus dibenahi sebelum rumah sakit kebanggaan orang Banjar itu beroperasi adalah struktur organisasinya.
Menurut Machli Riyadi, idealnya ada 18 point kewajiban rumah sakit yang harus terimplementasi dalam strukturnya. “Kita coba evaluasi dasar hukum penyusunan struktur organisasi rumah sakit sudah bagus, tetapi dalam evaluasi sasaran, dalam kajian yang saya lakukan selama ini, saya melihat dari struktur organisasi yang ada belum terdapat SPI atau satuan pemeriksaan internal,” katanya, saat rapat hasil evaluasi dan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) RSUD Sultan Suriansyah sebagai daya ungkit pembangunan daerah di era millenial dan pasar bebas asean, di Ruang Rapat Sekda Kota Banjarmasin, Jum’at (16/11).
Menanggapi hal tersebut, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan sangat sependapat dengan uraian hasil analisa yang diberikan Tim SWOT.
Bahkan ia menghendaki agar struktur rumah sakit tersebut segera direvisi sesuai dengan peraturan dan masukan yang telah diberikan tim tersebut. “Dengan pengalaman dan masukan-masukan ini, berarti harus ada perubahan di struktur. Dari awal kita bisa melakukan antisipasi, artinya pengalaman orang lain itu bisa menjadi pelajaran bagi kita, tidak perlu kita yang mengalaminya, tetapi pengalaman dari sekian banyak rumah sakit cukup jadi pembelajaran, kita ingin Rumah Sakit Banjarmasin ini lebih bagus ke depannya,” ucapnya.
Lebih jauh, orang nomor satu di kota seribu sungai ini kembali mengatakan, dengan adanya masukan tersebut, Rumah sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin ke depannya tak hanya baik dari sisi pelayanan, tetapi juga unggul dari sisi lokasi, dimana rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya di Kalsel yang memiliki lokasi tepat di pinggir sungai, sehingga memudahkan masyarakat yang berada di hilir untuk berobat. “Dengan berbasis sungai mungkin bisa menjadi potensi dan keunggulan Rumah Sakit Sultan Suriansyah ini, river hospital mungkin yang berbeda dengan rumah sakit lain, sehingga betul-betul menjadi rumah sakit rujukan.” ujarnya.(humpro-bjm).
Selain melakukan pembenahan fisik, Pemko Banjarmasin juga melakukan pembenahan administrasinya.
Salah satunya menerima masukan dari DPW PERSI Kalsel, Machli Riyadi, yang menyatakan, salah satu yang harus dibenahi sebelum rumah sakit kebanggaan orang Banjar itu beroperasi adalah struktur organisasinya.
Menurut Machli Riyadi, idealnya ada 18 point kewajiban rumah sakit yang harus terimplementasi dalam strukturnya. “Kita coba evaluasi dasar hukum penyusunan struktur organisasi rumah sakit sudah bagus, tetapi dalam evaluasi sasaran, dalam kajian yang saya lakukan selama ini, saya melihat dari struktur organisasi yang ada belum terdapat SPI atau satuan pemeriksaan internal,” katanya, saat rapat hasil evaluasi dan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) RSUD Sultan Suriansyah sebagai daya ungkit pembangunan daerah di era millenial dan pasar bebas asean, di Ruang Rapat Sekda Kota Banjarmasin, Jum’at (16/11).
Menanggapi hal tersebut, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan sangat sependapat dengan uraian hasil analisa yang diberikan Tim SWOT.
Bahkan ia menghendaki agar struktur rumah sakit tersebut segera direvisi sesuai dengan peraturan dan masukan yang telah diberikan tim tersebut. “Dengan pengalaman dan masukan-masukan ini, berarti harus ada perubahan di struktur. Dari awal kita bisa melakukan antisipasi, artinya pengalaman orang lain itu bisa menjadi pelajaran bagi kita, tidak perlu kita yang mengalaminya, tetapi pengalaman dari sekian banyak rumah sakit cukup jadi pembelajaran, kita ingin Rumah Sakit Banjarmasin ini lebih bagus ke depannya,” ucapnya.
Lebih jauh, orang nomor satu di kota seribu sungai ini kembali mengatakan, dengan adanya masukan tersebut, Rumah sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin ke depannya tak hanya baik dari sisi pelayanan, tetapi juga unggul dari sisi lokasi, dimana rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya di Kalsel yang memiliki lokasi tepat di pinggir sungai, sehingga memudahkan masyarakat yang berada di hilir untuk berobat. “Dengan berbasis sungai mungkin bisa menjadi potensi dan keunggulan Rumah Sakit Sultan Suriansyah ini, river hospital mungkin yang berbeda dengan rumah sakit lain, sehingga betul-betul menjadi rumah sakit rujukan.” ujarnya.(humpro-bjm).
Posting Komentar