BANJARMASIN – Keseriusan Dekranasda Kota Banjarmasin bersama Pemko Banjarmasin menggarap event tahunan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke 3 tahun 2019, tak perlu diragukan lagi.
Tak hanya sekedar rapat persiapan pematangan rencana kegiatan yang mereka lakukan, tetapi observasi lapangan dengan menemui langsung para pengraji sasirangan pun juga mereka tempuh.
Menggunakan beberapa kapal kelotok (perahu bermotor-red), Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah bersama Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, mengunjungi para pengrajin kain pakaian raja Banjar yang berada di Kampung Banjar.
Kedatangan mereka di kampung yang berlokasi di kawasan Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara itu, untuk menyampaikan dan mengajak 17 orang pengrajin kain sasirangan agar bisa terlibat langsung dalam event BSF nanti. “Ngaran (nama-red) acaranya itu sasirangan, jadi pengrajinnya yang harus bedahulu tahu, pengrajin yang harus dapat tempat utama, pengrajin yang harus dapat manfaat lebih besar di Banjarmasin Sasirangan Festival nanti,” ucap Hj Siti Wasilah, saat berjumpa dengan para pengrajin di kawasan tersebut, Kamis (17/01).
Selain memberitahukan tentang rencana kegiatan BSF, ia juga menginformasikan kegiatan lain yang akan dilaksanakan pada akhir Bulan Maret nanti yakni, Indonesian Fashion Week dengan mengusung tema Sasirangan to the Word.
Menurutnya, dalam kegiatan tersebut, para pengrajin kain sasirangan juga harus terlibat langsung. “Bubuhan pian, bubuhan pengrajin sasirangan kami ada cita-cita. Karena Banjarmasin ini sebagai tempat asal berkembangnya kain sasirangan, maka bila perlu kita buat pasar yang isinya bejual kain sasirangan sabarataan, memang sesuatu yang besar itu pasti di mulai dari yang kecil,” katanya.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan tentang rencana pemerintah daerah, yang ingin menjadikan kawasan Kelurahan Sungai Jingah dan beberapa kelurahan lainnya sebagai Kampung budaya Banjar. “Jadi semacam kampung cagar budaya seperti menurut sejarah awal mulanya Kota Banjarmasin terdiri dari kampung Muara Kuin, Sungai Jingah, dan Pangambangan. Insyallah Dinas Kebudayaan Pariwisata akan membuat rancangan Peraturan Walikota untuk kita tetapkan kawasan ini sebagai kawasan bersejarah, bersama-sama dengan lokasi lain,” ujarnya.
Dan Pemko Banjarmasin, katanya lagi, terlebih dahulu akan mengutamakan kawasan Sungai Jingah sebagai kawasan kampung cagar budaya.
Sebab, jelasnya, di Sungai Jingah banyak sekali peninggalan sejarah Banjar yang bernilai tinggi seperti rumah bahari anno hingga kuliner khas Banjar. “Jadi Sungai Jingah ini banyak potensinya warisan budayanya, para pengrajin, pusat kulinernya juga ada, sehingga sangat layak untuk dijadikan sebagai kampung wisata, kampung cagar budaya, khususnya budaya Banjar pinggir sungai. Oleh karena itu mohon dukunganya supaya kawasan ini bisa jadi kawasan wisata,” pungkasnya.
Kunjungan tersebut juga diikuti Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Fatimah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Khairil Anwar, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Muhammad Ikhsan Alhaq, dan Camat Banjarmasin Utara, Apiluddin Noor.(humpro-bjm)
Posting Komentar