BANJARMASIN - Ketua P2TP2A Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah melaunching dokumen panduan tentang mekanisme penanganan kekerasan terhadap perempuan dan disabilitas, di Aula Kecamatan Banjarmasin Selatan, Senin (22/07).
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) Yogyakarta dan Banjarmasin itu, dirangkai dengan penyerahan dokumen panduan mekanisme penanganan kekerasan terhadap perempuan dan disabilitas, dari Yayasan SAPDA Yogyakarta kepada P2TP2A Kota Banjarmasin. Dalam kesempaan tersebut, Istri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina itu berharap dengan diluncurkannya dokumen panduan tersebut, setiap permasalahan yang dihadapi oleh teman-teman disabilitas dapat ditangani secara cepat dan tepat. “Ketika ada permasalahan yang mengenai teman-teman kita dengan disabilitas, harapannya dengan adanya pedoman ini akan menjadi jalan kita melakukan upaya penganangan secara komprehensif dan sekaligus juga kemudian akan menjadi dasar bagi berkembangnya upaya-upaya pencegahan kemudian juga pemberdayaan terhadap perempuan dan saudara kita dengan disabilitas,” harapnya.
Selain itu ia juga berharap, seluruh elemen masyarakat dapat bersama-sama mengupayakan setiap rangkaian pembangunan supaya bisa diakses bagi setiap orang termasuk teman-teman disabilitas dengan keterbatasannya. “Kemudian kita juga bersyukur bahwa dokumen yang dilauncing hari ini juga adalah dalam rangka kita memastikan teman-teman kita, saudara-saudara kita dengan disabilitas mendapatkan hak, layanan dan kesempatan yang sama,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan dokumen yang dilauncing hari ini, kita bisa mengawal bersama-sama upaya pencegahan kasus-kasus kekerasan yang mungkin akan terkena kepada baik itu perempuan, anak-anak atau bahkan teman-teman disabilitas.(humpro-bjm)
Posting Komentar