BANJARMASIN - Kota Banjarmasin bakal menjadi pilot project pembangunan pusat daur ulang sampah di Pulau Kalimantan. Tak tanggung-tanggung, lahan yang dipersiapkan untuk pembangunan kawasan tersebut, seluas 5 ribu meter persegi, di lahan milik Pemko Banjarmasin di kawasan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Utara. Pembangunan kawasan daur ulang sampah ini bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ekonomi Indonesia Jerman (Ekonid) dan Pemko Banjarmasin. Dalam rapat yang digelar di ruang rapat Berintegrasi Balai Kota Banjarmasin yang dipimpin langsung Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu diketahui, pusat daur ulang sampah ini nantinya hanya akan mendaur ulang sampah yang sudah dipilah. Sampah-sampai pilihan tersebut, nantinya akan didaur ulang menjadi barang berguna seperti, pupuk kompos, makanan ternak dan peralatan bangunan. Memang, ada opsi usulan untuk kawasan yang akan dijadikan lokasi pusat daur ulang tersebut. Namun, mengingat keterbatasan lahan yang dimiliki Pemko Banjarmasin, maka kemungkinan terbesar pusat daur ulang tersebut akan dibangun di kawasan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Utara. H Ibnu Sina mengapresiasi langkah kerjasama tersebut. Sementara itu, Kabid Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Ayu, dalam rapat yang diikuti pihak Ekonid Jerman yaitu, Steven dan Kevin, kemudian Dinas PUPR, Kepala Barenlitbangda Kota Banjarmasin dan instansi terkait lainnya, menjelaskan, dengan dibangunnya kawasan tersebut, maka kota berjuluk seribu sungai ini nantinya akan benar-benar menjadi kota smart city. Hal positif lainnya dengan pembangunan kawasan tersebut adalah berkurangnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. “Ini sesuai visi dan misi ke 3 Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin yakni mengurangi kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup,” ujarnya, Senin (27/01).
Karena itu, ia berharap, bila nantinya kawasan tersebut terbangun, selain mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Bumi Kayuh Baimbai, juga akan menjadi kawasan percontohan untuk warga dan lingkungan. “Sektor informal akan kita libatkan sebagai tenaga kerja, sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan sebagai kawasan percontohan untuk warga dan lingkungan, serta bisa dapat menjadi aliran pendapatan baru untuk pemerintah kota dan swasta,” harapnya
Terpenting lagi, ucapnya, dengan adanya pembangunan pusat daur ulang itu, maka pembuangan sampah di TPA dapat terjadi pengurangan yang berdampak pada penghematan pengeluaran anggaran dari Pemko Banjarmasin.(prokom-bjm)
Posting Komentar