BANJARMASIN – Beragam cara dilakukan masyarakat Kota Banjarmasin agar lingkungan tempat tinggalnya terlihat bersih dan rapi.
Seperti yang dilakukan masyarakat kawasan Tunjung Maya RT 3, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur.
Untuk menjadikan lingkungan tempat tinggalnya bersih dan nyaman, mereka membuat sebuah kreatifitas yang akhirnya mendapatkan apresiasi langsung dari Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Betapa tidak, tembok di kawasan tersebut yang dulunya kotor, kini berubah menjadi Mural (melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen) bertemakan adat, budaya dan kearifan lokal masyarakat Kalsel, khususnya masyarakat Kota Banjarmasin.
Dan karena itu, Hari Selasa (12/06), orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini, mengunjungi langsung kawasan tersebut.
Sambutan masyarakat pun sangat antusiasi saat melihat kedatangan H Ibnu Sina bersama rombongan. “Saya sangat menghargai kreatifitas warga untuk mempercantik kampung ini, sebagai upaya mendatangkan sebanyak-benyaknya orang berkunjung ke kampung ini. Mudah-mudahan ini akan menjadi salah satu sarana mendidik masyarakat untuk mengenal budaya banjar dan keseniannya,” ujar H Ibnu Sina.
Sementara itu, penggagas pembuatan lukisan Mural, Ali Seven, menjelaskan, pembuatan lukisan tembok itu dilakukannya agar lingkungan tempat tinggalnya indah dan rapi. “Ide pembuatannya sudah enam bulan yang lalu, setelah terkumpul dana, pelaksanaan pembuatannya kami lakukan sejak awal Bulan Ramadan tadi,” jelasnya.
Pada mulanya, bebernya, pengerjaan lukisan tersebut hanya dilakukan dua orang saja, setelah mendapat bantuan dari kawan-kawan Taman Budaya Kalsel, akhirnya lukisan yang berjumlah 30 tema itu, selesai sebelum hari Raya Idul Fitri 1439 hijriah. “Sekitar satu bulan kami mengerjakannya pada malam hari setelah taraweh sampai subuh. Istilahnya kami meangkat batang tarandam. Jadi sebuah kebudayaan tradisonal Kalsel yang hampir tenggelam, kita coba angkat kepermukaan melalui Mural. Jadi lukisan ini kami beri narasi, sehingga ketika orang melintas akan melihat foto serta membaca,” pungkasnya.
Dari pantauan, beragam tema terlukis di dinding tembok disepanjang kawasan jalan tersebut, mulai dari tema kesenian tradisonal, hingga gambar pasangan Gubernur Kalsel dan pasangan Walikota Banjarmasin pun terlihat ditembok tersebut, lengkap dengan narasinya.
Dalam kesempatan tersebut, H Ibnu Sina juga memberikan bingkisan kepada para pelukis yang terlibat dalam pembuatan Mural tersebut.(humpro-bjm)
Seperti yang dilakukan masyarakat kawasan Tunjung Maya RT 3, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur.
Untuk menjadikan lingkungan tempat tinggalnya bersih dan nyaman, mereka membuat sebuah kreatifitas yang akhirnya mendapatkan apresiasi langsung dari Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Betapa tidak, tembok di kawasan tersebut yang dulunya kotor, kini berubah menjadi Mural (melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen) bertemakan adat, budaya dan kearifan lokal masyarakat Kalsel, khususnya masyarakat Kota Banjarmasin.
Dan karena itu, Hari Selasa (12/06), orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini, mengunjungi langsung kawasan tersebut.
Sambutan masyarakat pun sangat antusiasi saat melihat kedatangan H Ibnu Sina bersama rombongan. “Saya sangat menghargai kreatifitas warga untuk mempercantik kampung ini, sebagai upaya mendatangkan sebanyak-benyaknya orang berkunjung ke kampung ini. Mudah-mudahan ini akan menjadi salah satu sarana mendidik masyarakat untuk mengenal budaya banjar dan keseniannya,” ujar H Ibnu Sina.
Sementara itu, penggagas pembuatan lukisan Mural, Ali Seven, menjelaskan, pembuatan lukisan tembok itu dilakukannya agar lingkungan tempat tinggalnya indah dan rapi. “Ide pembuatannya sudah enam bulan yang lalu, setelah terkumpul dana, pelaksanaan pembuatannya kami lakukan sejak awal Bulan Ramadan tadi,” jelasnya.
Pada mulanya, bebernya, pengerjaan lukisan tersebut hanya dilakukan dua orang saja, setelah mendapat bantuan dari kawan-kawan Taman Budaya Kalsel, akhirnya lukisan yang berjumlah 30 tema itu, selesai sebelum hari Raya Idul Fitri 1439 hijriah. “Sekitar satu bulan kami mengerjakannya pada malam hari setelah taraweh sampai subuh. Istilahnya kami meangkat batang tarandam. Jadi sebuah kebudayaan tradisonal Kalsel yang hampir tenggelam, kita coba angkat kepermukaan melalui Mural. Jadi lukisan ini kami beri narasi, sehingga ketika orang melintas akan melihat foto serta membaca,” pungkasnya.
Dari pantauan, beragam tema terlukis di dinding tembok disepanjang kawasan jalan tersebut, mulai dari tema kesenian tradisonal, hingga gambar pasangan Gubernur Kalsel dan pasangan Walikota Banjarmasin pun terlihat ditembok tersebut, lengkap dengan narasinya.
Dalam kesempatan tersebut, H Ibnu Sina juga memberikan bingkisan kepada para pelukis yang terlibat dalam pembuatan Mural tersebut.(humpro-bjm)
Posting Komentar