BANJARMASIN – Sejumlah rekomendasi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik
keseluruh lapisan masyarakat kota, telah dikeluarkan peserta Rakernas
Assosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke 13 tahun 2018 di
Kota Tarakan.
Sidang pleno untuk menghasilkan beragam rekomendasi itu terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok A dan kelompok B.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang memimpin kelompok B bersama anggotanya berhasil merumuskan beberapa bidang kerja diantaranya, Bidang Kerja Lingkungan Hidup menghasilkan 4 rekomendasi, Bidang Kerjasama Antar Daerah 4 rekomendasi, Bidang Kerja Advokasi Kebijakan dan Regulasi 2 rekomendasi, Bidang Kerja Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kota 3 rekomendasi, Bidang Komunikasi, Informasi dan Kehumasan 5 rekomendasi, dan Bidang Kerja Penguatan Organisasi Apeksi 2 rekomendasi.
Menariknya, salah satu rekomendasi yang diusulkan kelompok B adalah tentang usul penerimaan praja IPDN.
Dimana dalam rapat pleno tersebut diketahui kelompok B mengusulan usia rekrutmen para praja dinaikan satu tahun, yang semula batas maksimalnya umur 21 tahun menjadi umur 22 tahun.
Kemudian batas nilai penerimaan praja IPDN untuk Indonesia bagian Timur dan Tengah, mereka menghendaki sedikit agak diturunkan serta ditambah kuota penerimaannya.
Sedangkan kelompok A, ada 16 item rekomendasi yang berhasil mereka rumuskan dan siap diusulkan ke pemerintah pusat
Sidang pleno yang diketuai Walikota Jambi H Syarif Fasha, Wakil Walikota Jogyakarta H Haryadi Suyuti dan Sekertaris Direktur Eksekutif Apeksi, Sri Indah Wibi Nastiti itu, juga membahas tentang penyelenggaran Apeksi di tahun 2019 nanti.
Dimana yang terpilih untuk menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi itu adalah Kota Palu.
Dalam kesempatan tersebut, juga laksanakan Pergantian Antar Waktu (PAW) dan pengukuhan Walikota Bogor sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Apeksi dan Walikota Pare-Pare sebagai Wakil Ketua Bidang Informasi dan Advokasi Apeksi.
Sri Indah Wibi Nastiti saat menyampaikan laporan dalam acara penutupan Apeksi ke 13 menegaskan, semua rekomendasi yang telah dikeluarkan kan disampaikan ke instansi pusat yang berwenang untuk menanganinya.
Walikota Tarakan, Sofian Raga saat menyampaikan sambutannya dalam acara penutipan Rakernas tersebut menyatakan, sangat bangga bisa melaksanakan kegiatan Apeksi ke 13 di kota yang dipimpinnya. “Atas nama Pemko Tarakan dan masyarakat saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan kepada kami sebagai penyelenggara Apeksi ke 13. Kami senang dan bangga, karena masyarakat kami bisa melihat langsung budaya kota lain, sekaligus memberikan semangat pada masyarakat untuk lebih maju lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Airin Rachmi Diany sebelum menutup secara resmi kegiatan Rakernas itu menjelaskan, tentang tidak hadirnyaPresiden Joko Widodo dalam pembukaan Apeksi Rakernas Apeksi ke 13.
Menurutnya, pembatalan tersebut dikarenakan disaat bersamaan Presiden Joko Widodo harus menghadiri kegiatan yang tidak dapat diwakilkan.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan, dalam waktu dekat akan mengusulkan salah satu agenda rutin Apeksi yakni Pawai Budaya ke dalam agenda kegiatan kepariwisataan nasional. “Nanti dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan pihak Kementrian Pariwisata untuk mengusulkan Pawai Budaya masuk sebagai agenda nasional kepariwisataan,” ungkapnya.(humpro-bjm)
Sidang pleno untuk menghasilkan beragam rekomendasi itu terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok A dan kelompok B.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang memimpin kelompok B bersama anggotanya berhasil merumuskan beberapa bidang kerja diantaranya, Bidang Kerja Lingkungan Hidup menghasilkan 4 rekomendasi, Bidang Kerjasama Antar Daerah 4 rekomendasi, Bidang Kerja Advokasi Kebijakan dan Regulasi 2 rekomendasi, Bidang Kerja Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kota 3 rekomendasi, Bidang Komunikasi, Informasi dan Kehumasan 5 rekomendasi, dan Bidang Kerja Penguatan Organisasi Apeksi 2 rekomendasi.
Menariknya, salah satu rekomendasi yang diusulkan kelompok B adalah tentang usul penerimaan praja IPDN.
Dimana dalam rapat pleno tersebut diketahui kelompok B mengusulan usia rekrutmen para praja dinaikan satu tahun, yang semula batas maksimalnya umur 21 tahun menjadi umur 22 tahun.
Kemudian batas nilai penerimaan praja IPDN untuk Indonesia bagian Timur dan Tengah, mereka menghendaki sedikit agak diturunkan serta ditambah kuota penerimaannya.
Sedangkan kelompok A, ada 16 item rekomendasi yang berhasil mereka rumuskan dan siap diusulkan ke pemerintah pusat
Sidang pleno yang diketuai Walikota Jambi H Syarif Fasha, Wakil Walikota Jogyakarta H Haryadi Suyuti dan Sekertaris Direktur Eksekutif Apeksi, Sri Indah Wibi Nastiti itu, juga membahas tentang penyelenggaran Apeksi di tahun 2019 nanti.
Dimana yang terpilih untuk menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi itu adalah Kota Palu.
Dalam kesempatan tersebut, juga laksanakan Pergantian Antar Waktu (PAW) dan pengukuhan Walikota Bogor sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Apeksi dan Walikota Pare-Pare sebagai Wakil Ketua Bidang Informasi dan Advokasi Apeksi.
Sri Indah Wibi Nastiti saat menyampaikan laporan dalam acara penutupan Apeksi ke 13 menegaskan, semua rekomendasi yang telah dikeluarkan kan disampaikan ke instansi pusat yang berwenang untuk menanganinya.
Walikota Tarakan, Sofian Raga saat menyampaikan sambutannya dalam acara penutipan Rakernas tersebut menyatakan, sangat bangga bisa melaksanakan kegiatan Apeksi ke 13 di kota yang dipimpinnya. “Atas nama Pemko Tarakan dan masyarakat saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan kepada kami sebagai penyelenggara Apeksi ke 13. Kami senang dan bangga, karena masyarakat kami bisa melihat langsung budaya kota lain, sekaligus memberikan semangat pada masyarakat untuk lebih maju lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Airin Rachmi Diany sebelum menutup secara resmi kegiatan Rakernas itu menjelaskan, tentang tidak hadirnyaPresiden Joko Widodo dalam pembukaan Apeksi Rakernas Apeksi ke 13.
Menurutnya, pembatalan tersebut dikarenakan disaat bersamaan Presiden Joko Widodo harus menghadiri kegiatan yang tidak dapat diwakilkan.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan, dalam waktu dekat akan mengusulkan salah satu agenda rutin Apeksi yakni Pawai Budaya ke dalam agenda kegiatan kepariwisataan nasional. “Nanti dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan pihak Kementrian Pariwisata untuk mengusulkan Pawai Budaya masuk sebagai agenda nasional kepariwisataan,” ungkapnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar