BANJARMASIN – Peringatan Harijadi Kota Banjarmasin ke 492 yang digelar
di Siring Balai Kota Banjarmasin, sedikit berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Tahun 2018 ini, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan H Hermansyah memanfaatkan moment tersebut untuk memberikan hadiah kepada seluruh warga kota berjuluk seribu sungai, dengan meluncurkan tiga buah karya tulisan.
Buku pertama berjudul Salanjung kilas balik geliat banua saribu sungai, Banjarmasin dari masa ke masa, dan buku Manusia sungai. Buku tersebut ditulis oleh Prof.M.P. Lambut, EMS. “Buku ini merupakan napak tilas perjalanan sejarah yang berliku-liku dan panjang, mengenai fakta-fakta kehidupan berbudaya Suku Banjar, khususnya kehidupan sosial pada pemanfaatan sungai dan jukung (perahu) sebagai alat kehidupan, pada masa kolonial dan sebelumnya,” H Ibnu Sina, Seni (24/09).
Buku kedua yang diluncurkan berjudul Bandjarmasin Tempo Doeloe, ditulis oleh Mansyur, S.pd, M.Hum bercerita tentang Ekologi Kota Banjarmasin dalam sudut pandang sejarah, interaksi antara manusia dan alam sekitarnya pada masa kolonial.
Sedangkan buku ketiga adalah tentang Kongres Sungai Indonesia, ditulis jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin. “Buku ini merupakan hasil dari Kongres Sungai Indonesia ke III yang berlangsung di Kota Banjarmasin pada bulan Nopember 2017, dari kongres tersebut menghasilkan 5 (lima) Maklumat Banjarmasin. Salah satunya menyatakan sungai sebagai urat nadi peradaban maritim yang tak bisa dipisahkan dari pembangunan tol laut Indonesia dan poros maritim dunia. prinsip pengelolaan sungai one river one management, karena banyak sungai berada di lintas kabupaten, kota bahkan provinsi selanjutnya diperlukan adanya badan otoritas sungai,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kalsel ini berharap, buku yang telah diluncurkan tersebut menjadi inspirasi semua pihak, dalam rangka mewujudkan Kota Banjarmasin yang lebih baik kedepan.
Rangkaian lain dalam kegiatan Harijadi yang dihadiri Sekda Provinsi H Abdul Haris Makkie, dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor, serta jajaran Forkopimda Provinsi Kalsel dan Kota Banjarmasin itu, adalah penetapan Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2019 nanti, ditandai dengan penyerahan bendera Pataka oleh Kepala BKKBN pusat kepada Sekda Provinsi Kalsel H Haris Makkie. “Saya hanya menitipkan beberapa pesan dan sekaligus ajakan kepada seluruh keluarga di Kalimantan Selatan, mari kita ciptakan lingkungan keluarga yang gembira, saling menyayangi dan mencintai,” ucapnya.
Pelihara keluarga dari peredaran narkoba, lanjutnya, pergaulan bebas dan penggunaan media sosial yang berlebihan. “Mantapkan dalam lingkungan keluarga kita kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai agama, bermoral dan berperilaku dengan akhlak yang mulia. Keluarga yang terjaga dari narkoba, keluarga yang hidup dalam tuntunan agama, dan keluarga dengan akhlak yang mulia, menjadi penopang utama untuk membangun banua yang diberkahi Allah SWT,” tandasnya.
Dalam kaitan dengan pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB dan Kesehatan, mantan Kabiro Humas Pemprov Kalsel ini kembali berpesan, agar semua pihak yang terlibat bersinergi dengan cara terpadu dan berkelanjutan.
Kegiatan dalam rangkaian Harijadi tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan mie ayam bersama, Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin. Tak kurang 5000 porsi mie ayam dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang hadir saat itu.
