BANJARMASIN - Kota Banjarmasin memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata halal Indonesia.
Kepariwisataan di kota ini, selaras dengan program pariwisata Internasional yang menginginkan destinasi wisata dunia harus ramah terhadap wisatawan muslim, dan hal tersebut ada di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin.
Selain ramah wisatawan muslim, pariwisata di Bumi Kayuh Baimbai juga halal, hal ini sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjarmasin Nomor 2 tahun 2021 tentang Pariwisata Halal, dimana di dalam Pasal 1, ayat 7 Perda tersebut menyebutkan, wisata halal adalah usaha di bidang pariwisata yang usahanya mengusung tema halal.
Begitulah yang disampaikan Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, saat memberikan materi dalam kegiatan Diskusi Bulanan Dewan Dakwah, di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (20/11).
Dikatakannya, kepariwisataan memiliki potensi besar dalam kontribusi terhadap ekonomi pemerintahan, dan merupakan sektor pasar yang luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim merupakan aspek yang harus terpenuhi dalam kepariwisataan.
Di kota berjuluk seribu sungai ini, setidaknya ada 10 spot wisata pinggir sungai yang tersedia untuk menarik wisatawan.
“Untuk itu warga sekitar saya minta untuk memberikan keamanan dan pelayanan yang baik kepada para wisatawan yang datang,” katanya.
Sementara itu, Ustadz H Chairani Idris dalam kegiatan bertemakan Dunia Pariwisata dalam perspektif Islam itu mengatakan, Banjarmasin merupakan ibukota Provinsi Kalsel yang mengandalkan wisata sungai sebagai destinasi pariwisata utama.
Di dalam Al-Qur'an, jelasnya, sungai berkaitan dengan gambaran surga, dan program wisata sungai di kota ini sangat luar biasa. Betapa tidak, mengalirnya Sungai Martapura di Banjarmasin seperti di Negara Kairo yang dialiri Sungai Nil, sehingga tak salah Kota Banjarmasin juga diberi julukan sebagai sebagai adiknya Negara Kairo.
"Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan patut menjadi contoh bagi kota lainnya yang menawarkan wisata sungai sebagai andalan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan tiga program prioritas Pemko Banjarmasin, yang semuanya bersentuhan dengan keberadaan sungai di kota ini, yaitu pembenahan sungai-sungai dan transportasi umum, kemudian menjadikan Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa, lalu ketiga adalah program smart city yaitu memberikan pelayanan publik yang mudah dan cepat berbasis teknologi informasi (IT).
(dokpim-bjm)
Posting Komentar
Komentar baru tidak diizinkan.