BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin mengikuti Award Seleksi Sanitasi yang dilaksanakan Pemprov Kalsel. Hari Kamis (16/05) tim penilai untuk penghargaan bernama Satu Wasaka Award itu mengunjungi Pemko Banjarmasin. Bertempat di Ruang Rapat Baretlibangda Kota Banjarmasin, kunjungan tim penilai yang bersamaan waktunya dengan kick off meeting Pokja AMPL Provinsi Kalsel dan Pokja Sanitasi Kota Banjarmasin, dibuka langsung Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. Orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini menegaskan, Pemko Banjarmasin sangat berkomitmen dengan program perbaikan sanitasi. Tak hanya lingkup lokal, tetapi program perbaikan sanitasi yang dikeluarkan pemerintah pusat juga mereka laksanakan. “Saya kira itu sudah komitmen kita termasuk program-program dari Kementerian, kemudian termasuk juga kerja sama dan bantuan-bantuan dari KIAT (Kerjasama Indonesia Australia) itu masih tetap berjalan. Mudah-mudahan untuk sanitasinya juga lebih banyak lagi program yang bisa ditangani dengan baik,” katanya.
Ia berharap, upaya yang telah dilakukan Pemko Banjarmasin ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, sehingga penuntasan masalah sanitasi yang sesuai dengan komitmen bisa dilaksanakan. “Jadi kayuh baimbai menangani persoalan-persoalan sanitasi ini, karena ini saling berkelindan, karena kalau pelayanan air bersih bagus, otomatis kawasan kumuh juga mulai kelihatan bersih,” ujarnya.
Sementara itu, dalam paparannya saat kegiatan tersebut, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi menerangkan, untuk melaksanakan program perbaikan sanitasi, Pemko Banjarmasin telah membuat visi sanitasi Kota Banjarmasin tahun 2020-2024 yakni, Bersinergi Tuntaskan Sanitasi Berkelanjutan (Bekantan). “Visi ini merupakan upaya percepatan menuntaskan sanitasi berkelanjutan di Banjarmasin,” terangnya.
Sedangkan untuk misi sanitasi Kota Banjarmasin diantaranya adalah, mewujudkan pengelolaan air limbah domestik yang aman dan berkelanjutan. Mewujudkan penangan dan pengurangan sampah yang ramah lingkungan, dan mewujudkan penanganan infrastruktur drainase yang terkoneksi dan terintegrasi. “Nah, untuk mewujudkan visi dan misi sanitasi Kota Banjarmasin itu maka ditetapkan kebijakan dan strategi bernama Akselerasi Bekantan,” jelasnya.
Ada berbagai cara yang dilakukan Pemko Banjarmasin untuk melakukan perbaikan sanitasi di kota ini, yakni seperti melaksanakan aksi persampahan yang dilaksanakan sejak tahun 2013 sampai saat ini, dimana target dalam kegiatan tersebut adalah pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga Kota Banjarmasin. Kemudian melaksanakan aksi penanganan sampah dan aksi pengurangan sampah melalui sinergi program seperti, aksi pengurangan sampah plastik dengan menerbitkan Perwali tentang larangan penggunaan kantong plastik di toko modern hingga pasar tradisional, sampai aksi eduksi dan sosialisasi bekerjasama dengan berbagai pihak. Kabid CK Dinas PUPR Provinsi Kalsel, Agung Dewanto menjelaskan, maksud pemberian award ini adalah agar kinerja daripada Pokja lebih terukur, mulai dari penganggaran hingga menciptakan kondisi perencanaan pemrograman yang sudah berjalan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, tuturnya lagi, mendorong kabupaten, kota meningkatkan akses sanitasi dan air minum. Kemudian mendorong kabupaten, kota menyiapkan aspek regulasi kelembagaan pendanaan sanitasi dan air minum. Melaksanakan POKJA provinsi dalam aspek advokasi, supervise, sinkronisasi dan monitoring evaluasi. Meningkatkan keterlibatan multi stakeholder dalam pembangunan sanitasi dan air minum. Mendorong inovasi daerah dalam pembangunan sanitasi dan air minum. “Wasaka award ini upaya strategis Pemprov Kalsel dalam memfasilitasi, koordinasi, advokasi, dan sinkronisasi serta monitoring informasi, sehingga program kegiatan pembangunan sanitasi dan air minum yang telah disusun kabupaten dan kota, dapat dilibatkan secara terarah sesuai dengan prioritas dan kondisi daerah serta disepakati dalam dukungan pendanaan,” jelasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar