BANJARMASIN – Sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki ratusan desa adat, yaitu Kabupaten Gianyar dengan 271 desa adatnya dipilih Pemerintah Kota Banjarmasin untuk melakukan studi tiru. Studi tiru terkait kewaspadaan dini terhadap setiap indikasi yang dapat menimbulkan suatu konflik di tengah masyarakat itu dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Banjarmasin di Kantor Bappeda dan Litbang Kabupaten Gianyar, Jalan Kesatrian, Kecamatan Gianyar, Bali, Kamis (29/08).
Kedatangan Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah selaku ketua rombongan Pemko Banjarmasin termasuk Kesbangpol Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kabid Kewaspadaan Nasional Firmansyah serta beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan itu disambut oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagaditha. Hadir dalam kunjungan tersebut, KasatPol PP Kota Banjarmasin H Hermansyah, Kesbangpol Kota Banjarmasin, Kesbangpol Provinsi Kalimantan Selatan, Camat se Kota Banjarmasin, Dinas Sosial Kota Banjarmasin, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarmasin. Dalam menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangannya beserta rombongan, Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah berharap mendapatkan cara atau langkah-langkah koordinatif dengan aparat dan instansi terkait berkaitan dengan kewaspadaan dini. Salah satu langkah Kabupaten Gianyar dalam mendeteksi dini bahkan mencegah terjadinya konflik di masyarakat adalah melalui perkembangan teknologi informasi atau internet, Kesbangpol Kabupaten Gianyar melakukan pengawasan di media sosial yang dirasa sudah menjadi salah satu ancaman karena banyaknya berita bohong atau hoax yang dapat menyebabkan perpecahan. Sementara itu, Pol PP Kabupaten Gianyar selalu melakukan kolabirasi dan komunikasi dengan pecalang atau polisi adat Bali di desa adat untuk membantu peran pemerintah dalam menjaga ketertiban dan keamanan. “Dari sisi keamanan dan ketertiban kami selalu berkolaborasi dengan Pecalang,” ujar Sekretaris Pol PP Kabupaten Gianyar I Ketut Adi Sandiana. Pemerintah Kabupaten Gianyar juga sering melakukan pertemuan dengan Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) sekali dalam satu bulan dan melakukan pretemuan pada saat terjadinya insiden atau konflik di tengah masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagaditha mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gianyar membuat strategi untuk mendeteksi dan mencegah konflik di Kecamatan dengan membentuk tim melalui tangan-tangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Setelah mendengarkan dan memahami penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Gianyar, Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah berharap ilmu pengetahuan yang didapatkan dalam pertemuan studi tiru ini bisa diterapkan di Kota Banjarmasin.(humpro-bjm)
Posting Komentar