BANJARMASIN –Pemko Banjarmasin menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) kepada 17.264 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kota ini.
Penyerahan secara simbolis bantuan tersebut, dilakukan langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina kepada masyarakat di Jalan Sutoyo S, Gang Suryanata RT 16, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin, Senin (27/08).
Selain menyerahkan bantuan tersebut, dalam kegiatan yang dihadiri pihak Kementerian Sosial RI dan Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kalsel, H Ibnu Sina juga menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan meresmikan penggunaan E-Warung Suryanata yang ada di kawasan tersebut. “Pada hari ini kita sama-sama melaunching Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan penyerahan simbolis Kartu Indonesia Sehat dari Basnas Pusat. Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementrian Sosial Republik Indonesia dan kami juga ingin agar Kota Banjarmasin yang merupakan salah satu Pilot Project Nasional untuk BPNT ini, bisa terus melaksanakan kegiatan dengan berbagai macam inovasinya,” katanya.
Diharapkan, lanjutnya, ke depannya E-Warung dan mini market bisa menjual produk-produk lokal, sehingga secara tidak langsung ikut serta membina usaha mikro yang ada di sekitarnya.
Harapan lain yang disampaikannya kala itu adalah agar bantuan untuk para KPM tersebut bisa terus tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Esya Zain mengatakan,
kegiatan tersebut merupakan arahan dari Presiden RI mengenai transformasi penyaluran bantuan sosial (Bansos) secara non tunai.
Dimana, jelasnya, setiap penyaluran bantuan sosial akan dilakukan dalam bentuk non tunai melalui sistem Perbankan dan di integrasikan dalam satu kartu. “Transformasi penyaluran bantuan sosial dari tunai menjadi non tunai ini dimaksudkan untuk mewujudkan prinsip 6T, yakni tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan tepat administrasi serta meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan,” jelasnya.
Tujuan BPNT ini, terangnya lagi, untuk mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemberian gizi yang lebih seimbang, serta meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan bantuan pangan bagi KPM, serta memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan serta mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan secara simbolis pangan berupa telur dan beras yang telah dibeli KPM, dari Walikota Banjarmasin kepada pemiliknya.(humpro-bjm)
Penyerahan secara simbolis bantuan tersebut, dilakukan langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina kepada masyarakat di Jalan Sutoyo S, Gang Suryanata RT 16, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin, Senin (27/08).
Selain menyerahkan bantuan tersebut, dalam kegiatan yang dihadiri pihak Kementerian Sosial RI dan Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kalsel, H Ibnu Sina juga menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan meresmikan penggunaan E-Warung Suryanata yang ada di kawasan tersebut. “Pada hari ini kita sama-sama melaunching Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan penyerahan simbolis Kartu Indonesia Sehat dari Basnas Pusat. Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementrian Sosial Republik Indonesia dan kami juga ingin agar Kota Banjarmasin yang merupakan salah satu Pilot Project Nasional untuk BPNT ini, bisa terus melaksanakan kegiatan dengan berbagai macam inovasinya,” katanya.
Diharapkan, lanjutnya, ke depannya E-Warung dan mini market bisa menjual produk-produk lokal, sehingga secara tidak langsung ikut serta membina usaha mikro yang ada di sekitarnya.
Harapan lain yang disampaikannya kala itu adalah agar bantuan untuk para KPM tersebut bisa terus tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Esya Zain mengatakan,
kegiatan tersebut merupakan arahan dari Presiden RI mengenai transformasi penyaluran bantuan sosial (Bansos) secara non tunai.
Dimana, jelasnya, setiap penyaluran bantuan sosial akan dilakukan dalam bentuk non tunai melalui sistem Perbankan dan di integrasikan dalam satu kartu. “Transformasi penyaluran bantuan sosial dari tunai menjadi non tunai ini dimaksudkan untuk mewujudkan prinsip 6T, yakni tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan tepat administrasi serta meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan,” jelasnya.
Tujuan BPNT ini, terangnya lagi, untuk mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemberian gizi yang lebih seimbang, serta meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan bantuan pangan bagi KPM, serta memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan serta mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan secara simbolis pangan berupa telur dan beras yang telah dibeli KPM, dari Walikota Banjarmasin kepada pemiliknya.(humpro-bjm)
Posting Komentar