BANJARMASIN - Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengajak umat muslim di
Kota Banjarmasin untuk bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah di sepuluh
hari terakhir di bulan suci Ramadan
Dikatakannya, di sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadan ini ada satu malam ganjil yang lebih baik dari malam lain. Malam itu adalah yaitu malam Lailatul Qadar. "Malam kemuliaan atau malam Lailatul Qadar itu malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau 83 tahun," ucapnya, saat memberikan tausyiah subuh di masjid yang berlokasi di kawasan Jalan SKIP Lama, Banjarmasin, Sabtu.
Ibarat permainan sepak bola, imbuhnya, memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan ini masuk babak final. Jangan sampai kita gugur di final. “Mari kita saling ingat mengingatkan dan saling menyemangati. Sepuluh hari terakhir ini adalah puncak ibadah kita," katanya.
Jadi, lanjutnya kemanfaatan sepuluh hari terakhir ini sangat luar biasa. Bahkan, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan itikaf. "Dan Alhamdulillah di Banjarmasin sudah banyak masjid yang merasakan kemanfaatan itikaf. Mari saat ini masih ada kesempatan kita, masih ada malam ke 25, malam 27 dan malam 29. Mudahan ibadah kita diganjar dengan pahala sama dengan ibadah 1000 bulan, ujarnya.
Ditambahkannya, di bulan suci Ramadan 1439 hijriah ini hendaknya level ibadah puasa harus ditingkatkan, bila di tahun sebelumnya tingkat puasa orang awam (orang kebanyakan), maka tahun ini ditingkatkan lagi menjadi puasa orang khusus, hingga menjadi puasa para Shalihin.
Dalam kesempatan tersebut, H Ibnu Sina mengimbau masyarakat kota bila ingin berinfak dan sedekah agar menyalurkannya ke rumah-rumah ibadah. “Jangan memberikan infak dan sedekah kepada orang yang berada di pinggir jalan, Karena hal tersebut tidak mendidik, malah menjadikan generasi kota ini peminta minta,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Dikatakannya, di sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadan ini ada satu malam ganjil yang lebih baik dari malam lain. Malam itu adalah yaitu malam Lailatul Qadar. "Malam kemuliaan atau malam Lailatul Qadar itu malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau 83 tahun," ucapnya, saat memberikan tausyiah subuh di masjid yang berlokasi di kawasan Jalan SKIP Lama, Banjarmasin, Sabtu.
Ibarat permainan sepak bola, imbuhnya, memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan ini masuk babak final. Jangan sampai kita gugur di final. “Mari kita saling ingat mengingatkan dan saling menyemangati. Sepuluh hari terakhir ini adalah puncak ibadah kita," katanya.
Jadi, lanjutnya kemanfaatan sepuluh hari terakhir ini sangat luar biasa. Bahkan, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan itikaf. "Dan Alhamdulillah di Banjarmasin sudah banyak masjid yang merasakan kemanfaatan itikaf. Mari saat ini masih ada kesempatan kita, masih ada malam ke 25, malam 27 dan malam 29. Mudahan ibadah kita diganjar dengan pahala sama dengan ibadah 1000 bulan, ujarnya.
Ditambahkannya, di bulan suci Ramadan 1439 hijriah ini hendaknya level ibadah puasa harus ditingkatkan, bila di tahun sebelumnya tingkat puasa orang awam (orang kebanyakan), maka tahun ini ditingkatkan lagi menjadi puasa orang khusus, hingga menjadi puasa para Shalihin.
Dalam kesempatan tersebut, H Ibnu Sina mengimbau masyarakat kota bila ingin berinfak dan sedekah agar menyalurkannya ke rumah-rumah ibadah. “Jangan memberikan infak dan sedekah kepada orang yang berada di pinggir jalan, Karena hal tersebut tidak mendidik, malah menjadikan generasi kota ini peminta minta,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar