Penegasan tersebut dikatakn orang nomor satu dikota seribu sungan, usai menerima arahan langsung dari Wakil Presiden RI Yusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden RI, dalam rangka kegiatan Awarding Rating Kota Certas Indonesia (RKCI) 2017, belum lama ini.
Menurutnya, di Kota Banjarmasin pelayanan kepada masyarakat yang mengarah pada Smart City sudah ada. Diantaranya, terangnya, pelayanan pajak on line, pelayanan kependudukan on line, pembuatan SIM dan lainnya.
Tahun 2018 nanti Banjarmasin sudah harus Smart City, semua kegiatan perencanaan diharapkan sudah terkoneksi, sehingga bisa lebih mempermudah masyarakat menerima pelayanan, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Yusuf Kalla dalam arahannya terkait Smart City menyatakan, status Smart City di sebuah kota itu tidak hanya dilihat dari banyaknya panel-panel monitor saja.
Kota Cerdas itu, terangnya, bagaimana mengelola kota dengan dibantu IT dan dengan sistem yang baik. “Saat ini kita semua selalu ada hubungannya dengan IT. Jadi tinggal bagaimana kita mengkondisikan bila ada masalah, harus ada solusinya. Dengan adanya tool (alat) harus ada pelaksanaan dan ada outputnya. Tool itu adalah alat. “Jadi sistem kota cerdas ini untuk menyelesaikan masalah dengan akhirnya outputnya,” ujarnya.
Jangan sampai, lanjutnya lagi, sebuah kota yang diberikan penghargaan kota hijau atau kota layak huni tetapu isinya mall semua. Tantangan inilah yang harus diselesaikan. “Kemajuan IT tidak bisa kita hindari, dan setiap kemajuan selalu ada keberhasilan dan ada korban,” katanya.
Menyinggung tentang kegiatan RKCI, Yusuf Kalla kembali menjelaskan, merupakan sebuah penghargaan dan bentuk dorongan bagi seluruh komponen masyarakat, agar bisa menjadikan Smart City.
Dalam kegiatan yang dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kominfotik Kota Banjarmasin Hermasyah. Ketua panitia RKCI Prof Suhono Harso, menjelaskan, kegiatan RKCI bertujuan untuk memahami persoalan kota, sehingga bisa memahami apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kota, dan dapat menjadi kota ideal serta menjadikan warganya bisa hidup nyaman.
Untuk diketahui, RKCI dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung. Tujuannya, untuk menumbuhkan pemahaman tentang Smart City dengan memberikan tingkatan kategori kepada kota-kota. (vin/K-5)
(Sumber : Kalimantan Post)
Posting Komentar