BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama Ketua TP PKK Kota
Banjarmasin Hj Siti Wasilah, hari Jumat (01/06) melaksanakan kegiatan
berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan.
Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang dilaksanakan di Ball Room Hotel G Sign, Banjarmasin itu, di ikuti sekira 150 orang anak-anak panti asuhan dan Komunitas Pencinta Sasirangan (KPS).
Orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini menyatakan apresiasinya kepada KPS yang telah melaksanakan acara tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kepada temen-temen di KPS yang sudah lima tahun ini berkiprah. Teruslah mengajak anak muda kota ini untuk mencintai kain sasirangan,” ujar H Ibnu Sina.
Lebih lanjut ia kembali mengatakan, kain sasirangan ke depannya harus lebih menjadi sebuah kebanggaan oleh semua kalangan masyarakat di kota ini.
Dan harus tetap berpatokan pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. “Ke depan kain sasirangan harus menjadi sebuah kebanggaan dengan tidak mengurangi dan tidak meninggalkan filosofi dasar kain sasirangan,” cetusnya.
Kain sairangan, bebernya, tidak saja cocok digunakan saat acara resmi, tetapi kini kain sasirang sudah bisa ditemui dalam berbagai model pakaian.
Untuk itu, ia kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama lebih mempopulerkan kain khas pakaian raja itu, agar lebih dikenal tak hanya seantero nusantara, tetapi hingga keberbagai belahan dunia.(humpro-bjm)
Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang dilaksanakan di Ball Room Hotel G Sign, Banjarmasin itu, di ikuti sekira 150 orang anak-anak panti asuhan dan Komunitas Pencinta Sasirangan (KPS).
Orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini menyatakan apresiasinya kepada KPS yang telah melaksanakan acara tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kepada temen-temen di KPS yang sudah lima tahun ini berkiprah. Teruslah mengajak anak muda kota ini untuk mencintai kain sasirangan,” ujar H Ibnu Sina.
Lebih lanjut ia kembali mengatakan, kain sasirangan ke depannya harus lebih menjadi sebuah kebanggaan oleh semua kalangan masyarakat di kota ini.
Dan harus tetap berpatokan pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. “Ke depan kain sasirangan harus menjadi sebuah kebanggaan dengan tidak mengurangi dan tidak meninggalkan filosofi dasar kain sasirangan,” cetusnya.
Kain sairangan, bebernya, tidak saja cocok digunakan saat acara resmi, tetapi kini kain sasirang sudah bisa ditemui dalam berbagai model pakaian.
Untuk itu, ia kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama lebih mempopulerkan kain khas pakaian raja itu, agar lebih dikenal tak hanya seantero nusantara, tetapi hingga keberbagai belahan dunia.(humpro-bjm)
Posting Komentar