Untuk lebih memeriahkan Harijadi tahun 2018 ini, dilakukan juga penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Kebersihan tahap II, kemudian pemenang Lomba Maharagu Sungai Tahun 2018, dan pemberian penghargaan kepada ritel,. Toko modern sebagai pelopor dan konsisten dalam pengurangan penggunaan kantong plastik.(humpro-bjm)
Tahun 2018 ini, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan H Hermansyah memanfaatkan moment tersebut untuk memberikan hadiah kepada seluruh warga kota berjuluk seribu sungai, dengan meluncurkan tiga buah karya tulisan.
Buku pertama berjudul Salanjung kilas balik geliat banua saribu sungai, Banjarmasin dari masa ke masa, dan buku Manusia sungai. Buku tersebut ditulis oleh Prof.M.P. Lambut, EMS. “Buku ini merupakan napak tilas perjalanan sejarah yang berliku-liku dan panjang, mengenai fakta-fakta kehidupan berbudaya Suku Banjar, khususnya kehidupan sosial pada pemanfaatan sungai dan jukung (perahu) sebagai alat kehidupan, pada masa kolonial dan sebelumnya,” H Ibnu Sina, Seni (24/09).
Buku kedua yang diluncurkan berjudul Bandjarmasin Tempo Doeloe, ditulis oleh Mansyur, S.pd, M.Hum bercerita tentang Ekologi Kota Banjarmasin dalam sudut pandang sejarah, interaksi antara manusia dan alam sekitarnya pada masa kolonial.
Sedangkan buku ketiga adalah tentang Kongres Sungai Indonesia, ditulis jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin. “Buku ini merupakan hasil dari Kongres Sungai Indonesia ke III yang berlangsung di Kota Banjarmasin pada bulan Nopember 2017, dari kongres tersebut menghasilkan 5 (lima) Maklumat Banjarmasin. Salah satunya menyatakan sungai sebagai urat nadi peradaban maritim yang tak bisa dipisahkan dari pembangunan tol laut Indonesia dan poros maritim dunia. prinsip pengelolaan sungai one river one management, karena banyak sungai berada di lintas kabupaten, kota bahkan provinsi selanjutnya diperlukan adanya badan otoritas sungai,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kalsel ini berharap, buku yang telah diluncurkan tersebut menjadi inspirasi semua pihak, dalam rangka mewujudkan Kota Banjarmasin yang lebih baik kedepan.
Rangkaian lain dalam kegiatan Harijadi yang dihadiri Sekda Provinsi H Abdul Haris Makkie, dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor, serta jajaran Forkopimda Provinsi Kalsel dan Kota Banjarmasin itu, adalah penetapan Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2019 nanti, ditandai dengan penyerahan bendera Pataka oleh Kepala BKKBN pusat kepada Sekda Provinsi Kalsel H Haris Makkie. “Saya hanya menitipkan beberapa pesan dan sekaligus ajakan kepada seluruh keluarga di Kalimantan Selatan, mari kita ciptakan lingkungan keluarga yang gembira, saling menyayangi dan mencintai,” ucapnya.
Pelihara keluarga dari peredaran narkoba, lanjutnya, pergaulan bebas dan penggunaan media sosial yang berlebihan. “Mantapkan dalam lingkungan keluarga kita kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai agama, bermoral dan berperilaku dengan akhlak yang mulia. Keluarga yang terjaga dari narkoba, keluarga yang hidup dalam tuntunan agama, dan keluarga dengan akhlak yang mulia, menjadi penopang utama untuk membangun banua yang diberkahi Allah SWT,” tandasnya.
Dalam kaitan dengan pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB dan Kesehatan, mantan Kabiro Humas Pemprov Kalsel ini kembali berpesan, agar semua pihak yang terlibat bersinergi dengan cara terpadu dan berkelanjutan.
Kegiatan dalam rangkaian Harijadi tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan mie ayam bersama, Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin. Tak kurang 5000 porsi mie ayam dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang hadir saat itu.
Untuk lebih memeriahkan Harijadi tahun 2018 ini, dilakukan juga penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Kebersihan tahap II, kemudian pemenang Lomba Maharagu Sungai Tahun 2018, dan pemberian penghargaan kepada ritel,. Toko modern sebagai pelopor dan konsisten dalam pengurangan penggunaan kantong plastik.(humpro-bjm)
Posting Komentar