BANJARMASIN – Gerakan revolusi mental sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Karena itu, seluruh masyarakat Indonesia wajib mengimplementasikannya sebagai gerakan hidup baru. Demikian yang dikatakan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) lingkup Kota Banjarmasin, di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Kamis (27/06).
Dikatakannya, ada tiga tujuan dari kegiatan revolusi mental ini yakni, mengubah cara pandang, pola piker, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. Kemudian membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depaan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan pondasi tiga pilar trisakti, dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indoensia baru yang unggul. “Mengingat pentingnya kegiatan ini, saya berharap para peserta kegiatan ini dapat mengikuti ini dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
Dijelaskannya lagi, revolusi mental ini pertama kali dicetuskan oleh Presiden RI Ir Soekarno, saat menyampaikan pidato kenegaraanya memperingati Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1957. “Menurut Soekarno revolusi mental itu gerakan hidup baru untuk menggebleng manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali dan berjiwa api yang menyala-nyala,” katanya.
Selain mencetuskan, jelas H Ibnu Sina lagi, semangat revolusi mental juga menjadi dasar Soekarno untuk memperkenalkan gagasan trisakti pada tanggal 17 Agustus 1964. “gagasan revolusi mental ini kemudian digaungkan kembali oleh Presiden Joko Widodo yang menyerukan untuk memulai GNRM,” jelasnya.
Posting Komentar