Menteri Koodinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sangat
menekankan permasalahan sampah, terutama sampah plastik sebagai urusan
bersama yang harus segera ditangani. Menurut luhut, seluruh dunia kini
sudah mulai mengambil langkah masiv mengatasi masalah sampah, untuk itu
tak hanya pihak pemerintah, iapun mengajak seluruh lapisan masyarakat
untuk mulai mengurangi pemakaian kantong plastik.
"Bahayanya sampah Plastik bisa jadi micro plastik. Jika dimakan ikan lalu kita makan ikan itu, bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Penyakit akut. Bikin generasi anak cucu kita stunning, ini sudah diteliti dunia, sebarkan ke semua harus tahu bahanya" ujarnya menyampaikan disela pemantauan di salah satu gerai supermarket banjarmasin, rabu (31/10).
Luhut yang turut didampingi Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina tampak senang mendengar di banjarmasin
telah melarang penyediaan kantong plastik di toko retail modern, sebagai upaya mengurangi sampah plastik di banjarmasin
"Semua berubah dari mindset, dahulu ibu kita kalo berbelanja pakai bakul purun, kini sudah mulai ditingglkan karena setiap retail modern menyediakan kantong plastik. Lewat peraturan walikota no 16 tahun 2018 sudah kita larang semua, sangat berasa mengurangi hingga 40 persen lebih. Butuh usaha tapi kita coba kembalikan mindset mereka dulu" ujar ibnu
Pada kunjungan tersebut ruhut turut memberikan paparan dalam Rapat koordinasi II penanganan sampah padat dikawasan regional, perkotaan, dan destinasi wisata yang digelar di Hotel Rattan Inn banjarmasin
Luhut yang baru saja menghadiri Ocean Conference di Bali kembali menegaskan keprihatinan seluruh pihak akan bahaya sampah plastik ini.
"Indonesia terbentang luas dari sabang sampai merauke, jumlah penduduk yang banyak diikuti permasalah sampah yg pelik, 80 persen kebocoran sampah plastik berasal dari darat. 150 juta penduduk tinggal di garis pantai turut menghasilkan 38 juta ton sampah pertahun. 87 kota kab besar dan pesisir turut kontribusi 80 persen sampah plastik. Solusi penanganan harus dilakukan secara konprehensif" tuturnya.
"Bahayanya sampah Plastik bisa jadi micro plastik. Jika dimakan ikan lalu kita makan ikan itu, bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Penyakit akut. Bikin generasi anak cucu kita stunning, ini sudah diteliti dunia, sebarkan ke semua harus tahu bahanya" ujarnya menyampaikan disela pemantauan di salah satu gerai supermarket banjarmasin, rabu (31/10).
Luhut yang turut didampingi Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina tampak senang mendengar di banjarmasin
telah melarang penyediaan kantong plastik di toko retail modern, sebagai upaya mengurangi sampah plastik di banjarmasin
"Semua berubah dari mindset, dahulu ibu kita kalo berbelanja pakai bakul purun, kini sudah mulai ditingglkan karena setiap retail modern menyediakan kantong plastik. Lewat peraturan walikota no 16 tahun 2018 sudah kita larang semua, sangat berasa mengurangi hingga 40 persen lebih. Butuh usaha tapi kita coba kembalikan mindset mereka dulu" ujar ibnu
Pada kunjungan tersebut ruhut turut memberikan paparan dalam Rapat koordinasi II penanganan sampah padat dikawasan regional, perkotaan, dan destinasi wisata yang digelar di Hotel Rattan Inn banjarmasin
Luhut yang baru saja menghadiri Ocean Conference di Bali kembali menegaskan keprihatinan seluruh pihak akan bahaya sampah plastik ini.
"Indonesia terbentang luas dari sabang sampai merauke, jumlah penduduk yang banyak diikuti permasalah sampah yg pelik, 80 persen kebocoran sampah plastik berasal dari darat. 150 juta penduduk tinggal di garis pantai turut menghasilkan 38 juta ton sampah pertahun. 87 kota kab besar dan pesisir turut kontribusi 80 persen sampah plastik. Solusi penanganan harus dilakukan secara konprehensif" tuturnya.
Posting Komentar