BANJARMASIN - Tepat pukul 11.00 wita, Sabtu (27/11), Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina bersama 5 walikota lainya, tampil Indonesia Creative Cities Network (ICCN), di Pekanbaru, Riau.
Salah satu yang dibeberkannya dalam forum bergengsi itu adalah potensi kreatifitas masyarakat yang didukung visi dan misi Pemko Banjarmasin.
Dikatakannya, dalam 20 item visi dan 6 misi Pemko Banjarmasin, terdapat tiga sasaran prioritas yang kini sedang digenjot pencapaiannya agar sesuai target.
Pertama, jelasnya, revitalisasi sungai untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis sungai dan pengembangan transportasi.
Kemudian, lanjutnya lagi, mengembangkan Wira Usaha Baru (WUB) yang mandiri, untuk mengembalikan Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa.
“Banjarmasin ini tidak punya sumber daya alam, tetapi dikelilingi oleh kabupaten dan kota yang kaya akan sumber daya alam. Jadi tambangnya boleh di kabupaten lain, sawitnya boleh di kabupaten lain, tapi uangnya harus ada di Banjarmasin, itu saya kira menjadi sentra untuk pengembangan ekonomi kita,” ucapnya.
Program pembangunan prioritas eelanjutnya, beber pemimpin Kota Banjarmasin ini lagi adalah meningkatan pelayanan public, berbasis teknologi informasi dengan program Smart City Banjarmasin.
“Slogannya Banjarmasin Barasih wan Nyaman, salah satunya nyaman bausaha atau berusaha yaitu bidang wira usaha baru berbasis UMKM dan pendidikan,” katanya.
Lebih jelas, H Ibnu Sina kembali mengatakan, kegiatan pengembangan wirausaha baru ini selama di periode pertama dirinya menjabat sebagai Walikota Banjarmasin (2016 sampai 2021), setidaknya telah tercipta sebanyak 3.300 WUB yang kebanyakan bergerak dibidang kriya, fashion serta jasa, dan tentunya sector tersebut bersentuhan langsung dengan industry ekonomi kreatif.
“Kami dari 2016 sampai 2020 itu ada 3300 lebih wira usaha baru yang sudah kita hadirkan, kebanyakan mereka bergerak di sektor kriya, fashion, kemudian juga jasa dan lain sebagainya, dan ini sangat bersentuhan dengan industri ekonomi kreatif,” terangnya.
Dari 20 program pembangunan yang ada dalam visi Pemko Banjarmasin, katanya, terdapat program pengembangan ekonomi kreatif, dimana di dalamnya terdapat konsep kolaborasi unsur pentahelix seperti akademisi, bisnis atau pengusaha, kemudian komunitas, pemerintah kota, selanjutnya dari media massa.
“Alhamdulillah kita sudah dibantu oleh universitas, kampus, sudah ada kerja sama, kemudian bisnis juga sangat mendukung, karena kita punya forum CSR Banjarmasin, selanjutnya untuk komunitas ada Forum Ekonomi Kreatif Banjarmasin, di sini juga hadir ketuanya, tentunya di bawah bimbingan Ibu Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Ibu Hj Siti Wasilah, selanjutnya, dengan media kolaborasinya juga berjalan dengan baik,” jelasnya.
Dihadapan Walikota Padang, Walikota Solok, Walikota Kendari dan Walikota Binten serta peserta kegiatan ICCN, ia juga menjelaskan tentang kemajuan ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin saat ini, dimana kini telah hadir forum literasi ekonomi kreatif yang bekerjasama dengan station televisi, radio dan Dinas Pariwisata.
Tak hanya itu, di Kota Banjarmasin, juga terdapat Co Working Space di Plaza Smart City Banjarmasin, dan menjadi tempat bagi teman-teman untuk saling berinteraksi, dari sana bisa saling sharing.
Bahkan, ucapnya lagi, ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin mulai masuk dunia pendidikan, dimana saat ini terdapat beberapa sekolah menengah atas yang membuka program Dunia Usaha, dunia Industri dan Dunia Kerja.
“Baru saja di awal bulan November lalu kita MoU dengan SMK Negeri 2 Banjarmasin, dengan program DUDIKA,” pungkasnya.
Sementara itu, saat pembukaan kegiatan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang dilangsungkan di Ball Room Hotel Pangeran, Pekanbaru, Gubernur Riau, Syamsuar, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta ICCC.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam mendukung dan memajukan ekonomi kreatif.
“Kami pemerintah daerah tentunya komit dalam kemajuan ekonomi kreatif di Riau, karena di Riau ini juga banyak pelaku-pelaku ekonomi kreatifnya dan bahkan juga mereka sudah ada yang berusaha sampai tingkat nasional,” ujarnya.
Untuk diketahui, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring kota kabupaten kreatif Indonesia merupakan sebuah organisasi independen, yang menjadi simpul dan wadah bagi lebih dari 200 jejaring kota kabupaten kreatif di seluruh Indonesia.
ICCN resmi berbadan hukum sejak tahun 2015 dan memiliki komitmen untuk memajukan kota dan kabupaten kreatif di Indonesia berbasis kreativitas berupa ide kreatif dan inovatif yang melibatkan unsur Hexa Helix (Pemerintah, Komunitas, Akademisi, Agregator, Bisnis, dan Media).
(dokpim-bjm)
Posting Komentar
Komentar baru tidak diizinkan.