BANJARMASIN
- Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Ahmad Fanani mengaku
optimis, target Pendapatan dari biaya sewa Rumah Susun Sewa atau
Rusunawa Ganda Maghfirah untuk Tahun 2018 tercapai. Dari target tahun
ini sebesar Rp 324.470.500, hingga Sepember telah terpenuhi target
sekitar 270 juta 840 ribu rupiah "sedangkan untuk target sisa 3 bulan
lagi, Insha Allah akan tercapai untuk sisa 50 jutaan rupiah" ujarnya
mengungkapkan disela-sela peninjauan Rusunawa bersama rombongan Walikota
Selasa (10/2) di Rusunawa Ganda Maghfirah Jl Tembus Mantuil RT 22
Kelurahan Kelayan Selatan.
Pendapat
tersebut tentunya, akan dikembalikan kepada penghuni Rusunawa dalam
bentuk dana perbaikan Rusunawa. Pasalnya, hasil dari pantauan yang
dilakukan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang juga didampingi Camat
Banjarmasin Selatan M Yusrin, tampak terlihat sejumlah bangunan yang
perlu perbaikan, terutama pada Rusunawa Blok A dan Blok B yang sudah
berusia 12 tahun lebih.
Rusunawa
Ganda Maghfirah yang dibangun pada awal Tahun 2006 di atas tanah seluas 1
hektar dengan dana Pemerintah Pusat memiliki 3 Blok dengan 4 Lantai.
Dengan jumlah 195 kamar tipe 21 dan tipe 24 untuk blok C, namun kini
tercatat 30 persen kamar tidak diisi alias kosong dikarenakan dalam
kondisi rusak dan butuh perbaikan "Blok A dibangun Tahun 2006, 2 tahun
kemudian Blok B dibangun, lalu Blok C selesai Tahun 2011. Usianya sudah
lama memang, karena panas hujan sehingga air merembes. Ada juga penghuni
yang mengeluhkan kebocoran pipa dan bangunan di dalamnya perlu kita
perbaiki, untuk tahun ini kita anggarkan 340 juta rupiah untuk cat saja
dulu. Untuk 2019 kita anggarkan kurang lebih 1 miliar rupiah Insyaallah
untuk perbaikan semua" ujar H Ibnu Sina.
Kesempatan tersebut juga
dimanfaatkan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina sebagai bahan percontohan
guna pembangunan Rusunawa Muara Kelayan yang saat ini sedang
berlangsung. Menurut beliau, beberapa objek dan fasilitas yang
dibutuhkan di Rusunawa Ganda Maghfirah akan disiapkan agar Rusunawa
Muara Kelayan lebih baik dari pendahulunya "Rusunawa Muara Kelayan,
terdiri dari 56 kamar tipe 36, berbeda dengan tipe 21, model lama. Buka
pintu depan, seisi rumah sudah terlihat. Tampak WC dan dapur kurang
manusiawi. Untuk Rusunawa baru menggunakan model terbaru, tipe 36, lebih
layak untuk dihuni. Karena punya sekat-sekat untuk memisahkan ruang
depan, belakang dan kamar mandi. Mampu memberi privasi kepada
penghuninya. mudah mudahan bisa selesai tepat waktu, kemudian kita
menunggu proses hibah dari Pemerintah Pusat, jika lancar Tahun 2019
sudah bisa difungsikan" H Ibnu Sina menerangkan.
Kepala
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Ahmad Fanani menambahkan, saat ini
masih belum menentukan tarif sewa untuk Rusunawa Muara Kelayan, namun
ia memastikan tarif akan lebih mahal dibanding tarif Rusunawa Ganda
Magfirah yang memiliki tipe lebih kecil "Rusunawa Ganda Maghfirah tarif
lantai dasar 180 ribu rupiah untuk Blok A dan C, 300 ribu rupiah untuk
Blok C dan selisih 20 ribu rupiah lebih murah setiap naik ke lantai
atas. Sedangkan Rusunawa Muara Kelayan mungkin sedikit lebih mahal
karena tipenya 36" ujarnya.
Namun
demikian Ahmad Fanani mengungkapkan untuk persyaratan sewa tetap sama,
yakni memiliki KTP dan KK domisi Banjarmasin, Keterangan penghasilan
maksimal 2 kali UMP, Surat Nikah, dan keterangan belum memiliki rumah.
"Harapan kami, para penghuni hanya tinggal selama 2 tahun saja, karena
daftar tunggu sewa di Ganda Magfirah ini saja banyak sekali. Dalam 2
tahun hendaknya bisa menabung, kemudian bisa mencicil untuk beli rumah
sendiri" ujarnya menambahkan. Para
penghuni juga diberlakukan aturan untuk selalu menjaga kebersihan,
tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak boleh memelihara hewan
maupun berjualan di dalam Rusunawa, jika melanggar maka Pemerintah Kota
Banjarmasin memberikan sanksi peringatan hingga pengusiran.(humpro-bjm)
Posting Komentar