Banjarmasin - Pemerintah Kota Banjarmasin bekerjasama dengan aparat penegak hukum TNI dan POLRI setempat menutup kawasan proyek Jembatan Bromo yang baru saja rampung beberapa lalu, penutupan tersebut merupakan dampak dari terjadinya kerumunan akibat viralnya jembatan itu di media sosial.
Penutupan itu juga sebagai bentuk upaya mencegah terjadinya penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang diakibatkan oleh kerumunan warga karena ingin melihat keindahan dan keunikan Jembatan Bromo yang menjadi ekowisata baru di Kota Seribu Sungai itu.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika ST. MT mengungkapkan pihaknya sudah menggandeng Kepolisian dan Tentara setempat serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin.
"Yang menjaga disini kita sudah minta bantuan kepada Kapolsek, dari Polsek Banjar Selatan dan juga Satpol PP, juga Pokdarwis sudah disosialisasikan dan mereka menerima instruksi penutupan ini," katanya.
Wanita yang akrab disapa Windi ini mengingatkan Covid-19 masih ada hingga saat ini, bahkan ujarnya sudah ada varian baru yang lebih berbahaya, oleh karena itu sudah seharusnya secara bersama-sama baik dari Pemerintah maupun masyarakat agar selalu menerapkan 4 M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
"Berdasarkan pertimbangan ini dan untuk mencegah terjadinya kluster baru di Jembatan Antasan Bromo ini Walikota Banjarmasin memberikan arahan dan menginstruksikan untuk menutup kawasan ini, dari masyarakat pengunjung yang ingin melihat jembatan ini," papar Windi.
Beliau menegaskan secara simbolis penutupan sudah dilakukan dengan membentangkan pita safety line, dengan demikian diharapkan masyarakat secara luas bisa memahami dan mengurangi minat untuk berkunjung ke Jembatan tersebut agar tidak terjadi kerumunan dan mencegah terjadinya kluster baru.
"Penutupan ini diberlakukan mulai sore ini sampai waktu yang tidak ditentukan, sama dengan yang diberlakukan di kawasan Siring Piere Tendean agar tidak menimbulkan kerumunan banyak, harapannya ini disebarluaskan agar masyarakat mengetahui dan memahami," pungkasnya.
Posting Komentar