Kegiatan itu juga sekalian acara amal bertajuk Webinar atau Seminar Online dan Donasi untuk membantu pengadaan barang bagi petugas medis yang menangani kasus COVID-19, seperti hand sanitizer, masker, Alat Pelindung Diri (APD) dan lainnya.
Dalam kesempatan itu H Ibnu Sina menyampaikan data laporan terakhir hingga pukul 14.00 Wita, dari Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Kota Banjarmasin yang senantiasa selalu berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Provinsi Kalsel. Untuk di Banjarmasin saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 121 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 7 orang.
“Dari tujuh orang tersebut sudah terkonfirmasi ada empat orang yang positif,” ucapnya saat menjadi pemateri online.
Lanjutnya ia mengatakan, saat ini ada kriteria baru yang dimasukan oleh Kementrian kesehatan, yakni Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka yang masuk kategori itu adalah jika mereka pernah bertemu, tatap muka, atau bersentuhan langsung dan sebagainya. Data sementara jumlahnya ada 109 orang.
Kemudian orang yang pulang dari perjalanan dari luar kota, dan kota itu sudah terjangkit atau sudah masuk kategori zona merah, saat ini ada sekitar tidak kurang dari 1.200 orang. Maka mereka wajib lapor ke puskesmas untuk ditetapkan status kesehatannya. “Kalau ada keluhan mereka akan masuk ODP. Kalau tidak ada keluhan mereka tetap harus ada karantina mandiri selama 14 hari,” ujarnya.
Adapun upaya dari Pemko Banjarmasin saat ini, antara lain dengan sudah memerintahkan stakeholder yang ada di Banjarmasin salah satunya dengan melakukan rapat bersama badan anggaran untuk memastikan anggaran sebesar Rp38,5 miliar yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan Covid-19 itu dapat berguana dengan baik.
Selain itu, Pemko dan DPRD saat ini juga sedang menggali dan memilah-milah anggaran apa saja yang bisa dipending seperti perjalanan dinas dan ceremonial lainnya yang bisa dipergunakan untuk cadangan penanggulangan Covid-19 ini.
“Sekitar Rp10 miliar dana itu bisa diambil dari kegiatan yang bersifat seperti perjalanan dinas maupun acara ceremonial. Bahkan saya sudah memutuskan HUT Banjarmasin pada bulan September nanti akan ditiadakan. Sehingga alokasi anggaran bisa dialokasikan untuk penanganan penanggulangan Covid-19,” sebutnya.
Tak tanggung-tanggung, Pemko Banjarmasin bahkan bersama TNI Polri sudah membentuk tim hingga di sektor paling bawah. Yang mana RT dan RW akan digerakkan oleh tiga pilar dari Lurah, Babinsa dari TNI dan Babinkabtinmas dari kepolisian. Seperti melakukan penyemprotan desinfektan.
Orang nomor satu di kota seribu sungai itu juga mengakui, dirinya saat ini banyak mendapat desakan untuk menetepkan Banjarmasin untuk lockdown atau karantina daerah. Namun menurutnya itu pilihan yang sangat sulit, mengingat semua itu punya resiko dan konsekuensinya. “Kita ikuti saja arahan dari Presiden, beliau menetapkan kedaruratan kesehatan,” ungkapnya.
Terkait cadangan kebutuhan pokok yang didapatkannya, Ibnu membeberkan cadangan bahan pokok seperti beras di Banjarmasin saat ini dalam kondisi aman hingga 5 – 6 bulan kedepan. Data itu didapatkannya setelah dirinya melakukan pemantauan bersama stakeholder terkait.
Untuk gula saja saat ini sudah memiliki cadangan sebanyak 500 ton, ditambah dalam pekan ini akan masuk lagi sehingga cadangan gula sudah ada kurang lebih 1.000 ton. “Sehingga untuk menjelang puasa dan lebaran insyaAllah cukup, karena kita tidak ada masalah untuk alur distribusi dari laut maupun darat, begitu pula cadangan minyak goreng kita sanggup dalam angka 9000 ton. Kemudian dari pertamina memberikan jaminan BBM kita cukup untuk sampai 6 hari kedepan, setiap hari untuk seterusnya, perharinya bisa mencapai 6 hari cadangannya,” ungkapnya.
Bawang merah dan putih lanjutnya juga dalam keadaan kondisi cukup, setelah masuknya keran import. “Begitu pula untuk LPG bisa mencapai 10 sampai 15 hari, dan setiap hari cadangannya. Ini bukan berarti 10 – 15 hari habis, namun setiap hari terus bertambah,” tegasnya.
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina juga mensosialisasikan, terkait penggunaan masker yang awalnya menjadi perdebatan. Ia menyampaikan setelah melihat testimoni dari berbagai negara bahwa ternyata masker ini sangat bermanfaat saat terjadi wabah.
“Harusnya masker ini untuk yang sakit saja, tetapi ternyata orang sehat juga perlu masker. Karena diperlukan untuk melindungi dirinya. Karena dengan menggunakan masker, efektif menurunkan dampak dari terpaparnya dari wabah atau virus bahkan hingga angka 70 persen,” terangnya.
Oleh sebab itu Pemko Banjarmasin akan membagikan masker secara gratis sebanyak 50.000 lembar untuk warga kota Banjarmasin secra gratis. (Diskominfotik-bjm)
Posting Komentar