BANJARMASIN – Ketua PD Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banjarmasin Alfinsyah, melantik KAMMI Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Pelantikan yang dirangkai dengan Milad ke 21 organisasi mahasiswa tersebut, dilaksanakan di Aula Kayuh Baimbai Balai Kota Banjarmasin. Ada yang menarik dalam kegiatan yang dihadiri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu. Dimana saat itu secara terang-terangan para intelektual muda kota seribu sungai ini menyatakan dukungannya atas gerakan Pemko Banjarmasin untuk tidak menggunakan air dalam kemasan plastik. Sebagai gantinya, mereka membagikan dan memakai tumbler sebagai wadah minum dalam acara tersebut. Di Kota Banjarmasin, KAMMI Komisariat telah terbentuk di 4 lokasi, pertama Komisariat Kota Seribu Sungai dengan Ketua Abdul hakim, kemudian Komisariat FTK dengan Ketua Sigit Hidayat, Komisariat ULM M Rian Rais, dan yang baru dilantik Komisariat UIN Antasari dengan Ketua Sarwani Abdan. Rencanannya, ada lima komisariat yang akan mereka bentuk, dan yang terakhir itu adalah Komisariat UNISKA Banjarmasin. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam sambutannya menjelaskan tentang untung dan ruginya manusia di masa revolusi industri 4.0. Katanya, dalam revolusi industri 4.0 semua serba cepat. Oleh karena itu, dalam sebuah kompetisi, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang perilaku komunikasi zaman revolusi industri 4.0. Dimana hampir 90 persen orang ketika baru bangun tidur, langsung mencari handphone. “Perilaku berkomunikasi kita sudah berubah, kalau KAMMI tidak mengikuti perkembangan zaman ini, saya kira akan ketinggalan. Oleh karena itu saya yakin dan percaya kita punya energi positif yang luar biasa, di sini kita akan berbagi bersama. Ayo kita maju bersama bertranspormasi,” ucapnya saat menyampaikan sambutannya, Jumat (05/04).
Namun begitu, katanya lagi, secanggih apapun alat dan secanggih apapun kemajuan teknologi, yang paling terpenting itu memiliki iman. Ia berpesan, jangan sampai, manusia digilas kemajuan zaman hanya dikarenakan tidak memiliki iman. Makanya, manusia itu harus memiliki bekal dan tidak boleh larut dalam situasi apapun. “Revolusi industri itu hanyalah sebuah instrumen, tetapi nilai-nilai illahi, nilai-nilai fundamental, nilai-nilai transedental tidak akan pernah berubah karena punya agama, punya keyakinan yang tidak dimilliki revolusi industri,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar