BANJARMASIN – Tak hanya menghadirkan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina
sebagai narasumber dalam forum diskusi bertemakan Pemenuhan Hak Bagi
Penyandang Disabilitas, pemerintah kota berslogan Kayuh Baimbai ini juga
berpartisipasi dalam pameran pembangunan yang digelar diarea Festival
HAM 2018 di Kabupaten Wonosobo, Jateng, Rabu (13/11).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sasana Adipura Kencana itu, dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta beberapa kepala daerah dan kepala lembaga tinggi negara.
Usai acara pembukaan, Ganjar Pranowo menyempatkan diri mengunjungi stand-stand pameran.
Saat kakinya melangkah masuk ke stand Pemko Banjarmasin, ia langsung disambut H Ibnu Sina dengan kalungan kain sasirangan.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah itu terlihat kagum dengan stand Pemko Banjarmasin, yang saat itu menampilkan produk kain sasirangan berikut pengrajin kain sasirangan dari rumah kreatif pimpinan Arifin.
Kekaguman pria yang akrab disapa Pak Ganjar itu cukup beralasan.
Sebab, ia melihat langsung bagaimana salah seorang pengrajin kain sasirangan yang juga penyandang disabilitas mempraktekan cara pembuatan kain pakaian khas raja Banjar itu. “Manteb,” ucap Ganjar sambil mengacungkan jempolnya kearah penyandang disabilitas.
H Ibnu Sina mengucapkan terima kasihnya atas kunjungan Ganjar Pranowo ke stand milik Pemko Banjarmasin itu.
Menyinggung tentang kegiatan festival itu, ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Wonosobo merupakan sebuah kegiatan kreatif untuk membuat masyarakat lebih melek dengan Hak Azasi Manusia. “Saya kira ini sebuah pemikiran yang cerdas, memfestivalkan HAM dan menjadi kegiatan ini serius tetapi tetap santai. Dan saya kira ini sesusatu hal yang dapat diteruskan ke depannya, supaya orang tidak alergi dengan HAM,” katanya, Rabu (13/11)
Dengan adanya kegiatan tersebut, katanya lagi, semua hal yang berkaitan dengan HAM akan lebih nyaman untuk didiskusikan dan dicarikan solusinya.
H Ibnu Sina berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan HAM di daerah-daerah di Indonesia.
Sementara itu, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dalam sambutannya mengatakan, Festival Hak Asasi Manusia merupakan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2014. Kegiatan tersebut, jelasnya, di inisiasi oleh invit bersama Komnas HAM Republik Indonesia. “Untuk tahun ini tema yang diangkat adalah merawat keragaman meningkatkan solidiaritas menuju Indonesia yang bereklusif dan berkeadilan. Tema tersebut diangkat berdasarkan kondisi sosial politik kita belakangan yaitu menguatnya sikap in toleransi yang dapat merusak kebhinekaan dan politis solidaritas warga,” katanya.
Oleh karenanya, ucapnya lagi, perlua adanya saling menghormati perbedaan, menghargai keragaman serta solidaritas sebagai warga Negara Indonesia perlu diperkuat, dirawat dan dibentuk.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku sangat senang dan bangga dengan pelaksanaan Festival HAM.
Ia berharap, dengan adanyakegiatan tersebut bisa memberikan formulasi yang baik bagi perkembangan HAM di Indonesia khususnya di daerah.(humpro-bjm).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sasana Adipura Kencana itu, dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta beberapa kepala daerah dan kepala lembaga tinggi negara.
Usai acara pembukaan, Ganjar Pranowo menyempatkan diri mengunjungi stand-stand pameran.
Saat kakinya melangkah masuk ke stand Pemko Banjarmasin, ia langsung disambut H Ibnu Sina dengan kalungan kain sasirangan.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah itu terlihat kagum dengan stand Pemko Banjarmasin, yang saat itu menampilkan produk kain sasirangan berikut pengrajin kain sasirangan dari rumah kreatif pimpinan Arifin.
Kekaguman pria yang akrab disapa Pak Ganjar itu cukup beralasan.
Sebab, ia melihat langsung bagaimana salah seorang pengrajin kain sasirangan yang juga penyandang disabilitas mempraktekan cara pembuatan kain pakaian khas raja Banjar itu. “Manteb,” ucap Ganjar sambil mengacungkan jempolnya kearah penyandang disabilitas.
H Ibnu Sina mengucapkan terima kasihnya atas kunjungan Ganjar Pranowo ke stand milik Pemko Banjarmasin itu.
Menyinggung tentang kegiatan festival itu, ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Wonosobo merupakan sebuah kegiatan kreatif untuk membuat masyarakat lebih melek dengan Hak Azasi Manusia. “Saya kira ini sebuah pemikiran yang cerdas, memfestivalkan HAM dan menjadi kegiatan ini serius tetapi tetap santai. Dan saya kira ini sesusatu hal yang dapat diteruskan ke depannya, supaya orang tidak alergi dengan HAM,” katanya, Rabu (13/11)
Dengan adanya kegiatan tersebut, katanya lagi, semua hal yang berkaitan dengan HAM akan lebih nyaman untuk didiskusikan dan dicarikan solusinya.
H Ibnu Sina berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan HAM di daerah-daerah di Indonesia.
Sementara itu, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dalam sambutannya mengatakan, Festival Hak Asasi Manusia merupakan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2014. Kegiatan tersebut, jelasnya, di inisiasi oleh invit bersama Komnas HAM Republik Indonesia. “Untuk tahun ini tema yang diangkat adalah merawat keragaman meningkatkan solidiaritas menuju Indonesia yang bereklusif dan berkeadilan. Tema tersebut diangkat berdasarkan kondisi sosial politik kita belakangan yaitu menguatnya sikap in toleransi yang dapat merusak kebhinekaan dan politis solidaritas warga,” katanya.
Oleh karenanya, ucapnya lagi, perlua adanya saling menghormati perbedaan, menghargai keragaman serta solidaritas sebagai warga Negara Indonesia perlu diperkuat, dirawat dan dibentuk.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku sangat senang dan bangga dengan pelaksanaan Festival HAM.
Ia berharap, dengan adanyakegiatan tersebut bisa memberikan formulasi yang baik bagi perkembangan HAM di Indonesia khususnya di daerah.(humpro-bjm).
Posting Komentar