BANJARMASIN – Langkah Pemko Banjarmasin untuk menjadikan kota berjuluk
seribu sungai sebagai Kota Ramah Anak kategori Madya, tak perlu
diragukan lagi.
Beragam persiapan untuk menuju status kota tersebut kini gencar dilakukan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Banjarmasin, TP PKK Kota Banjarmasin dan SKPD terkait.
Satu diantaranya dengan cara belajar di Kota Jogyakarta.
Untuk diketahui, Pemko Jogyakarta telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai kota ramah anak dengan kategori madya.
Menurut Walikota Jogyakarta H Haryadi Suyuti, Pemko Banjarmasin bisa meraih predikat kota ramah anak dengan kategori madya, asalkan fokus dalam melakukan pembinaan, pengelolaan terhadap salah satu unsur yang menjadi penilaian tim dari kementerian yakni, pengelolaan taman ramah anak. “Jadi konsentrasikan disatu titik dulu. Buat satu taman ramah anak sampai memenuhi standart kreteria. Setelah berhasil, baru buat replikanya di kawasan lain,” ujarnya, Jumat (20/07).
Dalam kesempatan tersebut, H Haryadi Suyuti juga menawarkan kerjasama kepada Pemko Banjarmasin dalam melaksanakan event olahraga bersepeda, lari maraton dan event wisata lainnya seperti tour de Jogya-Banjarmasin.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Setda Kota Jogyakarta, Octo Noor Arafat juga menjelaskan, di Jogyakarta, pemerintahnya tak hanya memperhatikan kegiatan fisik dalam memenuhi harapan anak dan perempuan saja.
Kegiatan non fisik untuk anak dan perempuan juga sangat diperhatikan, seperti membuat kegiatan Musrenbang anak dan perempuan. “Musrenbang itu khusus untuk mengetahui harapan dan kebutuhan anak dan perempuan, dengan adanya Musrenbang tersebut akhirnya kami berhasil mendapatkan penghargaan tersebut beberapa tahun berturut turut,” jelasnya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Walikota Jogyakarta itu, Octo Noor Arafat kembali mengatakan, di Kota Jogyakarta juga terdapat pelayanan kesehatan berbasis ramah anak.
Dimana, bebernya, dalam pelayanan tersebut pihak Puskesmas memberikan ruang khusus bagi anak yang sakit dan anak yang sehat. “Dengan demikian, anak yang sehat tidak akan terjangkit dengan anak yang sakit,” tungkasnya.
Selain tentang kota ramah anak, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam sambutannya mengatakan juga ingin mengetahui tentang program persamaan gender dan program terkait kelembangaan TP2A.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah berharap, semua program yang telah berikan Pemko Jogyakarta kedepannya dapat diikuti Pemko Banjarmasin, sehingga Bumi Kayuh Baimbai bisa mendapatkan status Kota Layak dan Ramah Anak dengan kategori tertinggi.
Rangkaian lain dari kegiatan tersebut adalah saling bertukar cenderamata.
Sekedar mengingatkan, tahun 2017 lalu Pemko Banjarmasin berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Kota Ramah Anak dengan kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Indonesia. Penghargaan yang diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Indonesia, Yohana Yembise, dan diterima langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Balai Serindit, di kawasan Rumah Dinas Gubernur Riau.(humpro-bjm)
Beragam persiapan untuk menuju status kota tersebut kini gencar dilakukan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Banjarmasin, TP PKK Kota Banjarmasin dan SKPD terkait.
Satu diantaranya dengan cara belajar di Kota Jogyakarta.
Untuk diketahui, Pemko Jogyakarta telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai kota ramah anak dengan kategori madya.
Menurut Walikota Jogyakarta H Haryadi Suyuti, Pemko Banjarmasin bisa meraih predikat kota ramah anak dengan kategori madya, asalkan fokus dalam melakukan pembinaan, pengelolaan terhadap salah satu unsur yang menjadi penilaian tim dari kementerian yakni, pengelolaan taman ramah anak. “Jadi konsentrasikan disatu titik dulu. Buat satu taman ramah anak sampai memenuhi standart kreteria. Setelah berhasil, baru buat replikanya di kawasan lain,” ujarnya, Jumat (20/07).
Dalam kesempatan tersebut, H Haryadi Suyuti juga menawarkan kerjasama kepada Pemko Banjarmasin dalam melaksanakan event olahraga bersepeda, lari maraton dan event wisata lainnya seperti tour de Jogya-Banjarmasin.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Setda Kota Jogyakarta, Octo Noor Arafat juga menjelaskan, di Jogyakarta, pemerintahnya tak hanya memperhatikan kegiatan fisik dalam memenuhi harapan anak dan perempuan saja.
Kegiatan non fisik untuk anak dan perempuan juga sangat diperhatikan, seperti membuat kegiatan Musrenbang anak dan perempuan. “Musrenbang itu khusus untuk mengetahui harapan dan kebutuhan anak dan perempuan, dengan adanya Musrenbang tersebut akhirnya kami berhasil mendapatkan penghargaan tersebut beberapa tahun berturut turut,” jelasnya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Walikota Jogyakarta itu, Octo Noor Arafat kembali mengatakan, di Kota Jogyakarta juga terdapat pelayanan kesehatan berbasis ramah anak.
Dimana, bebernya, dalam pelayanan tersebut pihak Puskesmas memberikan ruang khusus bagi anak yang sakit dan anak yang sehat. “Dengan demikian, anak yang sehat tidak akan terjangkit dengan anak yang sakit,” tungkasnya.
Selain tentang kota ramah anak, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam sambutannya mengatakan juga ingin mengetahui tentang program persamaan gender dan program terkait kelembangaan TP2A.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah berharap, semua program yang telah berikan Pemko Jogyakarta kedepannya dapat diikuti Pemko Banjarmasin, sehingga Bumi Kayuh Baimbai bisa mendapatkan status Kota Layak dan Ramah Anak dengan kategori tertinggi.
Rangkaian lain dari kegiatan tersebut adalah saling bertukar cenderamata.
Sekedar mengingatkan, tahun 2017 lalu Pemko Banjarmasin berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Kota Ramah Anak dengan kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Indonesia. Penghargaan yang diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Indonesia, Yohana Yembise, dan diterima langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Balai Serindit, di kawasan Rumah Dinas Gubernur Riau.(humpro-bjm)
Posting Komentar