BANJARMASIN – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) yang akan bertugas pada tanggal 17 Agustus nanti, telah dikukuhkan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Kamis (15/08).
Sebelum kegiatan pengukuhan yang dilaksanakan di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin yang dihadiri Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah dan Forkopimda Kota Banjarmasin, digelar, terlebih dahulu dilaksanakan sebuah acara tradisi Paskibraka Kota Banjarmasin, yakni menggelar parade pedang pora. Acara tersebut dilaksanakan mulai dari lobby balaikota hingga pasukan pengibar bendera tersebut memasuki aula. Keunikan tradisi yang sangat jarang dilakukan pasukan pengibar bendera merah putih di kabupaten kota lain itu, tentu saja mengundang perhatian seluruh tamu undangan hadir.
Menurut H IbnuSina, pengukuhan anggota PASKIBRAKA mengandung makna adanya kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi diri para anggota PASKIBRAKA. Sebab, katanya, tidak semua siswa SMA sederajat memiliki peluang menjadi anggota pasukan khusus itu. “Mengingat tanggung jawab besar, maka harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh kesungguhan,” pesannya, saat menyampaikan sambutannya, Kamis (15/08).
Lebihlanjut dikatakannya, sebagai anggota PASKIBRAKA, mereka memiliki tanggung jawab moral dalam mengamalkan ikrar panca PASKIBRAKA, yang bermakna bahwa, jiwanya jiwa Indonesia, pribadinya pribadi Indonesia, perilakunya beradat Indonesia, karya budidayanya karya budidaya Indonesia, perhatian dan dharma bhaktinya berpusatkan kepentingan bangsa dan negara. Beragam kegiatan latihan, katanya lagi, seperti pembinaan mental, fisik dan keterampilan oleh para pembina dan pelatih, merupakan bentuk pendidikan kedisiplinan serta penanaman rasa percaya diri untuk berani tampil dihadapan publik. Melalui latihan sebagai anggota PASKIBRAKA, diharapkan memiliki wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme yang mendalam, yang akhirnya dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan kepedulian terhadap sesama teman. “Bimbingan dan pembinaan maupun hukuman yang diberikan oleh para instruktur selama latihan, jangan dianggap sebagai hukuman, tetapi merupakan pembinaan mental dan disiplin yang kuat, agar adik-adik memiliki jiwa dan kepribadian serta rasa percaya diri yang tinggi,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar