BANJARMASIN – Kehadiran Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina di Negara
Jepang tak hanya sekedar memenuhi undangan dari Institute of Global
Environmental Strategis (IGES).
Tetapi ia juga melakukan study tentang kota berwawasan lingkungan berkelanjutan di Kota Komoro. Bersama Mr Nobutoshi Miyoshi (policy advisor dari IGES Jepang), kedatangan Walikota Banjarmasin disambut langsung oleh Walikota Komoro City, Mr Toshihiro Koizumi, yang kemudian mengapresiasinya dengan mempresentasikan bagaimana ia bersama-sama aparaturnya melakukan pengelolaan kota dengan konsep berwawasan lingkungan berkelanjutan, hingga Kota Komoro yang dikenal memiliki penggunungan yang indah, dapat terjaga kelestarian alamnya. “Kami bersama rombongan IGES diterima Mr Toshihiro Koizumi Walikota Komoro City, Nagano Prefecture Central Japan, di sana kami melaksanakan studi pengelolaan lingkungan,” ujar H Ibnu Sina.
Salah satu konsep pengelolaan kota berwawasan lingkungan berkelanjutan yang dilakukan Walikota Komoro adalah dengan membuat program energi terbarukan (Renewable energy) berasal dari biomas kayu pinus dan solar cell.
Kedua energi tersebut menghasilkan energi listrik yang kemudian digunakan untuk beragam kegiatan diantaranya, sebagai power suplly untuk sekolah-sekolah dan faslitas pelayanan umum lainnya.
Untuk diketahui, Kota Komoro dikenal kota pegunungan yang sangat indah (scenic beauty-red), selain itu di kota tersebut juga terdapat sungai pegunungan yang sangat bersih yakni Sungai Chikumagama.
Tak hanya itu, di Kota Komoro tersebut juga terdapat gunung berapi terbesar dan paling aktif di negara yang terkenal dengan Bunga Sakura yakni Gunung Asamayama dengan tinggi sekira 2.568 meter di atas permukaan laut.
Diakhir sesi presentasi, Walikota Banjarmasin menyerahkan kenang-kenangan kain sasirangan khas banjar kepada Mr Toshihiro Koizumi Walikota Komoro City.
Sekedar mengingatkan, H Ibnu Sina berkunjung ke Kota Nagano, Jepang dalam rangka undangan dari Institute of Global Environmental Strategis (IGES) atau Institut Strategi Lingkungan Global, untuk mengikuti Program Pencalonan Kota Percontohan dalam pengembangan Program Kota berwawasan lingkungan berkelanjutan tingkat ASEAN.
Disana, Walikota Banjarmasin mempresentasikan keberhasilan Pemko Banjarmasin, dalam menerapkan Perwali Nomor 18 Tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik Bagi Ritel dan Toko Modern serta program Bank Sampah yang kini telah mencapai ratusan unit.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota Tokyo dan Kota Nagono, Negara Jepang pada tanggal 26 sampai 28 September 2018.
Bila terpilih masuk dalam kota percontohan, IGES akan mengucurkan dana hibah sekira USD 40.000 untuk kegiatan project tersebut, dalam jangka waktu dua tahun.
Program IGES, merupakan program lanjutan kegiatan Asean ESC Model Cities yang telah diikuti Kota Banjarmasin beberapa waktu lalu.
Dengan mengikuti program ini, diharapkan Kota Banjarmasin ke depannya dapat lebih mengembang kegiatan yang telah dilasanakan pada program model cities, dan menjadi panutan bagi kota lain
Untuk ketahui, IGES dibentuk untuk mencapai paradigma baru dalam peradaban dan melakukan pengembangan kebijakan inovatif serta penelitian strategis dan tindakan lingkungan, yang mencerminkan hasil penelitian untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik dan global.(humpro-bjm)
Tetapi ia juga melakukan study tentang kota berwawasan lingkungan berkelanjutan di Kota Komoro. Bersama Mr Nobutoshi Miyoshi (policy advisor dari IGES Jepang), kedatangan Walikota Banjarmasin disambut langsung oleh Walikota Komoro City, Mr Toshihiro Koizumi, yang kemudian mengapresiasinya dengan mempresentasikan bagaimana ia bersama-sama aparaturnya melakukan pengelolaan kota dengan konsep berwawasan lingkungan berkelanjutan, hingga Kota Komoro yang dikenal memiliki penggunungan yang indah, dapat terjaga kelestarian alamnya. “Kami bersama rombongan IGES diterima Mr Toshihiro Koizumi Walikota Komoro City, Nagano Prefecture Central Japan, di sana kami melaksanakan studi pengelolaan lingkungan,” ujar H Ibnu Sina.
Salah satu konsep pengelolaan kota berwawasan lingkungan berkelanjutan yang dilakukan Walikota Komoro adalah dengan membuat program energi terbarukan (Renewable energy) berasal dari biomas kayu pinus dan solar cell.
Kedua energi tersebut menghasilkan energi listrik yang kemudian digunakan untuk beragam kegiatan diantaranya, sebagai power suplly untuk sekolah-sekolah dan faslitas pelayanan umum lainnya.
Untuk diketahui, Kota Komoro dikenal kota pegunungan yang sangat indah (scenic beauty-red), selain itu di kota tersebut juga terdapat sungai pegunungan yang sangat bersih yakni Sungai Chikumagama.
Tak hanya itu, di Kota Komoro tersebut juga terdapat gunung berapi terbesar dan paling aktif di negara yang terkenal dengan Bunga Sakura yakni Gunung Asamayama dengan tinggi sekira 2.568 meter di atas permukaan laut.
Diakhir sesi presentasi, Walikota Banjarmasin menyerahkan kenang-kenangan kain sasirangan khas banjar kepada Mr Toshihiro Koizumi Walikota Komoro City.
Sekedar mengingatkan, H Ibnu Sina berkunjung ke Kota Nagano, Jepang dalam rangka undangan dari Institute of Global Environmental Strategis (IGES) atau Institut Strategi Lingkungan Global, untuk mengikuti Program Pencalonan Kota Percontohan dalam pengembangan Program Kota berwawasan lingkungan berkelanjutan tingkat ASEAN.
Disana, Walikota Banjarmasin mempresentasikan keberhasilan Pemko Banjarmasin, dalam menerapkan Perwali Nomor 18 Tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik Bagi Ritel dan Toko Modern serta program Bank Sampah yang kini telah mencapai ratusan unit.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota Tokyo dan Kota Nagono, Negara Jepang pada tanggal 26 sampai 28 September 2018.
Bila terpilih masuk dalam kota percontohan, IGES akan mengucurkan dana hibah sekira USD 40.000 untuk kegiatan project tersebut, dalam jangka waktu dua tahun.
Program IGES, merupakan program lanjutan kegiatan Asean ESC Model Cities yang telah diikuti Kota Banjarmasin beberapa waktu lalu.
Dengan mengikuti program ini, diharapkan Kota Banjarmasin ke depannya dapat lebih mengembang kegiatan yang telah dilasanakan pada program model cities, dan menjadi panutan bagi kota lain
Untuk ketahui, IGES dibentuk untuk mencapai paradigma baru dalam peradaban dan melakukan pengembangan kebijakan inovatif serta penelitian strategis dan tindakan lingkungan, yang mencerminkan hasil penelitian untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik dan global.(humpro-bjm)
Posting Komentar