BANJARMASIN - Jumlah toko, ritel modern dan pasar tradisional yang tidak menyediakan kantong plastic kian bertambah.
Tahun 2020 ini, total jumlah toko, ritel modern dan pasar tradisional sebanyak 249 buah.
Hal tersebut dikatakan langsung Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat menjadi pembicara dalam kegiatan Launching of Climate Resilliensi Inclusive Cities.
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari United Cities and Local Government Asia pacific (UCLG ASPAC) yang dihadiri 80 praktisi dari 20 pemerintah daerah di Indonesia, kementerian dan lembaga tingkat nasional, mitra pembangunan internasional, lokal, serta universitas.
Materi yang diberikan orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai dalam kegiatan yang dilaksanakan di Bali Agung, Jakarta (30/01) itu adalah tentang Gerakan Pengurangan sampah Plastik, yang telah dilaksanakan Pemko Banjarmasin sejak tahun 2016 lalu.
Menurutnya, setelah mengeluarkan Perwali Nomor 16 tahun 2016 tentang Pelarangan Penggunaan Kantong Plastik Bagi Ritel dan Toko Modern, di tahun 2017 Pemko Banjarmasin terus berupaya merubah budaya dan cara berpikir masyarakat, dengan mengeluarkan beberapa edaran, gerakan dan sosialisasi.
Tak cukup sampai disitu, lanjutnya, di tahun 2018, Pemko Banjarmasin kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang Perwali tersebut, mulai tingkat RT, Kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota.
Bahkan, untuk mengimbangi gerakan sosialisasi tersebut, Pemko Banjarmasin juga menerbitkan Kebijkan Strategis daerah Nomor 60 tahun 2018 serta menambah TPST 3 R.
“Tahun 2019 lalu kami juga telah mengeluarkan surat edaran nomor 660.1/1237-SET/DLH/VIII/2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Seluruh Rumah Ibadah Umat Islam (Masjid, Langgar, Musholla). Kemudian mengeluarkan kembali himbauan penggunaan tumbler, lalu meningkatkan jumlah bank sampah, dan tetap melaksanakan kegiatan sosialisasi mulai dari tingkat RT, Kelurahan, Kecamatan dan tingkat Kota,” jelasnya.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat Bumi Kayuh Baimbai tentang pentingnya menjaga lingkungan, lanjutnya lagi, di tahun 2020 ini dipastikannya akan terus ditingkatkan.
Mulai awal tahun ini, bebernya, Pemko Banjarmasin kembali mengeluarkan surat himbauan tentang Pilah Sampah dari Sumbernya.
Hal ini dilakukan agar jumlah toko dan pasar yang tidak lagi menyediakan kantong plastik kian bertambah.
Catatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, saat ini jumlah minimarket yang sudah tidak menyediakan kantong plastik sebanyak 104 buah. Hypermart 3 buah. Departemen Store 4 buah. Toko Modern 97 buah. Apotek 5 buah. Café 15 buah. Bakery 2 buah. Restauran 10 buah dan pasar tradisional 8 buah.
Dari informasi terhimpun, Proyek Cities (CRIC) merupakan proyek lima (5) tahunan dengan tujuan keseluruhan untuk mengusulkan kerja sama segitiga antara kota dan pusat penelitian di Eropa, Selatan Asia (India, Nepal, Bangladesh), dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand).
Proyek ini juga akan berkontribusi pada pembangunan perkotaan terpadu yang berkelanjutan, tata pemerintahan yang baik, dan iklim adaptasi, mitigasi melalui kemitraan jangka panjang, dengan ditunjang peralataan seperti rencana aksi lokal yang berkelanjutan, alat peringatan, kualitas udara, dan pengelolaan limbah melalui konsultasi dengan panel para ahli.
Kelompok sasaran proyek tersebut adalah pemerintah daerah, kota, pemangku kepentingan perkotaan yang bekerja di bidang iklim ketahanan, mitigasi dan adaptasi iklim, dan tata pemerintahan kota inklusif yang baik.
Dengan penerima manfaat akhir tidak terbatas pada komunitas lokal di kota atau provinsi, tetapi termasuk juga kaum wanita, sektor marjinal, sipil, masyarakat, dan sektor swasta.(prokom-bjm)
Posting Komentar