BANJARMASIN – Sub Bagian Pengaduan, Bagian Humas dan Protokol, Setda Kota Banjarmasin menggelar Forum Diskusi Pengaduan Masyarakat, di Rumah Anno 1925 di kawasan Siring Menara Pandang, Senin (02/09).
Tema yang diangkat dalam diskusi yang dihadiri Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah dan sejumlah kepala SKPD terkait itu adalah tentang Sanitasi dan Drainase Kota Banjarmasin, sudah layak kah ? Berbagai masukan tentang penataan sanitasi dan drainasi dilontarkan para peserta yang terdiri dari komunitas dan masyarakat umum itu. Satu diantaranya datang dari Sekretaris Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Banjarmasin Hasan Zainuddin. Pria yang akrab disapa Paman Anum ini mengajak masyarakat dan pemerintah di kota ini untuk lebih memahami tentang masalah sanitasi. Menurutnya, untuk urusan sanitasi, di negara lain ada warganya yang rela mengeluarkan uang untuk membayar sanitasi, yang besarannya hingga 200 persen dibading dengan pembayaran PDAM. Bahkan, lanjutnya, beberapa pemerintah daerah di Indonesia ada yang menganggarkan dananya hingga miliaran rupiah hanya untuk menangani sanitasi. Berkaca dari hal tersebut, ia berharap diskusi tersebut nantinya dapat menelurkan sebuah kesepakatan yang tujuannya agar seluruh komponen masyarakat termasuk pemerintah, memiliki sebuah komitmen agar sanitasi dan drainase di kota ini lebih bagus. “Setiap tahun ada dana-dana yang tidak terpakai, kenapa tidak digunakan saja untuk pembenahan sanitasi dan drainase. Mungkin nanti sebuah SKPD bisa mengalokasikan dananya untuk itu. Jadi jangan harap hanya kepada PD PAL. Kalau semuanya konsen terhadap sungai ini, kalau semuanya itu bisa kita lakukan, maka menjadikan Banjarmasin sebagai kota Baiman itu mudah saja,” ucapnya.
Sebagai orang yang berkecimpung dalam komunitas peduli lingkungan, Hasan zainuddin menegaskan dirinya tidak pernah meminta bayaran atau dihargai atas apa yang telah dilakukannya bersama komunitasnya. Ia hanya ingin masyarakat dan pemerintah bersinergi memecahkan masalah sanitasi dan drainase, sehingga kota ini benar-benar menjadi kota Barasi wan Nyaman. Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah menjelaskan, upaya yang telah dilakukan Pemko Banjarmasin terkait pembenahan sanitasi dan drainase di kota ini diantaranya mulai dari mengeluarkan larangan penggunaan kantong plastik, kemudian membuat larangan membuang sampah ke sungai, menetapkan tata ruang, mengegrakan kapal sapu-sapu untuk membersihakn sungai, hingga melaksanakan aksi kebersihan setiap hari Jumat dan Sabtu di setiap kelurahan. Dengan adanya ajakan tersebut, lanjutnya, pemerintah ingin bersama masyarakat bersinergi untuk menjadikan sanitasi dan drainase di kota baik. Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Banjarmasin Yusna Irawan didampingi Kasubag Pelayanan Pengaduan, Novri Gitayanti menjelaskan, maksud dilaksanakannya kegiatan diskusi tersebut. Menurut Novri, diskusi tersebut untuk membahas trending laporan yang masuk dalam system pelayanan pengaduan online milik Pemko Banjarmasin. “Jadi semua pengaduan yang masuk itu kami rekap, kemudian dari sekian banyak laporan itu kami pilah lagi mana yang terbanyak untuk didiskusikan bersama,” jelasnya.
Sedangkan tujuan didiskusinya laporan terbanyak itu, beber wanita berwajah cantik ini, selain untuk membuka kesempatan kepada masyarakat dan komunitas yang ada di kota berjuluk seribu sungai ini agar bisa menyampaikan langsung aspirasinya dihadapan para pemimpin kota, juga untuk membangun sinergitas antara masyarakat, komunitas dan pemerintah kota. “Tema yang kita angkat dalam diskusi kali ini adalah Sanitasi dan Drainase Kota Banjarmasin, sudah layak kah. Terpilihnya tema ini selain cukup banyak laporan yang masuk menyangkut masalah sanitasi dan drainase, diskusi ini juga untuk persiapan menyambut kegiatan City Sanitasi Summit ke XII, dimana Kota Banjarmasin pada tanggal 20 sampai 22 September nanti menjadi rumahnya,” pungkasnya.(humpro-bjm)
Posting Komentar